Konten dari Pengguna

Strategi Sukses Dea Laundry: Melayani Masyarakat dengan Harga Terjangkau

Salsabilla Mulya Putri
Mahasiswa Manajemen Universitas Andalas
8 Oktober 2024 11:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabilla Mulya Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Sebuah UMKM Di Kota Padang. Sumber : Salsabilla Mulya Putri
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Sebuah UMKM Di Kota Padang. Sumber : Salsabilla Mulya Putri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dea Laundry, Kota Padang, Sumatera Barat. Sumber : Salsabilla Mulya Putri (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas)
ADVERTISEMENT
Dea Laundry, sebuah usaha rumahan yang berlokasi di Jl. Napak Tilas, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, menjadi contoh nyata dari potensi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Didirikan oleh Bu Devi Mulyana pada tahun 2019, usaha ini menawarkan solusi praktis bagi mahasiswa dan pekerja yang memiliki aktivitas padat, sehingga tidak sempat mencuci pakaian sendiri.
Dengan lokasi yang strategis di dekat kos mahasiswa dan perumahan, Dea Laundry berhasil memanfaatkan peluang yang muncul akibat meningkatnya permintaan layanan laundry seiring dengan gencarnya Pembangunan kampus 3 Universitas Islam Negeri Imam Bonjol di kawasan Sungai Bangek.
Sebagai bagian dari sektor UMKM, Dea Laundry tidak hanya berkontribusi pada perekonomian lokal dengan menyediakan lapangan kerja, tetapi juga menunjukkan bagaimana pengelolaan yang baik dapat meningkatkan daya saing. Bu Devi menjalankan berbagai aspek manajerial dengan cermat, mulai dari pengelolaan keuangan hingga promosi, yang merupakan kunci keberhasilan dalam mengembangkan usaha kecil. Melalui inisiatif seperti Dea Laundry, UMKM berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal.
ADVERTISEMENT
Dalam proses tersebut tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar usaha berjalan dengan lancar bukan? Mulai dari menentukan target usaha, mempromosikan usaha, proses produksi, modal produksi, dan sebagainya,
Menyusun laporan keuangan laundry merupakan kegiatan penting yang tak bisa dilewatkan. Secara umum, laporan keuangan dapat memudahkan dalam pengelolaan bisnis, termasuk usaha laundry. Lebih dari sekadar mencatat biaya operasional dan pendapatan, laporan keuangan bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Di balik kesuksesannya, ada banyak aspek manajerial yang dijalankan Bu Devi dengan cermat untuk memastikan usaha ini berjalan lancar dan efisien. Nah kali ini kita akan mengulik Bagaimana sih owner Dea Laundry mengelola usahanya dengan baik?
Gambar 3. Banyaknya pakaian yang harus di kemas. Sumber : Salsabilla Mulya Putri
“Waktu operasionalnya mulai dari jam 8 pagi hingga 10 malam, sehari bisa 20 kilogram pakaian yang harus di laundry, ada 2 mesin cuci, 2 setrika biasa dan 1 setrika uap, dibantu oleh 1 orang karyawan dan anak Perempuan saya’’ ujar bu Devi.
ADVERTISEMENT
Harga yang diberikan pada konsumen pun terbilang murah, cuci gosok dalam waktu 2 hari Rp 5.000,00/kg; gosok saja dalam waktu 2 hari Rp 4.000,00/kg; hanya cuci saja dalam waktu 2 hari Rp 4.000,00/kg; bahkan ada juga yang express, selesai dalam waktu 1 hari dikenakan harga Rp 8.000,00/kg, pendapatan dalam sehari bisa sekitar Rp 200.000,00.
Gambar 3. Tempat untuk menyetrika dan mencuci di bagian belakang. Sumber : Salsabilla Mulya Putri
Dalam proses produksi tentu memerlukan biaya operasional, apalagi usaha Laundry yang memakai banyak bahan produksi seperti sabun, pengharum pakaian, air, listrik,dll. Owner Dea Laundry bu Devi Mulyana mengatakan bahwa “Sabun bisa habis 15 liter/bulan dengan harga Rp 65.000,00/liter nya, pengharum pakaian 5 liter untuk kurang lebih 100 kilogram kain dengan harga Rp 220.000,00/ 5 liter, didapatkan dari pemasok yaitu Padang Mesin Laundry (PML) di Lubuk Buaya. Untuk air memakai PDAM kurang lebih Rp 500.000,00 per bulan, listrik subsidi Rp 100.000,00/ bulan dan membayar gaji karyawan setiap harinya Rp 1.500,00/kg laundry.”
ADVERTISEMENT
Bu Milya Nofrita atau yang kerap disapa Bu Emil menjelaskan bahwa Ia sudah 3 bulan bekerja di Dea Laundry , tempat tinggalnya pun tidak terlalu jauh. Dengan gaji lebih kurang Rp 75.000,00 sehari tergantung berapa mendapat laundry di hari itu, cukup untuk membantu keuangan rumah tangga.
Tak hanya itu, saat mengobrol dengan salah satu pelanggan setia Dea Laundry, Rayhan Maulana, menyebutkan alasan mengapa Ia memilih Dea Laundry yaitu karena ramahnya pelayanan yang diberikan, harganya pun terjangkau serta hasil cucian Dea Laundry yang bersih dan wangi.
Hal ini membuktikan bahwa dengan adanya sektor UMKM Dea Laundry, bisa membuka peluang kerja serta sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melaundry dengan harga yang ekonomis.
ADVERTISEMENT