Konten dari Pengguna

Apakah Ibu yang Berpendidikan Mampu Merubah Generasi Mendatang?

Salma Nabilah Hidayat
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Pendidikan Matematika
14 Desember 2024 12:27 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salma Nabilah Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Gustavo Fring https://www.pexels.com/id-id/foto/cinta-kasih-rasa-sayang-orang-orang-3985038/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Gustavo Fring https://www.pexels.com/id-id/foto/cinta-kasih-rasa-sayang-orang-orang-3985038/
ADVERTISEMENT
“Ibu adalah guru pertama untuk anak-anaknya.”
Kerap kali kita dengar kalimat tersebut, karena memang Ibu lah yang pertama kali mendidik anak sebelum anak tersebut dididik oleh orang lain atau guru di sekolah. Untuk menciptakan generasi emas, tentu dibutuhkan Ibu yang memiliki intelektual dan budi pekerti. Karena Ibu yang berpendidikan mendidik anaknya dengan didikan yang baik dan membangun kecerdasan anak.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali orang yang belum memahami peran Ibu, mereka menganggap Ibu hanyalah sebagai Ibu rumah tangga yang membereskan rumah, sampai menyiapkan sarapan keluarga. Tapi sebenarnya peran Ibu jauh lebih luas daripada itu.
Dalam konteks sosial dan perubahan masyarakat, Ibu memiliki kemampuan untuk merubah dan menciptakan generasi mendatang yang tidak hanya berkualitas tetapi juga mampu menjadi agen perubahan.
“Mendidik anak kepada pikiran dan otak tanpa mendidik kepada hati adalah bukan pendidikan sama sekali.” Pendidikan karakter dan perilaku anak sejak dini harus dibarengi dengan kasih sayang dan kelembutan Ibu. Dengan upaya menanamkan nilai dasar seperti kejujuran, empati, dan kerja keras, anak berpotensi besar tumbuh menjadi individu yang bermoral dan berkontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Pendidikan yang Dimulai dari Ibu
Nelson Mandela pernah mengatakan, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk mengubah dunia.”
Dengan kutipan tersebut, banyak tokoh intelektual mengakui betapa pentingnya pendidikan yang diberikan Ibu kepada anaknya. Sebagai pendidik utama dalam keluarga, Ibu menduduki peran penting dalam menciptakan semangat belajar dan rasa ingin tahu pada anak-anak. Menurut penelitian UNICEF menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang pendidikannya mendukung cenderung memiliki prestasi akademik lebih baik dan berjiwa optimis.
Ibu yang berpendidikan akan membawa dampak besar pada anak-anaknya. Studi dari Bank Dunia mengungkapkan bahwa Ibu yang berpendidikan tinggi cenderung memperhatikan nutrisi yang diberikan kepada anaknya. Karena apa yang dikonsumsi oleh anak akan berpengaruh terhadap bagaimana pola pikirnya. Anak akan cepat tangkap jika diberi nutrisi yang baik dan cukup. Hal ini menunjukkan bahwa seorang Ibu perlu memilah baik tidaknya makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh anak. Anak yang memperoleh nutrisi yang baik akan cenderung mudah menerima informasi, cepat tangkap, dan meningkatkan tumbuh kembang anak. Dengan demikian, pentingnya peran Ibu untuk memperbaiki generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Ibu Sebagai Pemimpin Transformasi Sosial
Di Indonesia, peran Ibu dalam Masyarakat sangat kuat. Seperti pemikiran Kartini, salah satu tokoh perempuan terkenal di Indonesia yang memperjuangkan nilai emansipasi wanita. Dia berpikiran bahwa kaum perempuan kelak akan memiliki pengaruh dan tugas besar sebagai seorang Ibu sekaligus pendidik bagi anak-anaknya. Karena itu, menurutnya perempuan harus terdidik dengan baik.
Tidak hanya dirumah saja menjadi Ibu rumah tangga, tetapi Ibu juga berpotensi memimpin perubahan sosial. Telah banyak Perempuan yang juga mengambil peran aktif dalam masyarakat, baik sebagai pemimpin komunitas, aktivis, pengusaha, bahkan sampai di ranah politik.
Salah satu contohnya adalah seperti kisah Malala Yousafzai yang memperjuangkan hak pendidikan untuk perempuan. Malala Yousafzai adalah seorang aktivis pendidikan asal Pakistan yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia melalui perjuangannya dalam mempertahankan hak pendidikan perempuan, yang sampai hampir merenggut nyawanya pada serangan Taliban. Ia pun sering menyebut bahwa ia sangat terinspirasi dari Ibunya yaitu Tor Pekai Yousafzai yang membangun keberanian dan tekad dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
Nah, dari kisah tersebut terbukti bahwa Ibu yang mendidik anaknya dengan baik akan menciptakan anak yang terdidik pula. Sehingga pada tahun 2014 lalu ketika ia berusia 17 tahun, ia menjadi penerima Nobel Perdamaian termuda dalam Sejarah.
Tantangan yang Dihadapi Ibu di Era Modern
Peran Ibu dalam membentuk generasi mendatang tentu memiliki banyak tantangan. Di era modern ini, banyak Ibu yang harus menanggung beban ganda sebagai pekerja dan juga pengasuh anak mereka. International Labour Organization (ILO), megungkapkan bahwa lebih dari 70% perempuan di Asia Tenggara termasuk Indonsea, bekerja baik di sektor formal maupun informal sambil menaggung beban sebagai seorang Ibu.
Teknologi pun menjadi tantangan serius bagi para Ibu. Di satu sisi, teknologi memudahkan akses ke informasi dan sumber daya pendidikan yang lebih luas. Di sisi lain, Ibu harus berjuang melindungi dan mengawasi anak-anak mereka dari pengaruh negatif dunia digital, seperti cyberbullying dan kecanduan gadget. Disinilah peran Ibu sebagai pengawas dan pembimbing digital menjadi sangat penting.
ADVERTISEMENT
Memperkuat Peran Ibu untuk Masa Depan
Untuk mengoptimalkan peran Ibu dalam membentuk generasi mendatang, sangat diperlukan dukungan dari keluarga, masyarakat, bahkan pemerintah. Kebijakan seperti cuti melahirkan yang memadai, fasilitas penitipan anak, dan akses terhadap pendidikan untuk perempuan dapat memperkuat kemampuan Ibu dalam menjalankan peran mereka.
Selain itu, pemberdayaan Ibu sangat penting seperti melalui pelatihan keterampilan dan pendidikan. Program seperti Pendidikan Keterampilan Hidup (Life Skills Education) yang telah dilaksanakan beberapa negara menunjukkan hasil yang baik. Ibu yang diberdayakan tidak hanya mampu meningkatkan kualitas hidup keluarganya, melainkan juga memberi dampak positif pada lingkungan sekitar.
Ibu adalah faktor utama untuk membentuk perubahan generasi mendatang. Melalui peran sebagai pendidik, pengasuh, pelindung, dan sosok inspirasi, Ibu memiliki kekuatan dan peluang untuk menciptakan dunia menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dikatakan oleh Michelle Obama, “Tidak ada batasan apa yang bisa dicapai oleh perempuan, terutama Ibu selama mereka diberi dukungan dan kesempatan yang memadai.”
Dengan memberdayakan peran Ibu, memastikan masa depan yang cerah untuk generasi berikutnya. Ibu, dengan cinta dan pengorbanannya, adalah kunci untuk membangun masyarakat yang kuat dan berkelanjutan.