Konten dari Pengguna

Pengenalan Ecoprint sebagai Inovasi Bisnis Ramah Lingkungan Skala Internasional

Salsabilla Hanin Puspa
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
22 November 2022 14:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabilla Hanin Puspa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Oleh Mahasiswa KKN UNNES GIAT Angkatan 3

                       Karya ecoprint diatas totebag oleh ibu-ibu di Desa Kemetul.
zoom-in-whitePerbesar
Karya ecoprint diatas totebag oleh ibu-ibu di Desa Kemetul.
UNNES GIAT merupakan program baru yang diselenggarakan Universitas Negeri Semarang dalam bentuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan menerjunkan mahasiswanya ke masyarakat untuk saling berbaur dan berdampak. Fokus kegiatan yang harus dilakukan selama UNNES GIAT Angakatan 3 ini adalah pemberdayaan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kelompok Mahasiswa UNNES GIAT Angkatan 3 di Desa Kemetul adalah sosialisasi dan pelatihan secara langsung pembuatan kerajinan dengan teknik ecoprint. Ecoprint yang secara harfiah ini berarti teknik mencetak, mewarnai, dan membuat produk dengan bahan-bahan alami. Sedangkan yang digunakan disini adalah dengan teknik pounding, yaitu memukulkan daun atau bunga diatas kain menggunakan alat pemukul hingga warnanya keluar dan menempel pada kain.
Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Kemetul menemukan fenomena kerajinan dengan teknik ini sedang banyak digandrungi di dunia fashion akhir-akhir ini. Disamping bahan yang mudah ditemukan, tekniknya pun mudah dilakukan dan hanya membutuhkan peralatan sederhana, seperti alas, kertas mika, dan ulegan atau alat pemukul lainnya.
ADVERTISEMENT
“Tujuan awalnya adalah membantu mengembangkan oleh-oleh lain, selain makanan dan minuman yang tentunya sudah khas dan dimiliki daerah ini, saya melihat belum ada oleh-oleh berupa pernak-pernik, lalu muncullah ide untuk mengembangkan ecoprint yang saat ini juga sedang menjadi trend di dunia fashion”, kata Alldila Noorma, mahasiswa Pendidikan Tata Busana, sekaligus penanggung jawab kegiatan ini.
Ecoprint dengan teknik pounding menggunakan bahan dedaunan.
Pelatihan ecoprint dengan teknik pounding ini dilakukan dengan menggaet ibu-ibu di Desa Kemetul. Pelatihan yang dilakukan pada Jumat (18/11/2022) di Dusun Sipenggung, Desa Kemetul, Kec. Susukan ini sangat menarik dikarenakan baik ibu-ibu maupun mahasiswa dapat saling belajar apa dan bagaimana ecoprint itu. Dengan pelatihan ini, diharapkan ibu-ibu dapat mendapatkan wawasan baru dan terinspirasi untuk melanjutkan kegiatan ini menjadi kegiatan yang bernilai ekonomis, terlebih lagi motif-motif atau hasil jadi dari ecoprint ini menggunakan bahan alami yang bisa dicari di lingkungan sekitar mereka. Hasilnya ini juga menjadi sangat unik bergantung pada kreativitas si pembuat dalam menata atau mengonsep pola atau motif yang akan dibuat. Ketelatenan dan kreativitas yang menghasilkan seni inilah yang membuat produk-produk ecoprint ini memiliki nilai jual tinggi dipasaran.
ADVERTISEMENT
Salsabilla Hanin, Mahasiswa Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Semarang.