Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Nilai Moral yang Menurun dan Dampaknya pada Pergaulan Siswa
8 Agustus 2023 16:18 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Salsabila Faidah Paramita Wardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Belakangan ini dunia pendidikan digencarkan dengan berita yang mencengangkan, yaitu berita tentang kasus perundungan di lingkungan Sekolah. Kasus ini tidak hanya satu atau dua kali kita dengar. Kasus perundungan/bullying merujuk pada tindakan oleh pelaku yang memiliki kekuasaan atau kekuatan pada orang yang dianggapnya lemah.
ADVERTISEMENT
Kasus perundungan yang dilakukan dalam bentuk kekerasan fisik seperti pelaku mendorong, menendang, menjambak, mengunci seseorang dalam ruangan hingga menghancurkan barang miliki orang lain, kekerasan verbal seperti mengancam, memukul, mengganggu, memberi panggilan nama, merendahkan, mengintimidasai, hingga menyebarkan gosip buruk, dan kekerasan psikologis.
Kasus ini dapat terjadi di lingkungan sekolah karena lingkungan yang mentolerir kata-kata atau sikap yang kasar atau sikap lemahnya fungsi control dari pola asuh orang tua. Kepekaan guru yang menurun juga bisa menjadi penyebab terjadinya kasus perundungan dalam lingkungan sekolah. Korban yang enggan menceritakan tentang kasus ini karena takut akan berimpas yang lebih besar dari apa yang dia terima sekarang dari pelaku.
Berita Kateng Pos (22/03/2023) “Kasus Bullying di SD Unggulan, Korban Alami Trauma setelah dihajar fisik” kejadian yang dialami oleh seorang siswa kelas III di salah satu sekolah dasar unggulan di kota Palangka raya ini dibawa hingga ke ranah hukum. Hal ini terjadi karena orang tua korban yang sudah melaporkan kejadian tersebut ke sekolah namun dari pihak sekolah yang menutup-nutupi kasus ini sehingga keluarga korban tak segan untuk melaporkan kejadian ini pada kepolisian.
ADVERTISEMENT
Kemudian berita Detik Sulsel (11/05/2023) “Fakta-fakta Siswi MAN 2 Makassar di bully hingga korban diancam di DO sekolah” pihak sekolah dituding mengancam korban akan dikeluarkan atau DO dari sekolah agar tidak menceritakan kasus perundungan yang dialami korban.
Pendidikan Moral
Sekolah yang seharusnya menjadi tempat pendidikan yang aman bagi siswa dalam meraih sesuatu yang diharapkan sudah tak lagi sama. Dengan banyaknya kasus bullying yang dilakukan oleh sesama siswa dan kasus yang sengaja disembunyikan pihak sekolah hal ini menunjukkan pendidikan moral yang belum terlaksana dalam suatu institusi pendidikan.
Pentingnya moral dalam dunia pendidikan sangat diperlukan sejak dini, karena anak dalam masa pubertas biasanya masih belum bisa mengontrol emosinya. Apalagi pada masa digitalisasi yang semua anak bisa mengakses tayangan dalam handphone tanpa adanya pengawasan dari orang tua sehingga anak tidak dapat menilai baik buruknya suatu tindakan.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari pendidikan moral yakni dapat menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen dalam bertindak secara konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan moral merupakan upaya dalam membantu manusia untuk menanamkan nilai-nilai moral serta etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuknya manusia yang memahami nilai-nilai moral dan bertindak secara konsisten.
Penanaman nilai-nilai moral di sekolah saat ini mengalami penurunan, hal ini dapat dibuktikan semakin maraknya kasus guru enggan menegur siswa yang bertindak secara tidak sopan sampai sekolah yang dengan sengaja menutupi kasus. Oleh karena itu peran guru sebagai penanaman pendidikan moral memiliki karakter yang tegas dalam mendidik siswanya, tegas bukan berarti keras, namun tegas dalam artian teguh dalam memegang hal baik yang diajarkan pada siswanya.
ADVERTISEMENT
Pendidik harus memiliki moralitas yang dapat dijadikan teladan oleh siswa. Seorang pendidik juga harus memiliki akhlak yang mulia, jujur, bertakwa, tidak curang, tidak memaksakan kehendak, santun, disiplin, tidak plin plan, dan dapat berlaku adil.
Penerapan pendidikan moral untuk melatih kepekaan siswa
Pendidikan moral akan berhasil apabila guru memberi stimulus agar siswa memberi respons sesuai dengan keinginan para pendidik dan dengan stimulus, respons itu anak didik diberi classical conditioning untuk menciptakan kondisi belajar yang lebih kondusif.
Kemudian memberikan reward kepada siswa yang berhasil dan memberi sanksi bagi siswa yang gagal, namun masih dalam koridor memanusiakan manusia. Proses stimulus dan respons dalam pendidikan moral juga harus diberikan secara terus menerus dan terprogram, sehingga siswa akan tertanam dalam diri siswa dan dapat terwujudnya manusia yang bermoral.
ADVERTISEMENT
Pendidikan moral melalui sekolah tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, akan tetapi seluruh pihak atau komponen yang ada di dalam sekolah baik kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa, dan warga sekolah lainnya. Kesadaran akan tanggung jawab dalam mempersiapkan generasi yang memiliki moral yang baik harus memiliki komponen yang berada di sekolah tersebut.
Namun, sesungguhnya pengendalian moral paling penting ialah nilai agama yang telah ditanamkan sejak dini. karena sesungguhnya kerusakan terjadi bukan karena kegagalan agama dalam membangun masyarakat bermoral, melainkan kegagalan manusia dalam memahami dan mengimplementasi pesan moral agama dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan dengan adanya penanaman pendidikan moral di lingkungan sekolah dapat berani dalam mengambil tindakan atau sikap positif untuk menegakkan norma-norma sosial, aturan hukum, dan nilai-nilai moral demi masa depan bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, kebhinekaan, nasionalisme yang bersumber pada nilai budi pekerti dan moral bangsa.
ADVERTISEMENT
Dapat memahami, menganalisis, menjawab masalah-masalah yang dihadapi bangsa. Pendidikan moral harus menjadi bagian hidup sehingga sangat mendukung suasana yang kondusif untuk mewujudkan negeri yang indah tanpa kekerasan, dan masyarakat yang cinta damai.