Kenangan Mengharukan Staf Hingga Ajudan Tentang Sosok Ahok

10 Mei 2017 16:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Foto hasil jepretan Arief yang diminta Ahok. (Foto: Dok. Arief Sihotang)
zoom-in-whitePerbesar
Foto hasil jepretan Arief yang diminta Ahok. (Foto: Dok. Arief Sihotang)
Staf hingga ajudan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki T Purnama atau Ahok beramai-ramai menceritakan kenangan mereka saat bekerja bersama Ahok. Mereka begitu terkesan dengan gaya kerja Ahok yang disiplin dan tegas.
ADVERTISEMENT
Ismail Al-Anshori misalnya. Ismail merupakan staf gubernur yang khusus menangani anggaran. Lewat akun Facebooknya Ismail menceritakan kenangannya tentang Ahok.
Ismail yang saat itu bertugas menyusun anggaran, kaget bukan main karena banyak hal 'aneh' yang dia temukan saat memeriksa RAPBD DKI. Dia bahkan sempat marah-marah karena dinas-dinas di DKI mengajukan anggaran yang tidak masuk akal.
Hal itu membuat para PNS mengadukan sikap Ismail karena dianggap kurang sopan. Ismail yang kala itu masih berstatus magang di Pemprov mendapat teguran dari Ahok.
Ahok meminta Ismail tidak langsung marah ke pada PNS. Setiap keganjilan yang ditemui harus dilaporkan ke Ahok. Sisanya nanti akan diurus oleh Ahok.
"Saya pernah ditegur oleh Bapak (di Balai Kota kami menyebut Pak Ahok dengan "Bapak"). "Ismail, lu ngga perlu marah-marah. Kalo nemu sesuatu, lu kasih ke gue aja biar gue yang tangani." Teguran tersebut dilayangkan ke saya tanggal 26 November 2015 jam 5 pagi melalui Whatsapp. Ketika itu Pemprov DKI Jakarta sedang heboh penyisiran anggaran.," kata Ismail.
ADVERTISEMENT
Setelah teguran itu, Ismail mengaku bisa lebih menahan diri bila menemukan ada keanehan dalam susunan anggaran. Dia memilih untuk segera melaporkan keanehan itu ke Ahok.
"Lalu datanglah teguran dari Bapak agar saya bisa lebih menahan diri. Dari kejadian itu, saya baru sadar bahwa ternyata Bapak itu sabar banget. Saya baru sebentar di Balai Kota aja sudah pengen marah-marah mulu. Di sisi lain, Bapak mau berdebat panjang lebar dan mengajari ini itu sampai detail. Saya mah ogah banget.," kata Ismail.
Berikut cerita lengkap dari Ismail:
Senada dengan Ismail, tim media Ahok, Arief Sihotang juga menuliskan kenangannya untuk Ahok melalui Path-nya, Selasa (9/5) kemarin. Arief saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com) membenarkan dia menulis tentang seragam itu.
ADVERTISEMENT
"Kemarin sehabis makan siang, bapak minta difoto pakai baju ini. 'Mumpung hari ini pakai baju ini, besok gua enggak bisa pakai baju ini lagi'," kata Arief dalam akun Path-nya.
Seragam Ahok. (Foto: Instagram/@basuki_btp_lovers)
zoom-in-whitePerbesar
Seragam Ahok. (Foto: Instagram/@basuki_btp_lovers)
Arief mengaku sempat tertegun saat Ahok minta dirinya mengabadikan foto dengan seragam dinas. Arief tak punya pikiran lain karena sehabis itu semua berjalan tidak ada apa-apa. Sampai akhirnya Ahok divonis 2 tahun penjara oleh majelis hakim.
Status Path Arief Sihotang. (Foto: Dok. Path Arief Sihotang)
zoom-in-whitePerbesar
Status Path Arief Sihotang. (Foto: Dok. Path Arief Sihotang)
Staf Ahok lainnya, Sakti, juga mengunggah status kenangannya tentang Ahok. Lewat akun instagramnya @soakti13 dia menuliskan kebiasaan Ahok yang bekerja hingga malam.
"Senin malam kemarin sebelum pulang bapak tetap kerja membereskan berkas2 dimejanya tanpa berpikir soal hari selasa..... - sekalipun jadi lilin cahayamu tetap berarti," tulisnya.
ADVERTISEMENT