Pengalaman Pertama Jadi Peserta Oral di Seminar Internasional

Salman Farishi
ASN di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Konten dari Pengguna
4 Mei 2021 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salman Farishi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tangkapan layar saat sesi foto bersama dengan para peserta yang mendapat penghargaan best oral presenter dan panitia 5th ICFMS 2020 (12/11/2020). Foto: koleksi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar saat sesi foto bersama dengan para peserta yang mendapat penghargaan best oral presenter dan panitia 5th ICFMS 2020 (12/11/2020). Foto: koleksi pribadi.
ADVERTISEMENT
Rabu 14 Oktober 2020 jam 13.45 sebuah pesan whatsapp dari leader masuk ke HP saya. "Mas Salman bersedia menulis paper mengenai sifat mekanik dari fibre beam yang kemarin kita uji?" tulis beliau. Saya tertegun sesaat, kemudian menjawab "deadline nya kapan ya Mba?", "kamis ini abstrak harus submit mas" balas beliau. Mak deg, kamis itu kan besok, artinya tersisa waktu hanya sekitar 24 Jam. Entah apa yang merasuki saya hingga saya nekat menjawab "saya coba ya Mba" sambil pikiran dan hati ragu tidak karuan.
ADVERTISEMENT

Pengalaman yang mendebarkan

Pengalaman saya sebagai penulis pertama artikel ilmiah internasional sekaligus presenter oral di seminar internasional untuk pertama kalinya pun dimulai. Menantang dan mendebarkan.
Sebenarnya tidak ada keharaman bagi saya jika saat itu saya menyatakan penolakan. Sangat wajar sekiranya saya katakan "maaf mba waktunya terlalu sempit, saya tidak siap" saat itu juga, beliau mungkin paham dan bisa menerima. Hanya saja saya merasa tertantang saat itu. Adrenalin dalam diri saya bergejolak seakan berkata "ayo bro ga ada salahnya dicoba, kesempatan buat berkembang lebih baik nih."
Pengalaman menulis artikel di jurnal internasional bukan hal pertama bagi saya. Menjelang sidang tesis S2 tahun 2016 yang lalu saya dilibatkan menulis artikel oleh dosen pembimbing meskipun sebagai penulis kedua. Ketika masih CPNS tahun 2019 lalu saya dikasih "rejeki nomplok" oleh Group Leader saya dengan dijadikan penulis pertama untuk sebuah penelitian yang saya tidak terlibat di dalamnya, dan sejujurnya kontribusi saya juga tidak banyak dalam tulisan tersebut. Tetapi yang kali ini berbeda, saya benar-benar harus memulainya sendiri dan seluruh kontrol serta tanggung jawab ada di saya.
ADVERTISEMENT

Dukungan dari Leader dan rekan kerja

Di tempat saya bekerja saat ini, Balai Teknologi Polimer (BTP) BPPT, saya merasakan suasana kerja yang berbeda dibandingkan tempat-tempat sebelumnya. Demikian juga jika saya bandingkan dengan cerita dari beberapa teman di unit lain atau di instansi pemerintah lainnya seolah-olah suasana yang saya rasakan ini tidak ada di tempat-tempat tersebut. Suasana yang saya maksud adalah suasana kekeluargaan, gotong-royong, serta saling mendukung untuk maju dan berkembang.
Berdasarkan cerita dari beberapa teman peserta ASN Academy Batch 2 yang saya ikuti beberapa waktu lalu, atmosfir senioritas memang masih ada di beberapa instansi pemerintahan. Hal itu tidak saya rasakan di Balai Teknologi Polimer. Mungkin, karena sistem kerja matriks terutama bagi teman-teman teknis di BTP ini membuat kami sesama tim teknis saling mendukung dan menguatkan agar seluruh target tercapai dengan baik. Senasib sepenanggungan, kurang lebih demikian.
ADVERTISEMENT
Suasana kekeluargaan yang saling mendukung inilah yang saya rasakan dalam proses penulisan artikel. Leader yang memahami beratnya tantangan yang saya rasakan dalam penulisan ini berinisiatif membuat grup WA penulisan yang anggotanya saya, Mba Retno Wulandari (Eno) sebagai leader, dan Mba Annisa Rifathin (Nisa) senior yang sangat berpengalaman dalam menulis dan presentasi oral di berbagai seminar internasional. Keberadaan grup WA ini bukan hanya sangat membantu saya dalam proses penulisan, tetapi juga dalam persiapan presentasi oral dalam seminar 5th Internasional Conference on Functional Materials Science (ICFMS) 2020 yang diselenggarakan secara daring karena pandemi.
Tanngkapan layar saat latihan bersama leader (Mba Eno) dan Mba Nisa sehari sebelum presentasi oral di 5th ICFMS 2020. Foto: koleksi pribadi.
Saya beruntung dan merasa bersyukur berada di lingkungan tempat kerja yang bisa saling mendukung seperti di BTP ini. Budaya kerja yang saling mendukung dan meng-empower seperti ini semestinya ada di seluruh unit kerja di berbagai instansi pemerintahan. Karena dengan budaya kolaboratif, sinergitas yang kuat, disertai profesionalisme dalam bingkai kekeluargaan seperti itulah program-program kerja dapat berjalan optimal dan target-target dapat tercapai.
ADVERTISEMENT

Hasil yang tidak mengkhianati proses

Proses penulisan full paper yang berlangsung kurang dari dua minggu benar-benar memberikan banyak pelajaran dan pengalaman buat saya. Mulai dari membaca dan me-review paper, setidaknya 2 hingga 3 paper saya baca dan rangkum dalam tabel excel (saat itu saya belum mengenal nvivo), mempelajari kembali struktur bahasa Inggris dalam penulisan ilmiah, mempelajari teknik presentasi dengan bahasa inggris yang benar, dsb. Seluruh proses berlangsung dengan diskusi di grup WA bersama kedua srikandi di atas yang tidak jarang hingga larut malam.
Hasil memang tidak akan mengkhianati proses. Usaha yang kami bertiga lakukan diberikan ganjaran oleh Allah dengan hasil presentasi saya yang dinilai sebagai salah satu presentasi terbaik oleh panitia seminar. Alhamdulillah, sebuah capaian bersama yang saya syukuri. Dan per tanggal 29 April 2021 kemarin artikel kami yang berjudul "The Effect of Accelerated Salt Spray Exposure on Mechanical Properties of Glass Fiber Reinforced Polyester Composite" pun akhirnya terbit.
ADVERTISEMENT
Ada sekelumit pengalaman lucu ketika mengikuti seminar online sebagai peserta oral presentation di 5th ICFMS 2020 kemarin. Saya sempat menyiapkan "contekan" untuk presentasi terkait hal-hal apa saja yang harus saya sampaikan saat presentasi karena masih kurang percaya diri. Sialnya, catatan tersebut jatuh ketika saya sedang presentasi sehingga tidak bisa menconteknya dan tidak memungkinkan saya ambil karena presentasi saya sedang berlangsung. Akhirnya saya beranikan diri menyampaikan apa saja yang ada di kepala saya dengan bahasa inggris pas-pasan apa adanya, qodarulloh masih bisa menjadi salah satu best presenter.
Semoga prestasi yang berhasil kami raih dan artikel tersebut mendatangkan manfaat yang besar bagi tempat kerja Balai Teknologi Polimer (BTP), instansi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan masyarakat Indonesia secara umum. Dan semoga ini menjadi trigger bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik.
ADVERTISEMENT