Konten dari Pengguna

Mari Beralih Menggunakan Transportasi Publik

SALMA NURBAITI -
Mahasiswi aktif Ekonomi Syariah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.
17 November 2021 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SALMA NURBAITI - tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi hal biasa ketika mendengar kemacetan, apalagi ketika sahabat tinggal di Ibukota. Kemacetan ialah kondisi berhentinya arus lalu lintas karena terhambatnya pergerakan kendaraan. Kemacetan disebabkan karena makin bertambahnya populasi atau angka pembelian kendaraan pribadi yang terjadi di setiap harinya. Lalu showroom motor dan mobil yang selalu senang menyebarkan brosur mengenai unit baru yang mereka keluarkan dengan tipe dan segala bentuk kelebihan-kelebihan kendaraan.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya pemerintah membuat transportasi umum untuk siapa ya? Kalau semua masyarakatnya saja memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi dibanding transportasi umum yang sudah disediakan sedemikian rupa dengan harga yang bisa dikatakan terjangkau. Memang keduanya mempunyai nilai tambah dan kurang tetapi tidak ada salahnya mari kurangi kemacetan. Kalau tidak dimulai dari diri sendiri, dari siapa lagi?
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi (TransJakarta tujuan Tanah Abang)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi (TransJakarta tujuan Tanah Abang)
Bisa dilihat dari gambar di atas, penumpang bus sangat sepi dibanding kendaraan pribadi, terlihat ada banyak motor di sekitar bus. Sangat disayangkan ketika sahabat lebih memilih bermacet ria daripada duduk manis. Ada sahabat mengatakan bahwa ingin mencoba naik Bus TransJakarta namun sahabat tersebut sudah pesimis duluan karena takut tidak mengerti terkait prosedur pembayaran, lalu rute yang dituju, dan lain sebagainya. Sebetulnya sahabat dan sahabati sekalian jangan takut atau jangan mundur sebelum perang, karena sesungguhnya ada pegawai TransJakarta yang sangat ramah dan siap sedia membantu penumpang ketika membutuhkan bantuan.
ADVERTISEMENT
Karena sahabat tinggal di Ibukota sangat disayangkan ketika tidak merasakan fasilitas atau transportasi yang ada. Selain TransJakarta ada lagi transportasi publik bernama LRT dan MRT. Permudah saja ketika mendengar kata LRT (Light Rail Transit) ialah kereta layang atau kereta yang melintas di atas permukaan. Seperti ini penampakannya.
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi (LRT Stasiun Velodrome)
Sangat keren dan terlihat modern sekali bukan? Tunggu apalagi mari naik transportasi umum. Sahabat tidak perlu bingung bagaimana cara naik transportasi umum jenis Bus TransJakarta, LRT atau MRT. Langkah pertama yang harus dilakukan sahabat ialah, membeli kartu E-Money terlebih dahulu, untuk membeli bisa di store apa saja, ada Alfamart, Indomart. Langkah kedua sahabat top up saldo masih di store yang sahabat pilih untuk membeli kartu tersebut. Ketika sahabat sudah memegang kartu dengan berisi saldo langkah ketiga ialah sahabat bisa langsung saja menuju lokasi dari jenis transportasi umum yang sahabat pilih.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya ada MRT (Mass Rapid Transit). MRT ialah kereta bawah tanah atau kereta yang ada di bawah jalan raya. Seperti ini penampakannya.
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi (MRT tujuan Haji Nawi)
Bagaimana? sudah seperti di Jepang belum? penasaran kan, langsung saja sahabat menuju lokasi transportasi terdekat di sekitar sahabat. Sedikit memberi info bahwasannya pembayaran untuk sekali perjalanan mengeluarkan sebesar Rp 3.500,- untuk jenis Bus TransJakarta dibayar menggunakan kartu ketika pertama masuk gate. Untuk LRT sahabat perlu mengeluarkan sebesar Rp 5.000,- saldo akan berkurang ketika sahabat sudah keluar dari gate stasiun alias pembayaran di akhir tidak seperti Bus TransJakarta yang bayar di awal ketika masuk gate. Untuk biaya MRT sebesar Rp 6.000,- untuk tujuan Haji Nawi, pembayaran MRT sama halnya seperti LRT tetapi untuk harga di setiap tujuan akhir berbeda-beda. Makin jauh tujuan bertambah pula biaya yang dibayar.
ADVERTISEMENT
Sahabat tidak perlu khawatir dengan segala keresahan yang ada. Karena kebersihan di dalam transportasi umum sudah makin terdepan ditambah ada store atau berbagai macam gerai yang ada di area stasiun dari minuman dan makanan semua ada, membuat penumpang nyaman dan tentunya aman, selamat sampai tujuan dan bisa bertugas atau bertemu dengan kerabat maupun keluarga dengan selamat.
Menurut dinas perhubungan transportasi darat tercatat bus TransJakarta 1 juta penumpang per hari. Melihat antusias penumpang mengenai transportasi umum patut di acungi jempol. Makin banyak pegawai Ibukota mulai menggunakan Bus TransJakarta karena menurutnya harga relatif murah dan yang terpenting tidak macet. Tidak ada kemacetan untuk transportasi umum karena mempunyai jalan khusus. Kelebihan inilah yang menjadikan transportasi umum makin diminati.
ADVERTISEMENT
Karena masa pandemi, Pemerintah membuat kebijakan baru untuk memperketat protokol kesehatan bagi pramudi ataupun penumpang. Diantaranya harus sudah vaksin dengan dibuktikan adanya sertifikat vaksin, lalu tidak lupa dengan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Bertujuan agar meminimalisir korban Covid- 19 dan berharap agar segera berakhir masa pandemi yang sangat meresahkan masyarakat.
Jadi, mari memulai untuk membenahi arus lalu lintas dimulai dari diri sendiri dengan cara menggunakan transportasi umum yang tersedia di kota sahabat. Dengan begitu akan menjadikan Negeri ini menjadi lebih tertata khususnya untuk area lalu lintas. Semoga sahabat mendapatkan kesempatan sekali seumur hidup untuk naik transportasi umum baik itu Bus TransJakarta, MRT ataupun LRT.