Konten dari Pengguna

Terbiasa Menyontek Membuat Kamu Tidak Percaya Diri

Salsabila Putri Rianof
Mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8 Desember 2022 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Putri Rianof tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto: canva
zoom-in-whitePerbesar
foto: canva
ADVERTISEMENT
Kamu yang membaca ini mungkin pernah menyontek, entah itu sekali dua kali atau bahkan sudah menjadi kebiasaan. Kita semua pasti sudah mengetahui bahwa menyontek bukanlah perbuatan yang baik. Tetapi, kita masih saja melakukannya. Perilaku menyontek tidak hanya ketika mengerjakan soal ujian saja. Tetapi, ketika mengerjakan tugas pun sudah terlihat lumrah bagi beberapa orang. Namun, perlu kamu ketahui kebiasaan menyontek selain merugikan orang lain ternyata juga sangat berbahaya bagi diri kamu sendiri, lho! Salah satunya berdampak pada tingkat kepercayaan diri kamu sendiri.
ADVERTISEMENT

Apa yang Menyebabkan Seseorang Menyontek?

Seperti yang kita ketahui, perilaku menyontek merupakan perilaku yang tidak jujur dengan melakukan tindakan menjiplak atau meniru pekerjaan orang lain demi menguntungkan diri sendiri. Berdasarkan penelitian Palupi dkk (2013), orang yang melakukan perilaku menyontek disebabkan karena rendahnya daya juang dan kepercayaan pada diri mereka.
Sedangkan menurut Agustin (2014), penyebab seseorang menyontek saat ujian salah satunya karena adanya tekanan yang terlalu besar. Siswa seringkali dididik untuk mengejar nilai demi mendapatkan ranking satu sampai-sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai terbaik, salah satunya seperti menyontek.
Kemudian, rasa malas serta minimnya rasa bertanggung jawab yang sudah tertanam dalam diri sendiri yang membuat seseorang menyontek. Hal ini juga berkaitan dengan apa yang sudah dikatakan Palupi, seseorang yang memiliki daya juang rendah yaitu orang-orang yang malas akan belajar. Biasanya orang tersebut kurang mengerti arti dari pendidikan, sehingga ia akan memikirkan hasil nilai akhir saja tanpa mengetahui sebenarnya ilmu positif apa yang sudah ia dapat.
ADVERTISEMENT
Namun, ada pula yang menyontek karena merasa dirinya telah dianggap orang hebat dan terpintar. Dilansir dari klikdokter, seseorang yang sudah dicap hebat atau pintar akan merasa angkuh. Ia mengira bahwa kegiatan menjiplak yang ia lakukan tidak akan ketahuan karena orang-orang menganggap dirinya pintar sehingga tidak ada yang menyadari dirinya menyontek. Ketika menjiplak, ia akan menganggap tindakan menyonteknya tidak akan terungkap di waktu yang akan datang.

Efek Negatif dari Kebiasaan Menyontek

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Denise Pope dari Stanford University Graduate School of Education mengatakan bahwa tingkat kecurangan pelajar sekolah menengah dalam pembelajaran mencapai 70 persen. Dimana dapat dikatakan, menjiplak atau menyontek sudah menjadi hal lumrah dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini pun pelajar berprestasi ikut melakukan perilaku menyontek. Hal ini disebabkan adanya jiwa kompetitif dalam diri mereka.
ADVERTISEMENT
Meskipun sudah terlihat lumrah, perilaku menyontek bukanlah suatu hal yang harus dibiarkan saja. Menyontek dapat memberikan dampak buruk pada diri kita sendiri. Seseorang yang menyontek, seperti menyalin pekerjaan orang lain, akan kesulitan dalam mengembangkan ide. Bisa dikatakan, seseorang yang sering menyontek memiliki kreativitas yang rendah. Padahal dalam membangun negeri ini untuk lebih maju lagi diperlukan inovatif dan kreativitas pada anak muda. Kebiasaan menyontek juga dapat menjadi bibit-bibit korupsi jika dibiarkan begitu saja.
Dilansir dari Neutron, perilaku menyontek akan berakibatkan kurangnya moral kita sebagai pelajar. Seseorang yang terbiasa menyontek kemungkinan besar akan sulit untuk meninggalkan perilaku tersebut. Mereka akan membohongi diri sendiri untuk mencari alasan melakukan perilaku menyontek. Dengan begitu, ia akan kesulitan jika dihadapi dengan masalah tanpa bantuan dari manapun. Orang yang terbiasa menyontek akan sulit bersaing di dunia pekerjaan.
ADVERTISEMENT

Percaya Diri Memiliki Peran dalam Perilaku Menyontek

Dilansir dari klikdokter, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa kebiasaan dalam menyontek dikarenakan seseorang memiliki keinginan untuk diakui oleh orang lain, tetapi orang tersebut merasa tidak percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Oleh karena itu, ia melakukan kegiatan menyontek untuk mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan keinginannya.
Berdasarkan penelitian dari Evi Kusdiana, dkk (2018), percaya diri memiliki peran penting dalam mengurangi perilaku menyontek. Seseorang yang suka menyontek, cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah. Seseorang yang tidak percaya diri merasa tidak yakin pada kemampuan dirinya sendiri sehingga ia akan cemas pada setiap tindakannya.
Tingkat pengetahuan menjadi salah satu faktor tinggi atau rendahnya kepercayaan diri seseorang. Dengan ilmu pengetahuan yang minim menjadikan orang tersebut bergantung pada orang lain yang lebih pandai darinya. Orang yang rajin mencari ilmu memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dari pada orang yang malas akan belajar. Pandangan positif terhadap kemampuan diri sendiri dapat meningkatkan kepercayaan diri pada diri sendiri. Kepercayaan diri yang baik akan membawa kita pada keberhasilan.
ADVERTISEMENT
Jadi, teman-teman, walaupun menyontek terlihat seperti solusi yang termudah dalam menghadapi ujian ataupun tugas. Namun, pada akhirnya menyontek akan berdampak lebih buruk untuk kamu di kemudian hari. Sehingga, alangkah lebih baiknya kita mulai meningkatkan kepercayaan diri kita untuk menjauhi perilaku menyontek. Kepercayaan diri akan tercapai jika adanya kesadaran dari dalam diri kita sendiri. Seperti, belajar untuk menilai diri secara jujur, mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, tidak berprasangka buruk pada diri sendiri, mempersiapkan diri sendiri dalam mengambil resiko, serta mempersiapkan diri dengan memperbanyak ilmu pengetahuan. Maka dari itu, yuk tinggalkan perilaku menyontek!

Sumber

Kusdiana, E., Djalali, M. A. A., & Farid, M. (2018). Percayaan Diri, Religiusitas dan Perilaku Menyontek. JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 3(2), 37-41.
ADVERTISEMENT
https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/penyebab-menyontek-atau-plagiat
https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/efek-negatif-kebiasaan-menyontek-pada-anak
https://www.neutron.co.id/info/dampak-buruk-mencontek-bagi-masa-depan