Perjalanan Pencarian Makna Kata Oleh Tokoh Filsafat, Jerrold Katz

Salza Shabrina
Mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga Surabaya.
Konten dari Pengguna
20 November 2020 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salza Shabrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
sumber : pixabay by jarmoluk
Menurut KBBI, kata merupakan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Beberapa kata disusun sedemikian rupa sesuai struktur tata bahasa nya yang digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Setiap kata memiliki arti yang berbeda-beda yang dipadukan dan nantinya menghasilkan sebuah kalimat.
ADVERTISEMENT
Walaupun berkomunikasi memiliki tujuan untuk menyampaikan maksud dari seseorang, terkadang maksud atau emosi yang disampaikan tidak sesuai dengan yang diterima oleh orang lain dan dapat berujung pada kesalahpahaman. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu keberagaman makna dari setiap kata yang digunakan. Meskipun arti dari setiap kata dapat ditemukan dalam kamus bahasa, tidak menutup kemungkinan bahwa kata tersebut memiliki makna yang lebih luas. Karena kata bukan sebuah hal yang kongkret seperti angka yang memiliki hasil pasti seperti satu tambah satu sama dengan dua, kata tidak bisa didefinisikan secara pasti.
Hal tersebut menarik perhatian salah satu tokoh filsuf bahasa yang lahir pada tahun 1932 bernama Jerrold Katz. Filsuf berkebangsaan Amerika ini tertarik untuk mencari makna dari kata menggunakan salah satu cabang ilmu filsafat yaitu metafisika. Metafisika merupakan cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hal-hal nonfisik. Hasil penelitiannya ini kemudian dibukukan dalam buku yang berjudul “The Metaphysic of Meaning”
ADVERTISEMENT
Sinonim
Dalam buku tersebut, Katz menganalisa arti kata dari sinonim. Sinonim adalah bentuk kata yang berbeda tetapi memiliki arti yang sama atau mirip satu sama lain. Hal tersebut seringkali digunakan untuk mencari makna dengan menyandingkan dua kata yang berbeda. Seperti kata “Cinta” memiliki sinonim “Kasih”, sedangkan “Kasih” memiliki sinonim yang berbeda. Kemiripan arti dari kata melalui sinonim akan mengarahkan arti dari kata tersebut ke arti kata yang lain. Menurut Katz, hal ini memperluas arti dari sebuah kata dan mempersulit menemukan makna pasti dari sebuah kata secara logika seperti angka.
Makna Adalah Kegunaan
Selain sinonim, Katz juga membahas pemikiran filsuf bahasa terdahulu. Seperti Ludwig Wittgeinstein, seorang filsuf bahasa, matematika dan logika yang dahulunya penganut paham positivisme, yang menyebutkan bahwa makna adalah kegunaan. Lalu, Katz menentang teori tersebut dan menganggapnya tidak valid.
ADVERTISEMENT
Semantik
Pada tahun 1972, Katz menerbitkan buku yang membahas tentang semantik yang berjudul “Semantic Theory” yang ditulis bersama dengan rekannya, Jerry Fodor. Semantik merupakan cabang linguistik yang mempelajari arti dari sebuah kata, kode, atau jenis representasi lain. Katz menganalisa makna kata melalui teori semantik yang pernah ia teliti sebelumnya untuk mencari makna dari sebuah kata.
Dengan berbagai sudut pandang yang digunakan oleh Jerrold Katz dalam pencarian makna, definisi makna kata belum juga dapat ditemukan karena bahasa bukanlah sebuah hal yang kongkret seperti angka.