Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kelola Amarahmu! Karena Dunia Nggak Selalu Tentang Kamu
24 November 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Salsabila Nur Aufaa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah nggak sih kamu marah atau kesal, kemudian kamu melampiaskannya ke orang lain? Entah itu keluarga, teman, atau bahkan orang asing. Mereka yang menjadi sasaran emosi kita mungkin saja sedang berjuang menghadapi harinya, sama seperti kita. Jadi, tidak adil rasanya jika kita menambah beban mereka hanya karena kita tidak bisa mengendalikan diri.
ADVERTISEMENT
Pada artikel ini, kita akan membahas seputar amarah dan alasan mengapa melampiaskan amarah ke orang lain itu bisa merugikan mereka dan diri kita sendiri. Selain itu kita akan membahas cara yang lebih bijak dalam mengelola emosi. Sebab, dunia ini bukan hanya tentang kita, tetapi tentang bagaimana kita bisa saling menghormati dan menjaga perasaan orang lain.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang amarah, yuk kita kenali dulu sedikit tentang emosi.
1. Apa Itu Emosi?
Emosi adalah bagian dari perasaan manusia yang muncul sebagai reaksi terhadap suatu situasi, sehingga menimbulkan perubahan perilaku pada manusia tersebut (Safiruddin, 2015). Emosi bisa berupa gembira, sedih, marah, dan lain-lain.
2. Kapan Emosi Marah Hadir?
Emosi marah sering hadir ketika kita berada di situasi yang tidak sesuai harapan kita. Selain itu, emosi marah juga bisa datang dari rasa kecewa terhadap seseorang. Misalnya ketika seseorang tidak menepati janjinya kepada kita. Pasti kita akan merasa kesal dan marah, kan? Tapi situasi tersebut tidak mewajarkan kita untuk melampiaskan amarah kita kepada orang yang tidak bersalah.
ADVERTISEMENT
3. Dampak Melampiaskan Amarah ke Orang Lain
Seperti yang disebutkan di atas, kita tidak diperbolehkan untuk melampiaskan amarah kepada orang lain ketika kita berada di situasi yang mengecewakan. Memang sakit rasanya menahan rasa amarah sendirian, tetapi akan lebih sakit berada di posisi si korban pelampiasan amarah.
Bayangkan ketika seseorang sudah susah payah menata ulang mood dan suasana hati, kemudian kita datang memberikan respon ketus dengan alasan 'sedang badmood atau marah' padahal orang tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan penyebab emosi yang kita rasakan. Pasti ia akan merasa kesal dan sedih karena mungkin saja mood-nya akan hancur kembali. Kemungkinan terburuknya, dia akan melakukan hal yang sama kepada orang lain. Sehingga terciptalah lingkungan yang kurang harmonis.
ADVERTISEMENT
4. Cara Mengelola Emosi Marah dengan Bijak
Ketika amarah datang, seringkali kita kehilangan akal sehat. Terkadang pula kita sulit untuk menyadari bahwa kita sedang marah (Era, 2020). Maka dari itu sebaiknya kita berusaha untuk tenang dan mencari alasan yang menjadi pemicu amarah kita. Kemudian, ada baiknya kita menghindari interaksi dengan orang lain. Karena menjauh dari keramaian akan membantu menenangkan hati kita.
Coba kita pikirkan, bagaimana kalau kita sudah melampiaskan amarah ke orang lain dan ternyata alasan marah kita adalah hal sepele. Bukannya lega, justru kita akan malu dan menyesal mengapa kita berperilaku seperti itu. Ketika sudah berhasil menemukan alasan dibalik marah tersebut, maka akan lebih mudah bagi kita untuk lanjut mencari cara penyelesaian masalahnya tanpa diiringi dengan emosi yang meluap.
ADVERTISEMENT
Kita juga bisa mengatasinya dengan menceritakan kepada orang terdekat tentang apa yang kita rasakan. Memang bagi sebagian orang akan sulit untuk terbuka. Namun, cobalah sedikit demi sedikit untuk bercerita, karena terkadang kita membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan permasalahan kita.
Dengan demikian, sebagai pribadi yang baik, sudah seharusnya kita saling menjaga perasaan satu sama lain. Pandai-pandailah mengelola emosi dan berusahalah untuk selalu bersikap tenang apapun yang terjadi. Orang lain bukan tempat pelampiasan atas apa yang kita rasakan, karena yang memiliki perasaan dan mood di dunia ini tidak hanya kita. Akan lebih indah jika dunia ini dipenuhi dengan kedamaian, bukan?
Source:
ADVERTISEMENT