Konten dari Pengguna

Menjadi yang Pertama

Salsa Septiani
Mahasiswi Prodi Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung
11 Desember 2022 18:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsa Septiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kata mereka tentang "menjadi yang pertama". Credit to Salsa Septiani
zoom-in-whitePerbesar
Kata mereka tentang "menjadi yang pertama". Credit to Salsa Septiani
ADVERTISEMENT
"Jadilah yang pertama, maka hidupmu akan dihargai!"
"Ambilah tempat pertama itu!"
ADVERTISEMENT
"Niscaya hidupmu akan lebih indah jika kamu menjadi yang pertama."
Oh, benarkah? Mengapa aku tidak merasakan seperti itu?
Biarkan aku bercerita tentang pandanganku melalui puisi ini
Tak kuasa aku mengungkapkan isi hati
Tak kuasa aku bersenandung lagi
Nyatanya menjadi yang pertama cukup menyayat hati
Manusia terobsesi dengan angka satu
Manusia terobsesi untuk menjadi yang pertama
Berlomba-lomba tanpa mereka tahu bahwa menjadi yang pertama tidak seindah itu
Menjadi yang pertama
Menjadi yang utama
"Bahagia." ucap mereka
Mereka, yang tidak tahu apa-apa
Menjadi tempat berteduh
Tanpa memiliki tempat meneduh
"Cobalah untuk mengalah." ucap mereka
Mereka yang mengirimku ke Neraka
"Bersyukurlah, bersyukurlah."
Padahal bersyukur tidak semudah itu
ADVERTISEMENT
"Nikmatilah, nikmatilah."
Padahal mereka tidak merasakan pahitnya hari-hariku
Dipaksa, terpaksa, dan binasa
Hari-hariku bagai awan hitam
Disiksa, tersiksa, dan menyiksa
Oh, malangnya hidupku yang kelam
Turuti dia, hargai dia, lindungi dia
Dia, adikmu
Lantas, siapa yang akan menurutiku, menghargaiku, dan melindungiku?
Diriku
Diriku yang selama ini sendiri, menyendiri
Tanpa bantuan, tanpa bimbingan
Hanya karena aku adalah yang pertama
Pada akhirnya, menjadi yang pertama adalah bukan segalanya.
Kini lelahku beraksi
Sampai tubuhku menjadi kaku
Biarkan puisi ini menjadi saksi
Antara aku dan jiwaku