Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Catatan Freelancer Bertahan Penuhi Kebutuhan Finansial Sejak Pandemi
7 Februari 2023 18:52 WIB
Tulisan dari Nugroho Nurani Azhar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, siapapun tidak menginginkan terjadinya ujian dalam setiap kehidupan. Namun pada kenyataannya, kita tidak dapat menghindari dan belum bisa untuk mengendalikan.
ADVERTISEMENT
Seringkali kita berburuk sangka kepada Allah SWT dan menganggap Allah SWT itu kejam. Padahal ujian yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya sesuai dengan kadarnya masing-masing. Sebagaimana dalam firmannya “Allah tidak memberikan kesulitan kepada seorang hamba melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.
Seperti yang pernah saya alami dua tahun ke belakang. Saya kira pasti semua orang mengalaminya. Ketika pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Pada saat itu, usaha pun mendadak terjadi kelesuan. Seketika aktivitas dan interaksi di luar ruangan pun dibatasi. Tidak ada yang akan menyangka atau bahkan bisa memprediksi hal ini akan terjadi.
Apalagi buat saya yang berpenghasilan tidak menentu. Berprofesi menjadi freelancer atau pekerja lepas tidaklah mudah. Sampai orang tua pun ketika itu mengeluh karena pekerjaan saya yang sering dianggap tidak tetap pemasukan per bulannya. Singkat cerita, meski tiga bulan awal sempat bingung dan merasa kaget, tapi lambat laun perasaan itu dapat teratasi.
ADVERTISEMENT
Kita diberikan Allah akal untuk berpikir dan hati yang peka dalam merasakan. Saat itulah diri ini mulai tergugah. Daripada hanya duduk meratapi dan banyak merenung, lebih baik bergerak cepat mengambil tindakan serta mencari solusi. Untuk apa kita larut dalam kegundahan. Sebaiknya mencari cara dan berpikir kreatif dengan memaksimalkan kemampuan yang kita miliki.
Sebagai seorang blogger kita sudah terbiasa dengan aktivitas yang melibatkan dunia digital. Kebetulan internet menjadi sebuah kebutuhan mutlak ketika semua kegiatan harus berpindah via daring. Job atau kebutuhan klien atas penawaran jasa menulis artikel atau meramaikan postingan sosial media tidak seramai sebelum pandemi frekuensinya. Tapi, ada saja agenda yang bisa diikuti lewat kanal situs atau platform media sosial seperti Zoom atau Google Meet. Bahkan, interaksi lewat Live Instagram lho.
ADVERTISEMENT
Jujur, saya tipe orang yang haus informasi dan tidak lantas menunggu kabar baik atau berita itu datang begitu saja. Saya mulai memilah mana yang menguntungkan dan mana yang sebatas informasi. Ternyata kalau kita rajin dan mau mengulik lebih dalam ke sana kemari lewat gawai yang kita miliki, ada saja lho kesempatan untuk upgrade skill atau mencari peluang yang bisa digarap dari situ.
Saat itu, saya mulai rajin mengikuti program Prakerja yang dicanangkan pemerintah. Sudah dapat ilmunya, kita juga dibekali dengan uang saku dan kuota pengganti internet selama belajar. Kemudian rajin ikut sesi live di media sosial khususnya Instagram. Tanpa kita ketahui brand atau perusahaan sedang giat-giatnya mengadakan interaksi langsung dengan mengundang narasumber dan mengajak audiens untuk ikut serta meramaikan. Mereka secara aktif hampir 3x seminggu bahkan bisa setiap hari mengadakan sesi siaran langsung. Mengisi survei pelanggan untuk kepentingan riset sebagai perbaikan atau pengembangan sebuah aplikasi dan program serta tidak jarang diberi apresiasi atau reward dari pekerjaan yang sudah kita lakukan.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai berhenti di situ saja. Belum juga pandemi usai, muncul kembali resesi. Tahun 2023 ini pun bayang-bayang resesi seakan terus menghantui. Hal ini telah diperlihatkan dengan start up atau perusahaan rintisan dengan pengurangan tenaga kerja secara massal serta gerai makanan cepat saji yang mulai menutup outletnya secara tiba-tiba. Tidak dipungkiri hal ini diakibatkan era disrupsi teknologi yang memindahkan pekerjaan konvensional ke ranah digital. Oleh karena itu, kita juga harus cerdas dalam mengatur kehidupan finansial agar tidak ikut keteteran.
Mumpung masih awal tahun, ada baiknya kita merancang resolusi finansial selama tahun 2023, baik itu jangka pendek maupun panjang. Kelihatannya sederhana padahal berat untuk dipraktekkan. Semudah untuk menyusun tujuan keuangan dengan jalan menyusun daftar target (wishlist) yang ingin dicapai, lalu merencanakan anggaran (budgeting plan) dengan cara menyusun alokasi pemasukan dan pengeluaran secara rutin. Jangan lupa untuk mengkategorikan dana sesuai target penggunaan. Misal 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 10% sebagai self reward, 5% untuk sedekah, 25% ditabung atau diinvestasikan, dan sisakan sebagai dana darurat. Hal yang terpenting adalah hindari berhutang dan menerapkan gaya hidup yang lebih hemat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, kita harus siap menghadapi persaingan terutama lebih adaptif dengan perkembangan dunia digital yang semakin berkembang pesat terutama dalam memperoleh penghasilan via internet. Semua mustahil tanpa dukungan paket internet cepat. IndiHome pun kembali menawarkan fasilitas koneksi internet ngebut dan stabil dengan harga yang lebih istimewa, mulai dari 200 ribuan saja per bulan.
Dengan begitu, kita bisa menuntaskan segala kebutuhan aktivitas daring harian dengan paket internet cepat agar lebih lancar. Telkom Indonesia juga memberi diskon sebesar 50% untuk biaya pemasangan baru dan memperoleh bonus istimewa yaitu bisa menikmati ekstra puluhan channel TV selama 3 bulan.
Eits, tapi promosi ini hanya berlaku bagi para pelanggan yang melakukan registrasi secara berlangganan melalui website IndiHome.co.id, aplikasi my IndiHome, Sobat IndiHome dan yang lainnya. Jujur sih entah bagaimana lagi cara saya berterima kasih dengan adanya paket internet cepat untuk aktivitas selama di rumah saja.
Saya jadi kembali sadar bahwa dibalik setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Cobaan adalah sarana menggapai pahala bagi orang yang sabar. Apabila seorang hamba bersabar, maka Allah SWT akan memberi kepadanya pahala atau dihapuskan sebagian dari dosa dan diangkat derajatnya, hingga ujian itu menjadi satu nikmat baginya.
ADVERTISEMENT
Sama seperti sakit yang bisa jadi pembersih dosa apabila kita bersabar. Semakin besar ujian seseorang maka semakin besar pula pahala yang diperolehnya manakala Ia berhasil menyikapi ujian tersebut. Amin