Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Didikan Merokok Anak dari Orang Tua
12 Juni 2022 21:42 WIB
Tulisan dari Salsa Sangha Mitta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai kasus merokok seakan tidak ada habisnya di Indonesia. Rokok kini bukan hanya menjadi candu bagi orang dewasa, melainkan juga pada anak-anak yang tentunya menambah beban permasalahan kesehatan di masyarakat. Berbagai hal ditemukan yang menjadi alasan anak-anak tersebut merokok, seperti terpengaruh dari lingkungannya, agar terlihat keren, merasa bebas atau untuk melepas stress, dan faktor-faktor lainnya.
ADVERTISEMENT
Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH) ke-7 yang diadakan pada bulan Mei lalu dalam rangka Hari Tanpa Tembakau Sedunia sedikit banyak menyinggung tentang permasalahan rokok pada anak. Di antara beberapa topik yang diulas, Nizwardi Azkha, dosen Universitas Andalas sekaligus ketua Pengda IAKMI Sumatera Barat, menyebutkan adanya permasalahan hidden education pada anak terkait rokok.
Fenomena ini muncul ketika orang tua meminta anak membelikan rokok untuk dirinya. Melalui hal itu, secara tidak langsung orang tua memperkenalkan rokok kepada anaknya sendiri. Anak yang terbiasa membeli rokok untuk orang tuanya kemudian akan terdorong untuk mencicipi dan dapat membentuk kebiasaan baru untuk si anak.
Department of Health and Social Care, United Kingdom, dalam Press Release pada Desember 2021 menyebutkan anak yang orang tuanya merokok memiliki kemungkinan 4 kali lebih besar untuk merokok. Dalam film yang dibuatnya, para ahli memperingatkan remaja melihat orang tua sebagai panutan. Ketika anak melihat orang tuanya merokok maka mereka cenderung meniru di masa dewasa.
ADVERTISEMENT
Febri Pangestu, Policy Analyst di Badan Kebijakan Fiskal, dalam ICTOH ke-7 menyatakan,
Berdasarkan statement yang diberikan, dapat terlihat permasalahan rokok pada anak tidak hanya menjadi permasalahan kesehatan, namun juga berdampak pada perekonomian. Jika permasalahan tersebut tidak ditindaklanjuti dengan segera maka dampaknya akan berjangka panjang hingga ke pembangunan nasional.
ADVERTISEMENT
Upaya berhenti merokok pada anak sebenarnya dapat dimulai dari langkah kecil di keluarga. Bentuk lingkungan yang suportif agar anak mau berhenti untuk merokok. Orang tua semestinya dapat berhenti merokok juga agar menjadi panutan yang baik bagi anak tersebut. Lakukan pendekatan secara perlahan bagi si anak, seperti menjelaskan bahaya merokok, dampaknya bagi kesehatan, ajak anak beraktivitas yang lain untuk mengalihkan dia ketika mau merokok, dan lainnya.
Selain itu, lebih baiknya jangan perkenalkan rokok pada anak. Perilaku meminta anak untuk membeli rokok dapat mendorong anak untuk mencicipinya. Ketika si anak membeli rokok untuk dirinya sendiri, penjual rokok akan langsung memberinya karena beranggapan rokok tersebut biasa dibeli dan diberikan kepada orang tuanya. Padahal rokok tersebut untuk dikonsumsi dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Jadi, ayo kita ambil langkah kecil untuk melindungi para anak bangsa! Bantu anak untuk menghentikan kebiasaanya merokok. Jauhkan dan jangan kenalkan rokok untuk menjaga kesehatannya. Anak yang sehat akan membentuk bangsa yang cerdas di masa mendatang.
Referensi:
Department of Health and Social Care. 2021. Children whose parents smoke are 4 times as likely to take up smoking themselves. https://www.gov.uk/government/news/children-whose-parents-smoke-are-four-times-as-likely-to-take-up-smoking-themselves.