Konten dari Pengguna

Perbandingan Antara Gaya Parenting Konvensional dengan Parenting Modern

Salma Salsabila
Mahasiswi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri Semarang
17 Juni 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salma Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh : Liv Bruce di Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh : Liv Bruce di Unsplash
ADVERTISEMENT
Gaya Parenting Modern
Dalam perjalanan panjang mendidik anak-anak, orang tua seringkali dihadapkan pada pilihan antara gaya parenting konvensional (VOC) yang menekankan ketegasan, dengan pendekatan modern yang lebih berfokus pada pemahaman dan kenyamanan anak. Pertanyaan mendasar pun muncul: di antara kedua pendekatan ini, mana yang lebih baik untuk perkembangan anak dalam kehidupan sehari-hari? Gaya parenting VOC, yang sering kali diasosiasikan dengan tradisi, menonjolkan nilai-nilai seperti ketaatan, disiplin, dan otoritas.
ADVERTISEMENT
Orang tua yang menganut gaya ini cenderung menggunakan pendekatan yang lebih tegas dalam mendidik anak-anak mereka. Mereka mungkin menggunakan aturan yang jelas, memberikan peneguhan secara konsisten, dan terkadang menghadapi anak dengan nada yang tinggi untuk menegaskan kewajiban dan nilai-nilai yang dianggap penting.
Di sisi lain, pendekatan modern dalam parenting lebih menekankan pada pemahaman, keterbukaan, dan kenyamanan anak. Orang tua yang menganut pendekatan ini cenderung berusaha untuk selalu mendengarkan anak-anak mereka, memahami perasaan mereka, dan berkomunikasi secara terbuka. Mereka mungkin lebih fleksibel dalam menanggapi kebutuhan anak dan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan emosional dan sosial yang sehat. Namun, dalam upaya untuk memberikan kenyamanan kepada anak-anak, pendekatan modern juga bisa membawa risiko. Terlalu menekankan pemahaman dan kenyamanan dapat membuat anak-anak kurang terlatih dalam menghadapi tantangan dan menangani ketidaknyamanan. Mereka mungkin tidak terbiasa dengan batasan-batasan yang diperlukan dalam kehidupan, sehingga bisa mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam keberpihakan terhadap kenyamanan anak-anak, pendekatan modern juga dapat menimbulkan risiko. Terlalu menekankan pemahaman dan kenyamanan bisa membuat anak-anak kekurangan latihan dalam menghadapi tantangan dan mengatasi ketidaknyamanan. Mereka mungkin tidak terbiasa dengan konsep batasan, disiplin, dan tanggung jawab, yang merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter dan kemandirian. Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan antara kedua pendekatan ini dalam mendidik anak-anak. Salah satu aspek penting dalam mencapai keseimbangan ini adalah memberikan dukungan emosional yang kuat kepada anak-anak.
Dukungan emosional yang diberikan oleh orang tua menjadi landasan penting dalam pembentukan kepercayaan diri dan kemandirian anak. Anak-anak yang merasa didukung secara emosional cenderung lebih mampu menghadapi tantangan dan mengembangkan keterampilan sosial yang kuat. Namun demikian, penting juga untuk menetapkan batasan yang jelas dalam mendidik anak-anak. Batasan ini membantu mereka memahami konsep-konsep seperti tanggung jawab, disiplin, dan konsekuensi dari tindakan mereka. Dengan adanya batasan yang jelas, anak-anak dapat belajar untuk menghargai aturan dan mengembangkan keterampilan untuk mengatasi rintangan yang mungkin mereka hadapi. Dengan memadukan dukungan emosional yang kuat dengan pembatasan yang jelas, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang seimbang bagi perkembangan anak-anak. Dukungan emosional memberikan fondasi yang kuat bagi kepercayaan diri dan kemandirian mereka, sementara batasan yang jelas membantu mereka belajar tentang tanggung jawab dan disiplin. Ini adalah kombinasi yang penting untuk membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang tangguh, bertanggung jawab, dan siap menghadapi dunia dengan percaya diri.
ADVERTISEMENT