Konten dari Pengguna

Viral di TikTok: Strategi Branding untuk Era Media Sosial

Salsabila Afifah umar
Hallo, Nama aku Salsabila Afifah Umar Saat ini aku sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Andalas dengan jurusan Ilmu Komunikasi
27 September 2023 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Afifah umar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : pexels
zoom-in-whitePerbesar
sumber : pexels
ADVERTISEMENT
Tiktok adalah salah satu aplikasi yang sekarang sangat banyak digunakan masyarakat, tidak hanya kalangan remaja maupun anak-anak, bahkan orang dewasa pun ikut menggunakan media sosial Tiktok ini. TikTok adalah platform media sosial yang telah merevolusi cara kita berinteraksi dengan video pendek. Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah menjadi fenomena global dengan jutaan pengguna aktif setiap hari. Mulanya Tiktok terbentuk hanya sebagai media hiburan, dimana masyarakat bebas untuk mengekspresikan dirinya dengan membuat konten-konten yang menarik, baik itu menari, menyanyi, a day in my life, konten make up, dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu Tiktok saat ini tidak hanya sebagai sarana hiburan lagi, tetapi juga sebagai media pendidikan, kampanye, bahkan dimanfaatkan sebagai sarana berdagang yang dinamakan tiktok shop dan melakukan branding terhadap produk yang mereka miliki agar masyarakat mengenal produknya.
ADVERTISEMENT
Saat ini para pengusaha sedang berlomba-lomba dalam menciptakan branding yang baik terkait produk-produk mereka kepada pelanggan tiktok, baik dari pengusaha besar, francise, artis, dan juga berbagai UMKM saling bersaing.Perusahaan tak segan-segan mengeluarkan banyak uang untuk beriklan di TikTok, membuat konten paling menarik, dan bekerja sama dengan berbagai influencer terkenal yang pastinya menarik perhatian masyarakat. Hal ini dilakukan bertujuan agar pengguna TikTok mengetahui produk yang mereka jual dan berminat untuk membeli produk tersebut.
sumber : pexels
Ketika konten yang dibuat oleh suatu brand menarik, maka brand tersebut dapat di kenal oleh khalayak luas atau viral di mata masyarakat yang memberikan dampak yang positif pada bisnis brand tersebut. Sedangkan, konten suatu brand tersebut mendapatkan review yang jelek dari pelanggan TikTok shop, maka brand akan mengalami penurunan pendapatan mereka karena kurangnya permintaan dari costumer bahkan kemungkinan usaha mereka bisa gulung tikar.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini viral di media sosial TikTok yaitu permasalahan antara dua penjual salad buah. Dimana salah satu penjual salad buah tersebut memberikan ranting dan review yang buruk terhadap salah yang diproduksi oleh kompetitornya. Ternyata hal ini menjadi soratan bagi para pengguna TikTok karena hal ini disebut tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang owner usaha salad tersebut. Yang tujuan awalnya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih malah sebaliknya. Bahkan pengguna TikTok membandingkan kedua salad tersebut dan mereview bahwa salad yang dimiliki orang tersebut buruk dan akhirnya pelanggan kurang respect kepada penjual salad tersebut dan bertekad untuk tidak membeli salad mereka. Sebaliknya, owner salad yang mendapatkan rating buruk tadi dari brand yang sama malah kebanjiran dukungan dan pesanan dari pelanggan TikTok yang akhirnya menjadi viral. Sedangkan Penjual salad yang memberikan rating buruk tadi justru memberikan dampak sebaliknya, minat pelanggan terhadap salad mereka justru menurun, hingga akhirnya berimbas pada franchisee yang memutuskan hengkang dan melakukan rebranding karena bisnisnya menjadi lebih sepi setelah konten pemiliknya viral di jagat TikTok. Bahkan kini pelanggaran semakin meningkat dan banyak mitra waralaba yang ingin menggugat pemilik owner salad tersebut.
sumber : pexels
Dapat disimpulkan bahwa TikTok mampu membuat sesuatu menjadi viral dalam waktu singkat. Sebuah video baik positif maupun negatif yang menarik perhatian masyarakat dapat menciptakan tren bisa dengan cepat menarik perhatian jutaan pengguna, memperkenalkan merek atau produk baru ke pasar dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan juga saya beropini bahwa etika sangat mempengaruhi branding suatu brand karena, etika adalah faktor penting dalam membangun dan memelihara brand yang kuat dan berkelanjutan. Brand yang menjalankan bisnis mereka dengan integritas dan tanggung jawab sosial yang kuat cenderung mendapatkan dukungan konsumen dan pemangku kepentingan, sementara brand yang melanggar etika dapat mengalami kerusakan serius pada reputasi mereka. Oleh karena itu, etika harus menjadi bagian integral dari strategi merek dan budaya perusahaan. 
ADVERTISEMENT