Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Ilusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
22 Januari 2025 6:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Syamsul Anwar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Target pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan mencapai 8 persen ditahun 2025, hal tersebut sulit tercapai dikarenakan banyaknya inkonsistensi kebijakan pemerintah itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Belum adanya perombakan kebijakan struktural guna memacu kondisi perekonomian ditengah kondisi ekonomi global yang mengalami ketidakpastian, tentunya target pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut mustahil tercapai.
Pada saat pelantikan presiden bulan Oktober 2024 Presiden Prabowo mengumumkan bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 %. Yang patut dipertanyakan adalah tidak adanya penjelasan mengenai langkah konkret dari pemerintah untuk mencapai target tersebut. Misalnya saja sebagai contoh nyata, pemerintah dapat saja menghilangkan inefisiensi dalam berbagai aktivitas bisnis di Indonesia.
Pemerintah harusnya paham betul bahwa harus ada proses dan waktu untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. Melihat dari sejarah sejak Indonesia berdiri, nyatanya sejarah mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mencapai 10 % di era Suharto ditahun 1970-an, hal ini di picu karena harga minyak mentah yang meroket. Nyatanya pertumbuhan ekonomi relatif stabil diangka 6 persen sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, itupun dikarenakan adanya lonjakan harga komoditas.
ADVERTISEMENT
Inkonsistensi kebijakan juga akan menjadi salah satu pemicu terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Prabowo menyerukan untuk melakukan keseimbangan penghematan terhadap anggaran negara. Namun dilain waktu justru , dia mendorong lahirnya program-program populis, seperti proyek lumbung pangan (food estate) yang pada kenyataannya gagal total.
Terus turunnya kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi juga harus diwaspadai karena hal tersebut menandakan daya beli masyarakat yang lemah. Pada kenyataannya sampai saat ini konsumsi masyarakat tetap menjadi kontributor utama bagi pertumbuhan ekonomi.
Berbagai hambatan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 % pada tahun 2025 tentunya harus menjadi perhatian serius bagi Prabowo. Perbaikan fundamental untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan tidak lagi membuat sebuah kebijakan yang inkonsisten, jauh lebih penting dibandingkan memberikan janji- janji besar yang sulit untuk direalisasikan untuk tercapai.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian ada baiknya sembari menjalankannya, tidak perlu malu untuk merevisi target pertumbuhan yang sebelumnya sudah dicanangkan.