Konten dari Pengguna

Harmoni Tubuh, Pikiran, dan Jiwa: Kesehatan Holistik

Salwa Faustina Jasmine
Saya adalah seorang mahasiswa di Fakultas Kedokteran yang mempelajari penulisan. Saya menekuni bidang kreatif berupa media dan komunikasi di beberapa organisasi.
21 November 2023 8:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salwa Faustina Jasmine tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cr.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Cr.Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam era modern yang penuh dengan hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, seringkali kita terjebak dalam rutinitas yang menuntut sehingga melupakan kesejahteraan kita. Tubuh yang sibuk bekerja, pikiran yang dipenuhi dengan beban pekerjaan, dan jiwa yang kadang-kadang terabaikan.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam pusaran aktivitas yang tak ada hentinya, muncul konsep kesehatan holistik sebagai sebuah cahaya pemandu. Kesehatan holistik tidak sekadar merawat tubuh, melainkan sebuah perjalanan yang mengeksplorasi keterkaitan erat antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Kesehatan holistik adalah suatu pendekatan terhadap kesehatan yang menangkap kompleksitas keberadaan manusia. Lebih dari sekadar penanganan gejala penyakit, konsep ini merangkul ide bahwa kesehatan sejati tidak dapat tercapai tanpa memperhatikan tubuh, pikiran, dan jiwa sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Tubuh yang sehat menjadi dasar, diikuti oleh pikiran yang jernih dan jiwa yang memancarkan keseimbangan dan kebahagiaan. Ini mengajarkan kita bahwa tidak mungkin mencapai kesehatan optimal jika salah satu dimensi tersebut diabaikan. Oleh karena itu, kesehatan holistik bukan sekadar satu langkah, melainkan perjalanan konsistensi untuk memahami dan merawat diri kita secara sempurna.
ADVERTISEMENT
Melirik data dan penelitian memberikan dasar yang kuat untuk menganut konsep kesehatan holistik. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa individu yang merawat kesehatan holistiknya cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah, tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi, dan bahkan resistensi yang lebih baik terhadap penyakit kronis.
Studi juga mengaitkan praktik kesehatan holistik, seperti meditasi dan perawatan pikiran, dengan peningkatan kesejahteraan mental dan fisik. Dengan merujuk pada data ini, kita dapat mengeksplorasi secara lebih mendalam mengapa kesehatan holistik bukan sekadar tren, tetapi suatu keharusan dalam menghadapi kompleksitas kehidupan modern.

Prinsip-prinsip Kesehatan Holistik

Harmony. Cr.Shutterstock
Prinsip-prinsip kesehatan holistik merangkum suatu pendekatan terhadap kesehatan yang memandang individu sebagai kesatuan yang terdiri dari tubuh, pikiran, dan jiwa. Pertama-tama, prinsip keterkaitan antar dimensi mengajarkan bahwa tubuh, pikiran, dan jiwa saling mempengaruhi secara kompleks, dan perubahan dalam satu aspek dapat berdampak pada dimensi lainnya. Kesehatan holistik menekankan pentingnya memahami bahwa kesehatan fisik, mental, dan spiritual tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, prinsip pencegahan dan pemeliharaan menjadi landasan utama, mengutamakan upaya pencegahan penyakit daripada sekadar pengobatan. Melibatkan gaya hidup sehat, pemeliharaan keseimbangan aktivitas, dan perhatian terhadap kebutuhan tubuh, pikiran, dan jiwa adalah langkah-langkah proaktif untuk mencapai kesehatan holistik yang optimal.
Prinsip keseimbangan dan harmoni tercermin dalam upaya mencari keselarasan antara berbagai aspek kehidupan. Kesehatan holistik mendorong individu untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat, aktivitas fisik dan ketenangan, serta pemenuhan kebutuhan fisik dan spiritual. Prinsip ini mengakui bahwa keseimbangan ini memainkan peran penting dalam menciptakan kesejahteraan menyeluruh.
Selanjutnya, prinsip individualitas mengakui bahwa setiap individu memiliki keunikan dan kebutuhan yang berbeda. Dalam konteks kesehatan holistik, pendekatan perawatan disesuaikan dengan karakteristik individual, mengakui bahwa solusi yang efektif mungkin berbeda-beda untuk setiap orang.
ADVERTISEMENT
Terakhir, prinsip interaksi dengan lingkungan mencakup pemahaman tentang bagaimana lingkungan sekitar dapat mempengaruhi kesejahteraan. Ini melibatkan hubungan dengan alam, dukungan sosial, dan pemahaman bahwa kesehatan holistik tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal individu, tetapi juga oleh interaksi dengan dunia luar.

