Konten dari Pengguna

Kecanduan Video Pendek: Kinerja Otak Menurun

Salmaa
Mahasiswa UINSI Samarinda, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Prodi Tadris Matematika
16 Oktober 2024 7:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
Tulisan dari Salmaa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi beranda media sosial: dibuat sendiri oleh penulis di sebuah aplikasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi beranda media sosial: dibuat sendiri oleh penulis di sebuah aplikasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keseringan menonton Tiktok, reels Ig, Youtube short atau video-video pendek lainnya bisa membuat otak kita rusak, emang iya?
ADVERTISEMENT
Tiktok, Instagram, YouTube adalah aplikasi yang sudah familiar pada hampir seluruh kalangan, adapun bagi beberapa kalangan, konten dalam aplikasi itu merupakan kebutuhan pokok ataupun wadah untuk berekspresi. Apalagi semenjak kita dilanda masa pandemic covid-19 yang mana bertatap muka bahkan bertukar informasi terhadap seseorang secara fisik menjadi terbatas dan menjadikan sebagian besar orang menghabiskan waktu di media sosial tersebut sebagai penghibur diri kala tak bisa bertemu teman atau keluarga. Kebiasaan tersebut terus berlanjut hingga sekarang dan menjadi kebutuhan hidup yang tidak dapat ditinggalkan bagi beberapa orang.
Video pendek dalam konteks hal ini ialah video yang berdurasi 10-30 detik seperti halnya yang sering dimunculkan dalam media sosial kebanyakan. Namun benarkah keseringan menonton video pendek dapat membuat kinerja otak kita menurun?
ADVERTISEMENT
Fahri Zulfikar dalam artikel "Studi Ungkap Efek Bahaya Kebiasaan Nonton Video Pendek di Medsos, Sudah Tahu?” mengemukakan bahwa sebuah studi yang terbit di Frontiers pada 27 Juni 2024 melakukan penelitian dan mengungkapkan adanya keterkaitan antara kebiasaan menonton video pendek dengan fungsi perhatian dan pengendalian diri. Singkatnya, orang yang cenderung sering menonton video pendek ini akan mudah terganggu perhatiannya dan pengendalian dirinya. Menurut peneliti, ada kesenjangan yang nyata dengan dampak buruk menonton video pendek terlalu sering terhadap fungsi kognitif otak. Penelitian tersebut mengungkapkan fakta bagaimana keseringan menonton video pendek dapat membuat dampak yang tidak baik bagi otak kita.
Dwi As Setianingsih dalam artikel “Hobi Tonton Video Pendek, Anak Muda Jadi Susah Fokus” mengungkapkan bahwa hal itu dirasakan oleh Muhammad Rafi (22). Mahasiswa Antropologi Universitas Indonesia (UI) ini merasakan dampak akibat seringnya berselancar di media sosial Tiktok. Baginya, konsentrasinya menurun cukup signifikan saat mencari sumber-sumber video di luar Tiktok.
ADVERTISEMENT
”Tiktok itu fast-paced banget, ya. Jadi, begitu lihat hal-hal lain, gue jadi secara naluri nyari yang fast-paced atau yang sama ringannya juga (dengan video Tiktok),” ungkapnya pada Jumat (23/2/2024).
Pengakuan dari Muhammad Rafi (22). Mahasiswa Antropologi Universitas Indonesia (UI) menguatkan studi tentang efek bahaya kebiasaan nonton video pendek di medsos bahwa keseringan menonton video yang berdurasi singkat itu mampu menurunkan fungsi kognitif otak kita seperti membuat kita sangat sulit untuk berkonsentrasi.
Saya sering menemukan beberapa komentar di konten-konten yang pernah lewat di beranda media sosial saya, banyak sekali orang yang merasakan ketika mereka membuka aplikasi YouTube mereka sudah tidak mampu untuk menonton video panjang yang kira-kira berdurasi sekitar 20-40 menit hingga akhir, karena saking seringnya mereka menonton video pendek, juga ada beberapa orang yang saya temukan itu mereka sangat cepat sekali bosan dengan video-video yang berdurasi lama, video yang tadinya 20 menit itu mereka putar di 2 kali dari kecepatan normal atau lebih sehingga mereka bisa menonton dengan cepat menjadi 10 menit atau kurang. Apa kalian juga salah satu orang yang melakukan hal serupa?
ADVERTISEMENT
Efek dari keseringan menonton video pendek tidak hanya itu, tetapi masih banyak lagi, contohnya ialah membuang-buang waktu, kok bisa?
Tahu gak sih guys kalau video pendek yang sering di scrolling itu bisa menimbukan kesenangan pada otak atau dopamin, kita jadi senang berlama-lama scrolling, yang tadinya cuma mau scroll dalam 10 menit jadi keterusan sampai berjam-jam, kita juga jadi malas mencari kesenangan yang menimbulkan keringat seperti olahraga, kenapa? karena dengan buka tiktok aja kita udah senang, buat apa capek-capek olahraga lagi? betul gak? beberapa orang pasti mempunyai pikiran seperti itu.
Nah, itu guys yang membuat hal ini tuh tidak baik bagi otak kita dan kesehatan kita, kita sudah dibiasakan untuk mendapatkan kesenangan dalam hal yang mudah didapat/serba instan dan itu membuat kita memiliki jiwa yang tidak mau berusaha dan daya juang yang kurang.
ADVERTISEMENT
Selain dampak negatif yang saya sebutkan apakah dari kalian ada merasakan dampak negatif lainnya?
Kalau kalian merasakan banyaknya muncul dampak negatif dari hal itu, yuk belajar mengurangi menonton video pendek terlalu banyak! karena banyak sekali loh dampak positif yang akan kalian rasakan nanti, coba deh!