Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Nabung Uang Receh 2 Tahun, Warga Magetan Beli Motor Ninja Rp 64 Juta
10 November 2017 14:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Pepatah tersebut seperti pas untuk mengambarkan bagaimana perjuangan Ernawati dan suaminya, Eko Margono. Mereka mengumpulkan uang koin selama dua tahun lebih hingga akhirnya bisa membeli motor impian untuk sang anak.
ADVERTISEMENT
Pasangan suami istri asal Magetan, Jawa Timur, itu mulai mengumpulkan uang koin sejak dua tahun lalu. Wirausahawati di bidang penggilingan daging ini biasanya mendapat uang koin dari para pelanggannya yang sebagian besar pedagang pentol bakso.
"Setiap hari kalau ada receh, ya, disimpan," kata Ernawati saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Jumat (10/11).
Awalnya mereka menyimpan uang receh itu di dalam kaleng bekas roti, namun ternyata butuh banyak kaleng roti dan membuat rumah menjadi sempit.
"Akhirnya dipindah ke kaleng cat yang ukuran 25 kilo," ucapnya.
Ernawati mengatakan, sejak awal dia dan suaminya memang sudah bertekad mengumpulkan uang itu untuk membeli motor sebagai hadiah untuk sang anak yang akan memasuki bangku SMA. Agar tidak terlalu berat harus membayar biaya masuk sekolah juga membelikan motor, maka mereka berfikir mencicil uang motor sejak sang anak duduk di bangku SMP.
ADVERTISEMENT
"Niatnya memang beli motor buat anakku yang sebentar lagi SMA," ucapnya.
Setelah dua tahun lebih, Erna dan suami membongkar tabungan mereka. Terkumpul uang receh Rp 42 juta. Mereka lalu membungkus uang receh itu ke dalam kantong plastik dalam jumlah seratus ribuan.
Ernawarti kemudian datang ke diler motor Kawasaki Ponorogo dan bertanya-tanya perihal harga motor Ninja. Akhirnya dia memutuskan untuk membeli motor Sepeda Motor Kawasaki Ninja 250 Fi seharga Rp 64 juta. Uang yang dibayarkan sebanyak Rp 42 juta dengan menggunakan uang receh dan sisanya Rp 22 juta uang pecahan Rp 100 ribuan.
Uang receh itu dibawa menggunakan karung bekas. Butuh lebih dari 4 orang untuk mengangkut tumpukan recehan itu.
Ernawati tak menyangka uang receh yang dia bayarkan ke diler itu kemudian viral di media sosial. "Aku juga kaget kok jadi ramai," katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah ini, Ernawati dan suami berniat mengumpulkan uang receh lagi. Namun dia belum tahu untuk membeli apa.
"Masih lama, jadi kumpulin dulu aja," ucapnya.
Dihubungi terpisah, pemilik diler Kawasaki Merdeka Motor Group Madiun, Heru Erlangga, mengatakan tidak masalah ada pembeli yang membayar dengan menggunakan uang receh.
"Uang logam itu kan menurut UU pembayaran yang sah, ya kita terima," ucap Heru.
Heru yang bertugas di Madiun ini datang ke diler cabang di Ponorogo untuk mengambil uang receh tersebut. Menurutnya ada kejadian lucu saat dia membawa gunungan receh ini di dalam mobilnya.
"Uang logam ini kan saya bawa pakai mobil dan mobilnya sampai mendongak, saking beratnya," ucap Heru.
Uang tersebut kemudian ditukarkan ke BI Cabang Kediri. "Saya apresiasi ke BI Kediri, menghubungi ke diler saya dan tanya kesulitan nggak soal uang receh itu, mereka bersedia menerima," puji Heru.
ADVERTISEMENT