Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Al-Aqsha: Saksi Bisu Cinta, Keberanian, dan Perjuangan Umat Islam
26 Maret 2025 9:36 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Salsabiil Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di balik setiap tembok yang berdiri kokoh di Al-Aqsha, ada bisikan sejarah yang tak pernah henti. Di bawah langit yang sama, setiap doa yang terucap, setiap langkah yang terayun menuju masjid suci ini, adalah sebuah simfoni perjuangan yang tak pernah meredup. Al-Aqsha lebih dari sekadar tempat ibadah. Ia adalah lambang cinta yang abadi, keberanian yang tak tergoyahkan, dan perjuangan umat Islam yang tak pernah berhenti meski gelombang tantangan terus menggulung.
ADVERTISEMENT
Saksi Cinta yang Tak Pernah Pudar
Al-Aqsha adalah saksi dari cinta yang tak pernah padam, sebuah tempat yang selalu ada dalam doa umat Islam di seluruh dunia. Cinta ini tidak hanya terucap dalam lisan, namun mengalir dalam setiap aliran darah, dalam setiap napas yang dihirup umat yang menatapnya dengan penuh harap. Cinta kepada Al-Aqsha adalah cinta yang menghubungkan umat Islam, tanpa mengenal jarak dan waktu. Dari setiap penjuru dunia, dari setiap penjuru hati, umat Islam merasakan panggilan untuk menjaga dan melindungi tempat ini, yang lebih dari sekadar simbol agama, namun juga simbol keteguhan jiwa.
Cinta ini bukan hanya datang dari mereka yang berada di tanah Palestina, tetapi juga dari setiap jiwa yang merasakan bahwa Al-Aqsha adalah bagian dari diri mereka. Ia adalah tempat yang menyatukan, tempat yang menumbuhkan rasa persatuan yang kuat di tengah perbedaan. Cinta terhadap Al-Aqsha adalah cinta yang mengalir dalam setiap doanya, dalam setiap alunan salat yang dipanjatkan oleh umat yang beriman.
ADVERTISEMENT
Di bawah langit Al-Aqsha, doa-doa menjadi bahasa universal, menghubungkan setiap hati yang tertuju pada-Nya. Cinta ini melampaui batas ruang dan waktu, terpatri dalam setiap sudut masjid yang telah menyaksikan ribuan tahun sejarah perjuangan umat Islam. Dalam setiap sujud, umat Islam merasakan bahwa mereka tidak hanya beribadah, tetapi juga melanjutkan tradisi cinta yang tak ternilai ini.
Keberanian yang Tak Tergoyahkan
Keberanian adalah jiwa dari setiap perjuangan yang dilakukan untuk melindungi Al-Aqsha. Dalam setiap langkah yang menapaki tanah suci ini, ada kisah-kisah keberanian yang tercatat dalam sejarah panjang umat Islam. Keberanian ini tak hanya muncul dalam medan pertempuran, tetapi juga dalam menghadapi ketidakadilan, dalam memperjuangkan hak-hak dari orang-orang yang tertindas.
Ketika penjajahan datang, ketika ancaman terhadap tempat suci ini semakin nyata, umat Islam dari berbagai penjuru dunia tidak tinggal diam. Mereka berdiri tegak, melawan segala bentuk penindasan, dengan tekad yang tak tergoyahkan. Al-Aqsha, meskipun dikelilingi oleh ketegangan dan kekerasan, tetap menjadi simbol kekuatan hati umat Islam. Keberanian untuk mempertahankan tanah ini adalah keberanian yang datang dari keyakinan bahwa setiap inci tanah yang menghadapnya adalah tanah yang telah disucikan oleh Allah.
ADVERTISEMENT
Seperti api yang tak pernah padam, keberanian ini terus menyala, memberikan cahaya bagi mereka yang berjuang. Setiap jejak yang tertinggal di halaman Al-Aqsha adalah jejak dari keberanian yang tak tergoyahkan, keberanian yang tumbuh dari cinta yang mendalam. Di bawah bayang-bayang Al-Aqsha menunjukkan bahwa keberanian sejati bukan hanya tentang melawan musuh, tetapi juga tentang tetap teguh dalam keyakinan meskipun segala rintangan menghadang.