Keterkaitan Antar Dimensi Kesehatan

Harmony. Cr.Shutterctock
Penting bagi kita untuk memahami bagaimana setiap dimensi kesehatan saling terkait dan berkontribusi terhadap kesejahteraan menyeluruh seperti pada prinsip pertama. Tubuh yang sehat, sebagai fondasi kesehatan holistik, melibatkan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang memadai.
Nutrisi yang tepat memberikan energi dan bahan bakar untuk fungsi tubuh, sementara olahraga membantu menjaga kebugaran fisik. Tidur yang cukup mendukung pemulihan tubuh dan memberikan dukungan bagi kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Pikiran, sebagai dimensi kedua, memiliki peran kunci dalam kesehatan holistik. Manajemen stres, mindfulness, dan kesehatan mental umumnya memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan pikiran. Stres yang tidak diatasi dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur, penurunan imunitas, dan bahkan risiko penyakit jantung.
Jiwa, sebagai dimensi yang sering diabaikan, memberikan kedalaman dan makna pada kehidupan. Aktivitas yang memberikan kebahagiaan, menjalani hobi, dan menjalin hubungan yang positif semuanya merupakan bagian dari merawat kesehatan jiwa. Pemenuhan kebutuhan jiwa dapat menciptakan pondasi untuk kesehatan holistik yang kokoh.

Cara Mencapai Kesehatan Holistik

Cr.Shutterstock
1. Pola makan teratur dan gizi seimbang
Memulai dengan memperhatikan pola makan, mencakup berbagai macam makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, sumber protein berkualitas, dan lemak sehat. Tak lupa selalu memperhatikan kebutuhan kalori per harinya.
ADVERTISEMENT
2. Olahraga rutin
Melibatkan diri dalam aktivitas fisik yang disukai, baik itu berupa berjalan kaki, bersepeda, atau latihan ringan yang mudah dilakukan sehari-hari asal tetap konsisten.
3. Manajemen stres
Menerapkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau aktivitas kreatif untuk membantu mengatasi tekanan sehari-hari.
4. Memperhatikan kualitas tidur
Memastikan waktu tidur yang cukup, dan menciptakan kebiasaan tidur yang baik, seperti matikan gadget sebelum tidur, tidur dengan lampu redup, dan tidak makan tepat 2 jam sebelum tidur.
5. Praktik mindfulness
Mindfulness yang berarti kesadaran, bertujuan untuk memusatkan kesadaran penuh sehingga fokus pada diri sendiri, penerimaan diri, dan tidak menghakimi atas apa yang telah terjadi.
6. Menjaga hubungan sosial
Membangun dan merawat hubungan sosial yang positif, menghabiskan waktu dengan teman-teman, keluarga, dan orang-orang yang terdekat, juga membuat pertemanan baru yang berdampak positif.
ADVERTISEMENT
7. Mengikuti hobi dan passion
Melibatkan diri dalam aktivitas yang memberikan kegembiraan dan memberikan waktu untuk mengejar hobi dan passion.
8. Pemantauan kesehatan
Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk pemantauan dan saran kesehatan yang lebih spesifik.
Pesan utama yang ingin disampaikan adalah bahwa mencapai kesehatan holistik bukanlah tujuan akhir yang ditempuh dengan satu langkah sederhana. Ini adalah perjalanan yang melibatkan kesadaran, komitmen, dan tindakan konsisten sepanjang waktu.
Kesehatan holistik bukanlah sesuatu yang ditemukan di ujung perjalanan; itu adalah pengalaman yang diperoleh melalui perhatian penuh terhadap diri sendiri, pemeliharaan keseimbangan, dan penemuan terus-menerus tentang bagaimana tubuh, pikiran, dan jiwa saling berinteraksi.
Dalam menjelajahi keterkaitan antara tubuh, pikiran, dan jiwa, kita diingatkan bahwa merawat satu aspek tidak boleh diabaikan demi yang lain. Ini bukan hanya tentang meminimalkan risiko penyakit, tetapi tentang meningkatkan kualitas hidup.
ADVERTISEMENT
Jadi, mari kita terus berjalan dalam perjalanan ini, menjaga tubuh, menyadari pikiran, dan menghargai keberadaan jiwa, karena di dalam kesehatan holistik terletak kunci untuk hidup yang penuh makna.