Ini Deretan Manfaat VMS bagi Pemasangnya

Kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan (Dokumentasi pribadi)

Vessel Monitoring Sistem atau VMS bukan hal baru diterapkan, Indonesia sudah menjalankan kebijakan ini sejak tahun 2003 atau 22 tahun yang lalu.

Keberadaan VMS bukan hanya sekedar instrumen untuk memantau atau mengawasi aktivitas dan pelangagran kapal perikanan. Namun memberikan multimanfaat bagi pengguna atau pemilik yang memasangnya.

Apa saja manfaat VMS.

Kapal perikanan yang dipasang VMS

Hasil tangkapan ikan bisa diterima di pasar global.

Kebanyakan negara tujuan pasar ekspor ikan, mempersyaratkan bahwa ikan yang akan diterima memiliki ketertelusuran (tracebility) yang jelas. Bukan berasal dari produk illegal atau kegiatan penangkapan ikan illegal (illegal fishing).

Salah satu bukti yang diakui dan diterima secara global bahwa ikan tersebut ditangkap secara legal dan berizin yaitu berdasarkan data tracking VMS yang dikeluarkan oleh Pemerintah secara resmi.

Membantu jika terjadi kecelakaan, kendala teknis, kerusakan atau perompakan di laut.

Keberadaan VMS akan membantu dalam pencarian maupun pertolongan di laut, karena dengan keberadaan posisi kapal akan mempermudah memberikan pertolongan secara cepat.

Kemudian, bagi kapal yang mengalami kendala teknis misal kerusakan mesin di laut, untuk memperoleh pertolongan tentunya tidak mudah.

Melalui keberadaan posisi kapal dalam VMS, maka pemerintah dapat segera membantu menghubungkan dengan kapal terdekat untuk diberikan pertolongan.

pencarian posisi kapal dilaut ketika terjadi kecelakaan (sumber : Ditjen PSDKP)

Selain itu, ketika terjadi peristiwa perompakan di laut. Keberadaan VMS akan sangat memudahkan Pemerintah untuk memberikan tindakan pertolongan dan penyelamatan secara akurat.

Memberikan rasa adil dalam berusaha dan mencegah konflik sosial.

Melalui VMS akan memudahkan menindak bagi kapal perikanan yang melakukan penangkapan secara illegal dan melindungi kapal perikanan yang patuh atau legal.

Perumpamaanya, ada angkot dengan trayek A dan ada angkot dengan trayek B. Angkot trayek B mengambil penumpang di trayek A maka pemilik trayek A jelas dirugikan, sehingga pengawas bisa menindak pelanggaran yang merugikan.

Melalui tindakan tegas pengawas tersebut, akan mencegah dan menghindari terjadinya konflik sosial di laut yang dipicu oleh persaingan yang tidak adil antara nelayan yang legal dan ilegal atau tidak memiliki hak atau izin resmi.

Membantu pemilik dalam mengelola usahanya

Pemilik kapal diberikan akses oleh Pemerintah untuk memonitor kegiatan usaha penangkapan yang dilakukan oleh kapalnya. Melalui akses tersebut pemilik tidak perlu membuat system sendiri yang relatif mahal.

Akses trascking yang disediakan oleh Pemerintah (dokuementasi pribadi)

Pemilik atau juragan kapal juga bisa mengawasi aktivitas dan pergerakan sehari-hari kapalnya, hal ini untuk mencegah tindakan kecurangan oleh ABK atau tindakan sengaja menjual atau mengurangi hasil tangkapannya di laut.

Terhindar tuduhan melakukan illegal fishing di negara lain.

Garis batas laut negara merupakan garis imaginer, dilaut sulit untuk dibedakan mana perbatasan laut dengan negara lain.

Posisi kapal perikanan yang diprotes oleh Pemerintah Srilanka

Pertengahan tahun lalu, pemerintah Sri Lanka memprotes bahwa terdapat 6 kapal perikanan Indonesia yang melakukan penangkapan ikan diwilayahnya.

Melalui tracking VMS Pemerintah Indonesia menjawab dan membuktikan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan berdasar.

Menghindari sanksi pelanggaran

Pemilik kapal akan mendapatkan pemberitahuan/peringatan dini secara resmi apabila kapal melakukan pelanggaran, misalnya melanggaran daerah penangkapan ikan.

Sehingga pemilik kapal bisa segera untuk menghubungi awak kapal agar kembali ke daerah penangkapan yang sesuai dengan izin resminya.

Sudah tau manfaatnya, yuk patuhi kewajibannya, harga VMS jauh lebih kecil dan tidak sebanding dengan manfaat yang diterima, serta aset bisnis yang dikelola (kapal dan alat penangkapan ikan).