Konten dari Pengguna

Ekonomi Pembangunan Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Digital dan Global

Salsabila Pakita
Mahasiswa Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2024 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan
19 November 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Pakita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto by : pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto by : pixabay
ADVERTISEMENT
Ekonomi pembangunan Indonesia memasuki fase yang penuh tantangan, namun juga menyimpan peluang besar di tengah perubahan global yang semakin cepat. Era digital dan globalisasi memaksa Indonesia untuk beradaptasi dengan cepat, memanfaatkan potensi yang ada, dan mengoptimalkan sumber daya untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah kecil, baik dari segi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM), maupun ketimpangan ekonomi yang masih cukup besar di berbagai sektor.
ADVERTISEMENT
Transformasi Digital sebagai Katalisator Pembangunan
Salah satu faktor yang mempengaruhi ekonomi pembangunan Indonesia saat ini adalah akselerasi teknologi digital. Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Industri digital telah menjadi sektor yang sangat menjanjikan, dengan e-commerce, fintech, dan sektor startup lainnya menunjukkan perkembangan yang pesat. Menurut laporan Bank Dunia, sektor digital diperkirakan dapat memberikan kontribusi sebesar 10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2025.
Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, Indonesia membutuhkan infrastruktur digital yang lebih merata, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal. Pemerintah telah berkomitmen untuk membangun infrastruktur digital yang lebih kuat melalui proyek Palapa Ring dan memperluas akses internet ke seluruh pelosok negeri. Dengan demikian, pemberdayaan ekonomi digital dapat menciptakan lebih banyak peluang bagi UMKM dan masyarakat desa untuk berkembang.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Infrastruktur: Penggerak Ekonomi Daerah
Selain transformasi digital, pembangunan infrastruktur tetap menjadi pilar utama dalam meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Pemerintah pusat telah meluncurkan berbagai proyek infrastruktur besar, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara, untuk mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa. Namun, fokus pembangunan infrastruktur harus lebih banyak diarahkan ke daerah-daerah yang belum tersentuh dengan baik oleh pembangunan, agar ketimpangan antar wilayah dapat ditekan.
Keberhasilan pembangunan infrastruktur juga berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah. Misalnya, peningkatan aksesibilitas ke daerah terisolir dapat membuka peluang pasar baru, meningkatkan investasi, dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Ini merupakan salah satu cara untuk memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya terkonsentrasi di pusat-pusat kota besar, tetapi juga merata ke seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
SDM Berkualitas: Kunci untuk Pembangunan Berkelanjutan
Namun, infrastruktur dan teknologi digital saja tidak cukup untuk mendorong kemajuan ekonomi. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi kunci utama dalam pembangunan jangka panjang. Sebagai negara dengan usia produktif yang cukup besar, Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi ini dengan memperbaiki sistem pendidikan dan pelatihan vokasi.
Peningkatan kualitas pendidikan, baik formal maupun non-formal, akan menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif. Selain itu, pemerintah perlu lebih gencar dalam mengembangkan program-program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, terutama di sektor-sektor yang sedang berkembang seperti teknologi informasi, manufaktur 4.0, dan energi terbarukan
Mengatasi Ketimpangan Ekonomi: Fokus pada Pembangunan Inklusif
Salah satu tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia adalah ketimpangan ekonomi yang masih tinggi. Ketimpangan ini tercermin dari perbedaan pendapatan yang signifikan antara kawasan perkotaan dan pedesaan, serta antara wilayah barat dan timur Indonesia. Salah satu solusinya adalah dengan memperkuat kebijakan pembangunan yang inklusif, yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pada pemerataan kesejahteraan.
ADVERTISEMENT
Program-program seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) dapat menjadi bagian dari upaya untuk mengurangi ketimpangan ini. Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat sektor pertanian dan UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi rakyat di daerah-daerah. Melalui pemberdayaan ekonomi lokal dan peningkatan akses ke pasar, diharapkan ekonomi masyarakat dapat berkembang secara merat
Penutup: Jalan Panjang Menuju Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan ekonomi Indonesia merupakan proses yang panjang dan kompleks. Di tengah tantangan yang ada, terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai kemajuan yang lebih baik. Transformasi digital, pembangunan infrastruktur yang merata, peningkatan kualitas SDM, dan pengurangan ketimpangan ekonomi adalah langkah-langkah strategis yang harus diambil secara bersamaan.
Untuk itu, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja bersama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera. Dengan komitmen yang kuat, Indonesia dapat meraih posisi yang lebih baik di kancah ekonomi global, dan mewujudkan cita-cita pembangunan berkelanjutan yang inklusif.
ADVERTISEMENT