Konten dari Pengguna

Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas: Inovasi Vertical Garden di Desa Clapar

Salsabela Fikriyah
Mahasiswa Universitas Diponegoro
4 Februari 2025 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabela Fikriyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Clapar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah – Ketahanan pangan yang terpenuhi adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Ketahanan pangan ini dicapai ketika masyarakat memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, bergizi, dan merata. Namun, meskipun Desa Clapar memiliki banyak petani yang menghasilkan buah-buahan dan beras, banyak warganya yang masih harus membeli sayuran dan lauk hewani serta nabati di pasar, sehingga meningkatkan pengeluaran mereka.
Dokumentasi Program Monodisiplin KKN Tim I Universitas Diponegoro
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Program Monodisiplin KKN Tim I Universitas Diponegoro
Melihat kondisi tersebut, Salsabela, salah satu anggota Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (UNDIP), memperkenalkan solusi berbasis inovasi dengan pembuatan desain vertical garden. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Desa Clapar dengan memanfaatkan ruang terbatas melalui penanaman tanaman bergizi.
ADVERTISEMENT
Dalam program ini, Salsabela memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara membuat taman vertikal menggunakan bahan-bahan sederhana, seperti botol bekas yang dapat ditempatkan di dinding rumah atau area terbuka. Tanaman yang dianjurkan untuk ditanam antara lain tomat, kangkung, dan sawi, yang dikenal memiliki kandungan gizi tinggi dan mudah tumbuh di berbagai kondisi.
Antusiasme masyarakat, terutama ibu rumah tangga, sangat tinggi terhadap pelatihan ini. Mereka menyambut baik kesempatan untuk menanam sayuran bergizi secara mandiri di rumah, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pasar, tetapi juga meningkatkan keberagaman konsumsi pangan sehat di keluarga mereka.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi tambahan, karena hasil tanaman vertikal yang melimpah dapat dijual ke pasar lokal. Dengan cara ini, warga Desa Clapar tidak hanya memperoleh pangan yang bergizi, tetapi juga potensi pendapatan tambahan dari hasil pertanian mereka.
ADVERTISEMENT
Salsabela berharap, meskipun program KKN ini berakhir, inisiatif vertical garden akan terus berkembang di Desa Clapar. Ke depannya, masyarakat diharapkan dapat mengembangkan taman vertikal di rumah mereka dan bahkan mengajak tetangga untuk bergabung dalam menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Melalui program ini, Salsabela dan tim KKN UNDIP menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan teknologi sederhana, tantangan ketahanan pangan dapat dihadapi dengan solusi yang praktis dan ramah lingkungan. Harapannya, inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi desa lainnya dalam menciptakan ketahanan pangan yang lebih merata dan berkelanjutan.