Konten dari Pengguna

Menuai Pro Kontra, Apa Marketplace Guru yang Sebenarnya?

Salsabila Faidah Paramita Wardani
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surabaya
8 Agustus 2023 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Faidah Paramita Wardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
shutterstock
ADVERTISEMENT
Tenaga pendidik atau yang biasa kita sebut guru merupakan energi profesional yang bertugas merencanakan serta melaksanakan proses pembelajaran, menilai dampak pembelajaran, melakukan pembimbingan serta pembinaan, dan melakukan penelitian serta pengabdian di rakyat terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Baru - baru ini dunia pendidikan diguncangkan sebuah program baru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudriset) Nadiem Makarim mengutarakan program baru yaitu marketplace guru.
Hal ini menuai pro kontra lantaran ide yang digagasnya. banyak warganet mengira jika marketplace guru merupakan platform untuk memasarkan para guru di Indonesia. hingga penamaan marketplace guru yang kurang tepat karena seperti e-commerce.
Program ini merupakan rencana perubahan sistem rekrutmen yang dilakukan sebagai upaya permasalahan guru honorer. Rencana perubahan sistem rekruitmen itu disampaikan saat rapat bersama komisi X DPR RI beberapa waktu lalu. Sebelum diterapkan di khalayak umum, nadiem sudah mendiskusikan dengan kementerian Keuangan, Kemendagri, dan Menpan RB, diharapkan dapat memenuhi formasi guru di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai marketplace, terlintas dengan jual beli online via internet. Marketplace yang menjadi platform tempat para penjual berkumpul menawarkan barang atau jasa ke pelanggan tanpa bertemu fisik.
dokumen pribadi

Lantas, seperti apa marketplace untuk guru yang dimaksud Nadiem Makarim?

Sebelum membahas terkait marketplace, Nadiem menyebutkan ada tiga permasalahan utama yang mendorong terciptanya program baru. Pertama, kekosongan tenaga pendidik atau guru secara tiba-tiba diakibatkan kematian, pensiun, dan mutasi sekolah. sehingga menyebabkan sekolah dengan terpaksa merekrut guru honorer, karena sekolah tidak bisa secara cepat mengganti posisi guru pppk sebab harus menunggu rekrutmen guru ASN secara terpusat. Kedua, kebutuhan rekrutmen guru di setiap sekolah yang berbeda-beda. Ketiga, Pemda tidak mengajukan formasi guru ASN yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan sekolah.
ADVERTISEMENT
Tiga permasalahan yang diutarakan, menghasilkan solusi yang akan ditetapkan di tahun 2024 sebagai sistem rekrutmen guru pppk. Pertama, marketplace untuk guru. Nadiem mengatakan akan ada suatu tempat yang berisi database guru aktif. Kedua, Perekrutan oleh sekolah. perekrutan yang awalnya dilakukan terpusat, sekarang akan diubah secara real time perekrutan oleh sekolah sehingga sekolah dapat memperoleh guru tanpa harus menunggu lama. Ketiga, Penempatan formasi kurang peminat. Dengan ini tidak ada lagi kesenjangan, pembagian secara merata.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah $ Marketplace guru$ . Sistem marketplace yang dimaksud adalah basis data guru yang didukung teknologi, dimana semua guru-guru yang boleh mengajar masuk dalam suatu database yang bisa diakses semua sekolah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan juga bahwa bagi calon guru, dengan adanya sistem ini akan membantu dalam mempermudah pendaftaran. Mereka dapat mendaftar kapan saja dan memilih lokasi mengajar tanpa harus menunggu perekrutan terpusat. Tenaga pendidik yang bisa mendaftar adalah guru honorer yang lulus PPPK dan guru lulus PPG prajabatan.

Pro Kontra Marketplace Guru

Merespon terkait marketplace guru yang menuai banyak pro dan kontra, selama ini rekrutmen guru memang dilakukan melalui mekanisme terpusat, sehingga masalah kompetensi dan kinerja guru jadi menyimpang. bahkan tak sedikit guru yang direkrut tidak sesuai kriteria dan kebutuhan dari sekolah. rekrutmen guru via marketplace bisa menjadi gagasan baru yang dapat memperbaiki perekrutan guru yang tidak kompeten.
Marketplace sebagai wadah rekrutmen guru, dapat menjadi sebuah inovasi dalam dunia pendidikan. sebagai gagasan dalam mengidentifikasi calon guru atau guru yang memiliki kapabilitas memadai bagi pendidikan di era digital. rekam jejak "database" calon guru akan pentingnya elemen pendidikan, yakni kompetensi dan kinerja guru. Bukan hanya latar belakang pendidikan, melainkan sebuah wadah talent keguruan yang memadai.
ADVERTISEMENT
Banyak Masalah yang menghantui wajah pendidikan di Indonesia. salah satunya ialah masalah kompetensi, karakter, dan rekam jejak guru yang belum memadai. Hingga kasus bullying dan pelecehan seksual yang sedang bermarak di dunia pendidikan.
Maka berharap besar terhadap marketplace guru bila mampu menjadi solusi terhadap permasalahan dunia pendidikan, seperti: rekrutmen guru yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan sekolah, percepatan pemenuhan kebutuhan guru, menggantungkan guru pppk yang belum penempatan, dan adanya wadah terkait rekam jejak guru dari aspek kompetensi hingga kinerja guru. sehingga program marketplace guru dari aspek kompetensi dan kinerja dapat benar - benar meningkatkan dan menjamin kualitas guru yang akan ditempatkan di sekolah.
Dibalik dari keistimewaan sebuah program yang diutarakan, masih banyak hal-hal yang mengganjal. Karena perekrutan guru dalam dunia pendidikan bukan hanya soal teknis melainkan substansi guru yang menyangkut kompetensi dan kualitas guru. kata "marketplace guru" yang terlintas seperti barang dan jasa untuk "dijual beli" melalui aplikasi. ketidakmampuan menciptakan pemerataan guru di berbagai daerah yang sesuai kebutuhan dan kompetensi seperti di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Marketplace menjadi sarana terbuka guru untuk dapat dengan mudah berpindah-pindah.
ADVERTISEMENT