Perjuangan yang Tak Berakhir
Perjuangan untuk Al-Aqsha adalah perjuangan yang tidak pernah berakhir. Di sepanjang sejarah, tempat ini telah menjadi pusat perlawanan yang tiada henti, melibatkan bukan hanya mereka yang hidup pada zaman tertentu, tetapi juga kita semua yang hidup di masa kini. Al-Aqsha bukan hanya tempat suci, ia adalah simbol dari perjuangan tanpa akhir, perjuangan untuk keadilan, untuk menjaga kesucian, dan untuk menjaga hak-hak umat Islam.
ADVERTISEMENT
Setiap generasi memiliki tugasnya untuk menjaga warisan ini. Bagi mereka yang hidup di Palestina, perjuangan itu terasa sangat dekat, setiap detik adalah perlawanan, setiap hari adalah upaya untuk menjaga keutuhan Al-Aqsha. Namun, perjuangan ini juga dirasakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Doa-doa yang dipanjatkan di seluruh dunia menjadi bagian dari perjuangan ini. Setiap langkah yang diambil menuju Al-Aqsha adalah langkah yang tak terpisahkan dari sejarah panjang perjuangan umat Islam.
Perjuangan ini adalah tentang menjaga martabat, tentang melawan ketidakadilan yang tak mengenal batas. Ia adalah panggilan untuk terus berdiri, meskipun dunia terasa penuh dengan rintangan. Seperti Al-Aqsha yang berdiri teguh menghadapi segala ujian, perlawanan, dan perjuangan yang tak pernah berakhir. Perjuangan ini bukanlah sebuah akhir, tetapi perjalanan yang akan terus berlangsung sepanjang waktu.
ADVERTISEMENT
Sebuah Warisan yang Abadi
Al-Aqsha bukan hanya sekadar tempat, ia adalah warisan abadi umat Islam. Setiap batu yang ada di sana adalah bagian dari sejarah yang tak terhapuskan, setiap sudutnya menyimpan kisah-kisah yang tak terucapkan. Bangunan suci ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan, tak ada yang lebih abadi selain warisan kebaikan yang ditinggalkan, dan Al-Aqsha adalah saksi dari warisan tersebut.
Dalam setiap langkah menuju Al-Aqsha, ada pengingat bahwa kita adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar. Kita adalah pewaris dari sejarah panjang yang telah membentuk identitas kita sebagai umat Islam. Al-Aqsha adalah cermin dari kekuatan dan keteguhan umat, sebuah simbol bahwa meskipun dunia terus berubah, ada nilai-nilai yang tak akan pernah goyah. Nilai-nilai tersebut adalah cinta, keberanian, dan perjuangan, yang terus mengalir dalam darah setiap umat Islam.
ADVERTISEMENT
Al-Aqsha mengajarkan kita bahwa perjuangan untuk keadilan, kedamaian, dan kebebasan tidak pernah berhenti. Al-Aqsha adalah tempat yang tak hanya mengingatkan kita pada sejarah, tetapi juga pada perjuangan yang tidak akan pernah pudar oleh zaman. Setiap langkah yang menuju tanahmu adalah langkah yang dipenuhi dengan harapan untuk menegakkan kebenaran dan menjaga kesucian Al-Aqsha. Setiap doa yang terucap adalah permohonan agar Al-Aqsha bisa kembali menjadi tempat yang aman, damai, dan penuh berkah. Mengembalikan tanah yang diberkahi, tempat para Nabi dan Rasul diutus untuk menegakkan kalimat Allah.
Cahaya yang Tak Pernah Padam
Seperti cahaya yang tak pernah padam, perjuangan untuk Al-Aqsha terus bersinar dalam setiap hati umat Islam di seluruh dunia. Tempat suci ini adalah saksi dari perjalanan panjang umat, dan setiap langkah yang kita ambil menuju Al-Aqsha adalah langkah dalam perjuangan yang tak pernah berhenti. Ia adalah lebih dari sekadar masjid. Al-Aqsha adalah simbol dari keteguhan, keberanian, dan cinta yang mengalir dalam diri kita semua.
ADVERTISEMENT
Dalam setiap doa yang kita panjatkan untuk Al-Aqsha, kita mengingat bahwa tempat ini adalah tempat yang telah menulis sejarah kita, dan kita adalah bagian dari kisah yang tak akan pernah terhapus. Seperti Al-Aqsha yang tetap berdiri kokoh meskipun badai datang menghantam, kita pun diajak untuk terus menjaga api cinta, keberanian, dan perjuangan, agar Al-Aqsha tetap menjadi cahaya yang menerangi umat Islam untuk selamanya. Dengan jiwa kami, dengan darah kami, akan kami tebus engkau wahai Al-Aqsha!