Konten dari Pengguna

Film Budi Pekerti: Sebuah Cermin Kehidupan dan Nilai Moral di Era Modern

Salsabila Hidayat
mahasiswa program studi Sastra Indonesia Universitas Pamulang.
27 Oktober 2024 3:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source: Instagram @filmbudipekerti
zoom-in-whitePerbesar
Source: Instagram @filmbudipekerti
ADVERTISEMENT
Film Budi Pekerti merupakan film Indonesia yang dirilis pada tahun 2023 dan disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, yang juga menulis naskah film ini. Drama keluarga ini menyuguhkan cerita yang relevan dengan kehidupan masyarakat modern, khususnya di era digital. "Budi Pekerti" mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai moral dalam keluarga diuji ketika kehidupan pribadi mereka mendadak terekspos ke publik dan menjadi sorotan di media sosial. Dengan alur cerita yang intens dan penuh emosi, film ini mengajak penontonnya merenungkan arti penting budi pekerti di tengah arus informasi yang begitu cepat.
ADVERTISEMENT
Film Budi Pekerti ini mengambil latar di Yogyakarta selama masa pandemi Covid-19. Ceritanya berfokus pada seorang guru Bimbingan Konseling (BK) bernama Bu Prani (diperankan oleh Ine Febriyanti), yang terlibat dalam perselisihan dengan seorang pengunjung pasar. Dalam situasi yang penuh ketegangan itu, tanpa sepengetahuannya, insiden tersebut direkam oleh seseorang dan diunggah ke platform media sosial.
Video yang diunggah tersebut segera menjadi viral dan mendapat banyak kritik negatif dari netizen. Banyak dari mereka berpendapat bahwa sikap Bu Prani tidak mencerminkan kualitas seorang guru yang seharusnya menjadi teladan.
Dampak dari insiden ini tidak hanya dirasakan di lingkungan sekolah tempat ia mengajar, tetapi juga mempengaruhi kehidupan keluarganya. Keluarga Bu Prani hidup dalam ketidaktenangan karena identitas mereka terus dicari dan disalahkan. Mereka juga mengalami penghakiman dan kecaman dari masyarakat atas peristiwa yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Dalam kisah ini, Bu Prani memiliki dua anak, Tita (diperankan oleh Prilly Latuconsina) dan Muklas (diperankan oleh Angga Yunanda). Keduanya bertekad untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi ibunya secepat mungkin. Mereka juga berusaha menjaga agar ayah mereka, Didit (diperankan oleh Dwi Sasono), tidak mengetahui situasi ini karena dia sedang berjuang melawan depresi.
“Budi Pekerti” adalah film yang berhasil mengajak para penontonnya untuk berpikir lebih dalam tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan modern. Dengan cerita yang dekat dengan realitas, film ini menjadi pengingat penting tentang bagaimana kita memandang dan menilai orang lain, terutama di era media sosial yang sering kali mempercepat proses penghakiman tanpa melihat gambaran utuh.
Film ini sangat layak untuk ditonton oleh keluarga dan siapa saja yang ingin mendapatkan pandangan baru tentang pentingnya budi pekerti di era digital. “Budi Pekerti” adalah sebuah karya yang menyentuh hati, mengajak kita untuk lebih bijak dan rendah hati dalam menilai orang lain. Melalui film ini, Wregas Bhanuteja berhasil menyajikan cermin bagi masyarakat, mengingatkan kita bahwa nilai-nilai moral adalah pondasi yang harus dipertahankan di tengah dunia yang semakin cepat dan penuh tekanan sosial.
ADVERTISEMENT