Konten dari Pengguna

Pro Kontra Tidak Wajibnya Kegiatan Pramuka di Sekolah

Salsabila Nur Safitri
Taruna Madya Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
18 Mei 2024 16:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Nur Safitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Kegiatan Pramuka (sumber: Canva)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Kegiatan Pramuka (sumber: Canva)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Nadiem Makarim, sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) mencanangkan program Pramuka, yang nantinya siswa tidak diwajibkan lagi untuk dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, adanya kebijakan ini menuai pro dan kontra dari berbagai macam pihak. Mulai dari adanya mispersepsi bahwa pramuka dihapus, ataupun beberapa pihak yang masih menginginkan bahwa pramuka ini harus tetap digalakkan.
Ilustrasi: Kegiatan Pramuka (sumber: Canva)
Berikut adalah beberapa opini mengenai apa yang menjadi hal positif dari kebijakan dan hal negatif dari kebijakan tersebut yang meliputi:
1. Opini Positif tentang Penghapusan Pramuka
Seperti yang telah diketahui bahwa sebelumnya hingga detik ini seluruh siswa masih diwajibkan untuk dapat mengikuti ekstrakurikuler pramuka di tiap-tiap sekolahnya baik di jenjang SD, SMP, maupun SMA.
Hal ini yang membuat adanya kesan pemaksaan yang dilakukan oleh sekolah kepada murid-muridnya, walau bahkan murid tersebut tidak menyukai aktivitas pramuka.
Banyak dari siswa yang melakukan aksi bolos kegiatan pramuka dengan alasan bahwa kegiatan tersebut tidak dirasa kebermanfaatannya, merasa bahwa kegiatannya tidak jelas hasilnya, dan beberapa siswa merasa bahwa kegiatan pramuka tidak relevan dengan kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, ada beberapa sekolah yang dalam salah satu kegiatan melakukan kegiatan makan bersama di mana makanan dicampur dengan air lumpur, atau bekas gigitan orang lain. Hal tersebut yang dianggap siswa sebagai salah satu kegiatan yang tidak diketahui relevansinya.
2. Opini Negatif tentang Penghapusan Pramuka
Pada dasarnya, kegiatan pramuka ini secara ideal mengajarkan mengenai bagaimana cara bertahan hidup di alam dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki.
Mereka yang kontra terhadap kebijakan ini merasa bahwa Pramuka adalah satu satunya cara bagi sekolah untuk dapat mengajarkan life skill kepada anak-anak. Selain itu, pramuka juga mengajarkan adanya kedisiplinan bagi siswa.
Apa yang Harus Dilakukan?
Dalam hal ini, apabila sekolah masih menginginkan adanya kegiatan pramuka, maka perlu dievaluasi ulang mengenai kegiatan apa saja yang harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Sekolah tidak harus melakukan kegiatan pramuka tiap minggu jika dirasa bahwa pembelajarannya tidak memerlukan kegiatan yang sebanyak itu. Sekolah harus dapat memastikan bahwa kegiatan dan pembelajaran masih relevan dengan kebutuhan siswa, sehingga siswa tidak merasa dipaksa dengan adanya pramuka.
Di sisi lain, pemerintah dan sekolah juga harus dapat memastikan bahwa life skill tetap bisa diajarkan dengan cara lain. Misalnya di sekolah yang ada di Jepang, bahwa mereka diajarkan untuk dapat merapikan sepatunya, kemudian memberikan piring-piring bekas makanan, atau seperti sekolah di China di mana di kelas 1 SD mereka diajarkan bagaimana etika menyebrang, bagaimana untuk melakukan kegiatan menyapu, menyetrika, dan lain sebagainya.