Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Makan Sedikit tapi Berat Badan Tetap Naik? Ini Penyebabnya!
2 Januari 2025 11:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Salvia Antania Hanjani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salvia Antania Hanjani – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang masih mengira bahwa kenaikan berat badan hanya dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi, atau porsi makannya saja. Ternyata, terdapat banyak faktor lain, baik internal maupun eksternal dari tubuh, yang dapat memicu kenaikan berat badan. Faktor internal maupun eksternal ini akan memengaruhi proses metabolisme yang ada didalam tubuh, yang selanjutnya akan berpengaruh pada berat badan seseorang.
Terdapat banyak penyebab dari kenaikan berat badan selain dari makanan yang masih tidak disadari oleh banyak orang, seperti pola tidur yang tidak teratur, stress, atau bahkan kondisi kesehatan tertentu
POLA TIDUR TIDAK TERATUR
Pola tidur yang tidak teratur akan menyebabkan gangguan pada hormon leptin dan hormon ghrelin. Hormon leptin merupakan hormon yang menekan nafsu makan, sedangkan hormon ghrelin merupakan hormon yang berasal dari pencernaan yang menstimulasi nafsu makan. Novziransyah (2018) menyebutkan bahwa ketika terjadi gangguan pada pola tidur, akan terjadi peningkatan pada hormon ghrelin yang akan merangsang keinginan untuk makan, dan terjadi resistensi leptin yang menyebabkan hormon leptin tidak berfungsi dalam mengurangi nafsu makan, sehingga akan berpotensi dalam meningkatkan berat badan seseorang.
ADVERTISEMENT
STRESS
Masdar (2016) menyebutkan bahwa saat tubuh mengalami stress, kelenjar adrenal akan melepas hormon kortisol lebih banyak sehingga tubuh akan mengeluarkan hormon insulin dan leptin yang akan membuat otak membangkitkan rasa lapar dan keinginan untuk makan. Hal itu akan memotivasi seseorang untuk mencari sumber makanan yang dapat membuat seseorang menjadi lebih tenang. Kalori berlebih yang dikonsumsi akan menjadi lemak di bagian perut yang dapat meningkatkan berat badan.
KONDISI KESEHATAN TERTENTU
Tidak hanya dari gaya hidup dan kebiasaan, kenaikan berat badan juga dapat terjadi karena kondisi kesehatan tertentu yang dialami seseorang. Kondisi tersebut diantaranya seperti masalah pencernaan, faktor usia, efek samping obat, perimenopause, atau bahkan gejala dari suatu penyakit seperti PCOS, sindrom cushing, tumor ovarium, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor diatas merupakan contoh Kenaikan berat badan yang terjadi akan menghambat aktivitas sehari-hari karena dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah, tekanan darah meningkat, mudah berkeringat, dan kesulitan bernapas. Beberapa hal yang dapat dilakukan agar berat badan tetap stabil diantaranya dengan aktif bergerak dan beraktivitas, tidak melewatkan sarapan, memenuhi kebutuhan cairan harian, mengelola stress dengan baik, dan istirahat yang cukup. Beberapa hal tersebut dapat membuat tubuh lebih sehat, termasuk agar berat badan tetap stabil dan terjaga.
SUMBER
Novziransyah, Nanda., Daulay, Mutya Sarah. (2018). Hubungan waktu tidur dengan kelebihan berat badan pada mahasiswa dan staf pengajar FK UISU. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik: Vol. 6, No. 1.
Masdar, Huriatul., et al. (2016). Depresi, ansietas, dan stress serta hubungannya dengan obesitas pada remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia: Vol. 12, No. 4
ADVERTISEMENT