Konten dari Pengguna

Apresiasi Novel "Cantik Itu Luka" Karya Eka Kurniawan

Salwa Salsabilla
Salwa Salsabilla, mahasiswa Aktif semester 3 di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
22 Oktober 2022 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salwa Salsabilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ini diabadikan pada saat perkuliahan Online mata kuliah Apresiasi dan Ekspresi Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
zoom-in-whitePerbesar
Foto ini diabadikan pada saat perkuliahan Online mata kuliah Apresiasi dan Ekspresi Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ADVERTISEMENT
Jika dalam kehidupan kita berfikir bahwa kecantikan adalah segalanya, kita salah besar. Bagi Dewi Ayu (tokoh utama dalam novel fiksi Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan), kecantikan yang ia miliki bukanlah suatu anugrah, melainkan malapetaka yang menjerumuskan Dewi Ayu serta keturunannya kepada hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Novel ini diawali oleh bangkitnya Dewi Ayu setelah kematiannya 21 tahun silam. Dewi Ayu merupakan seorang gadis keturuan Jawa-Belanda yang lahir di Halimunda (wilayah rekaan Eka Kurniawan) dan memiliki paras yang amat cantik.
Dewi Ayu lahir dari perkawinan sedarah antara Hendri Stemmler dan Aneu Stemmler yang merupakan anak dari Ted Stemmler dengan ibu yang berbeda. Perkawinan sedarah yang dilakukan orang tuanya membuat Dewi Ayu terpaksa untuk tinggal bersama kakek neneknya.
Ketika Jepang mulai menguasai Indonesia dan memaksa Belanda serta keturunannya untuk kembali ke negeri kincir angin, dengan tegas Dewi Ayu menolak dan memilih untuk tetap tinggal di Indonesia. Karena keputusanya itu, Dewi ayu serta keturunan Belanda yang lain dibawa dan dijebloskan ke dalam penjara bloeden kamp oleh tentara Jepang. Dan di tempat inilah, Dewi Ayu menyerahkan kesuciannya demi mendapatkan obat dan dokter untuk rekannya di dalam barak penampungan.
ADVERTISEMENT
Setelah 2 tahun berada di penjara, Dewi Ayu dan 19 temannya yang sudah remaja dipindahkan kerumah mewah yang dikelola oleh Mama Kalong, seorang pribumi yang bekerja sebagai mucikari.
Ditempat itulah Dewi Ayu memulai hidupnya sebagai pelacur untuk memuaskan nafsu para tantara Jepang. Dengan kecantikan yang ia miliki, Dewi Ayu berhasil menjadi pelacur terkenal dengan tarif termahal pada masa itu.
Selama menjadi pelacur, Dewi Ayu melahirkan 4 anak perempuan. Putri pertamanya diberi nama Alamanda, putri keduanya Bernama Adinda, dan putri ketiga nya Bernama Maya Dewi, ketiga putrinya ini memiliki wajah cantik yang tak kalah jauh dari ibunya.
Tetapi, memiliki putri cantik membuat Dewi Ayu ketakutan, ia tak mau putrinya selalu bersinggungan dengan lelaki dan mengikuti jejaknya sebagai seorang pelacur. Hal itu membuat Dewi Ayu tak lagi menginginkan seorang anak. Namun takdir berkata lain, Dewi Ayu kembali mendapatkan anak dari kesehariannya sebagai pelacur. Ketika putri keempatnya masih dalam kandungan, Dewi Ayu berdoa agar putrinya ini memiliki wajah yang buruk rupa. dan bagai “keajaiban” permohonanya pun terkabul, putri keempat Dewi Ayu sangat berbeda rupa nya dengan anak-anaknya yang sebelumnya, kulitnya hitam legam,bahkan hidungnya tak seperti hidung manusia. Mirisnya, Dewi Ayu menamai putri bungsu nya "Cantik", nama yang sangat berbanding terbalik dengan wajahnya.
ADVERTISEMENT
Selang 12 hari setelah melahirkan, Dewi Ayu berpulang kepada sang pencipta. meninggalkan Cantik yang sangat terbebani dengan nama pemberian ibunya. Tak sampai disitu, novel ini juga menceritakan bagaimana kehidupan keturunan Dewi Ayu dan kebangkitan Dewi Ayu dari alam kuburnya.
Cantik Itu Luka adalah novel petama Eka Kurniawan, yang berhasil membawa dan membuatnya memenangkan berbagai penghargaan baik dalam kancah Nasional maupun Internasional. Diantaranya, berhasil meraih penghargaan World Readers pada tahun 2016, dan menjadi buku best-seller yang sudah diterjemahkan ke lebih dari 34 bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Korea, Perancis, Jepang, Tiongkok, Denmark, dan lain lain. Hal itu tentu saja membuat Eka Kurniawan terkenal dalam kancah Internasional. Kepopuleranya itu, berhasil membawa Eka Kurniawan untuk meraih penghargaan Sastra Internasional di Belanda, sebagai Price Clause Award pada tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan ini juga berhasil masuk ke dalam darfar 100 buku terkemuka versi The New York Time. Bagaimana tidak, Novel Cantik Itu Luka berhasil menghadirkan kejutan-kejutan di setiap babnya yang tidak bisa diprediksi oleh siapa saja yang membacanya, dan novel ini juga berhasil membuat penasaran para pembacanya.
Karena novel ini berlatar pada waktu sebelum kemerdekaan atau masa penjajahan, novel ini banyak memuat peristiwa sejarah, seperti peristiwa yang kita kenal dengan G30SPKI. Novel ini juga memuat nilai kebudayaan yang jarang sekali dimuat dalam penulisan novel, seperti jailangkung. jailangkung ini dipercaya dapat menjadi media komunikasi dengan arwah orang yang telah meninggal dunia.
Novel ini terbagi menjadi beberapa bab, yang tidak disertakan judul. sehingga pembaca akan sedikit kebingungan dengan alur ceritanya,disarankan untuk terus mengingat kisah yang ada pada setiap babnya. Dengan jumlah 537 halaman, novel memuat cerita yang panjang dan sedikit rumit.
ADVERTISEMENT
Penulis tidak merekomendasikan novel ini untuk dibaca oleh anak dibawah umur, karena dalam novel ini memuat bahasa yang cukup vulgar dan blak-blakan, yang memang sudah menjadi ciri khas dari penulis Eka Kurniawan. Tetapi, penulis sangat merekomendasikan novel ini untuk dibaca oleh para peminat karya sastra, terutama yang mengandung unsur atau nilai-nilai sejarah dan realisme magis pada zaman dahulu.