Konten dari Pengguna

Menerapkan Protokol Kesehatan Dalam Produksi Kerupuk Samiler

Salamatul Lailah Binti A
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang 2019
22 September 2021 14:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salamatul Lailah Binti A tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Diambil pada tanggal 21 September 2021 pukul 18.20 di Rumah Pemilik UMKM Samiler
zoom-in-whitePerbesar
Diambil pada tanggal 21 September 2021 pukul 18.20 di Rumah Pemilik UMKM Samiler
ADVERTISEMENT
Malang - PMM Bhakthiku Negeri Kelompok 40 gelombang 14 yang dibimbing oleh dosen pembimbing lapang Dra. Sri Wahjuni Latifah, MM. Ak, CA ini menghabiskan waktu 2 hari untuk membantu proses produksi pada UMKM kerupuk samiler. Dilihat dari tempat produksi kerupuk samiler ini terbilang cukup kecil yang berukuran hampir seperti dapur, dan untuk proses produksi ini terbilang mudah, tertata rapi dan lancar. Untuk kebersihan produksi produk masih terbilang cukup jauh dengan protokol kesehatan. Di tempat produksi kerupuk samiler ini hanya terdapat dua orang yang menjalankannya dan mereka masih belum memakai masker dan sarung tangan untuk menghindari virus atau bakteri.
ADVERTISEMENT
Proses produksi kerupuk samiler ini dimulai dengan mencampurkan bahan yang dijadikan untuk bahan kerupuk, kemudian mencetak adonan tersebut membentuk ukuran yang diinginkan, setelah itu direbus selama beberapa menit, lalu melepaskan adonan yang sudah matang ke wadah penjemuran kerupuk, kemudian kerupuk tersebut dijemur kurang lebih satu hari untuk menghasilkan kerupuk yang kering, dan terakhir penimbangan dan pengemasan. Dalam proses produksi ini protokol kesehatan masih belum diterapkan, oleh karena itu melalui program pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa kelompok 40 gelombang 14 ini membagikan masker dan memberikan sedikit edukasi pentingnya protokol kesehatan dalam memproduksi, sehingga produk yang dihasilkan lebih terjamin dan sehat.
Dilansir dalam detik.com dalam artikelnya yang berjudul "Ini Pentingnya Menjaga Kebersihan Barang Konsumsi Untuk Cegah Corona" Dirut RS Unair Prof Dr dr Nasronudin SpPD K-PTI FINASIM menjelaskan kasus penularan Corona sejauh ini terjadi melalui droplet manusia. Seperti saat bersin dan batuk dapat menyebar lewat cairan itu. Bukan lewat barang konsumsi, seperti produk makanan ataupun rokok. Sebab, sesuai standar operasional prosedur (SOP) dalam memproduksi bahan konsumsi, seperti rokok, karyawan harus selalu memakai sarung tangan dan masker. Dari pernyataan tersebut, bisa disimpulkan penularan virus covid ini tidak hanya melalui jabatan tangan tetapi juga batuk dan bersin. Di mana penyakit batuk dan bersin seringkali dianggap remeh oleh masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan orang tua yang mengira penyakit batuk dan bersin hanyalah penyakit kecil tanpa mau tahu apakah itu gejala dari covid atau tidak.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini hendaknya seluruh proses produksi baik makanan dan minuman harus memakai setidaknya masker dan sarung tangan untuk menghindari virus atau bakteri yang memungkinkan terjadinya penularan virus covid. Namun untuk menetapkan protokol kesehatan dalam memproduksi yang bisa diterima masyarakat hendaklah dimulai dari orang sekitar yang mengingatkan dan menegur tidak hanya melihat saja bila orang produksi tidak memaki masker dan sarung tangan. Dan tak lupa menjaga kebersihan tempat produksi juga penting untuk menjaga kualitas dan semangat memproduksi.
PMM Bhakthiku Negeri Gelombang 14 kelompok 40 juga menyediakan Handsanitizer di tempat produksi kerupuk samiler ini, diharapkan semua yang kami lakukan dapat diterapkan oleh UMKM Kerupuk Samiler seterusnya.