Konten dari Pengguna

Manusia dan Robot: Kolaborasi atau Kompetisi?

Sammy Ahmad Sulaiman Hasibuan
Mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan
3 Desember 2024 12:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sammy Ahmad Sulaiman Hasibuan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kerjasama manusia dan robit. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerjasama manusia dan robit. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Pesatnya perkembangan teknologi membawa kita ke era di mana teknologi seperti robot bukan lagi sekadar mesin di pabrik, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari. Mereka merubah cara hidup manusia dalam berbagai aspek, mulai dari interaksi sosial, pekerjaan sehari-hari, hingga pendidikan. Namun, di tengah kemajuan ini, muncul pertanyaan besar: apakah robot akan menjadi mitra kolaboratif manusia atau justru pesaing yang mengancam?
ADVERTISEMENT
Peluang Kolaborasi Manusia dan Robot
Robot diciptakan untuk memudahkan dan meningkatkan efisiensi kerja manusia. Dalam dunia industri, robot telah menggantikan tugas-tugas yang bersifat repetitif dan memiliki tingkat keamanan yang rendah bagi manusia, sehingga memungkinkan manusia untuk fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif dan aman.
Kolaborasi semacam ini dapat membuka peluang besar bagi keserasian manusia dan robot di masa depan. Dengan kolaborasi manusia tidak perlu tersingkir oleh robot, tetapi mereka bisa bekerjasama dan hadir secara bersamaan. Contohnya di sektor kesehatan, robot dapat membantu dokter dalam operasi presisi tinggi atau memberikan perawatan bagi pasien lansia. Dalam skenario ini, robot dapat menjadi perpanjangan tangan manusia untuk mencapai hasil yang lebih maksimal dalam pekerjannya.
ADVERTISEMENT
Kompetisi: Ancaman atau Dorongan Inovasi?
Selain menawarkan berbagai kemudahan dalam kehidupan dan pekerjaan manusia, keberadaan robot juga menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait pekerjaan. Berdasarkan laporan World Economic Forum yang berjudul ‘The Future of Jobs’ pada tahun 2023, terdapat potensi disrupsi pada pekerjaan manusia oleh adanya perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) yang akan memainkan peran kunci. Banyak pekerjaan yang dulunya memerlukan tenaga manusia kini dapat dilakukan oleh robot dengan lebih cepat, murah, dan efisien.
Di sisi lain, teknologi ini juga menciptakan pekerjaan baru di bidang robotika, data, dan kecerdasan buatan (AI). Tantangan yang harus dihadapi manusia adalah kesiapan untuk beradaptasi dengan kebutuhan baru ini. Kompetisi dapat dijadikan sebagai sebuah cambuk untuk manusia agar mau berkembang dan memperluas inovasi sesuai dengan tuntutan zaman. Mereka yang tidak memiliki keterampilan yang relevan dengan era digital mungkin tertinggal dan sulit untuk bersaing.
ADVERTISEMENT
Menciptakan Hubungan Simbiosis
Hubungan yang baik dan seimbang antara manusia dan robot akan mencipta akan masa depan yang lebih baik. Untuk menciptakan hubungan yang seimbang, manusia dan robot perlu bekerja sama dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing. Manusia unggul dalam kreativitas, empati, dan pengambilan keputusan etis, sementara robot unggul dalam kecepatan, akurasi, dan daya tahan. Selain itu tenaga manusia juga harus dilatih dan dididik agar dapat menggunakan teknologi dengan baik dan tidak tergantikan oleh teknologi itu sendiri.
Manusia dan robot tidak harus menjadi pesaing. Sebaliknya, mereka dapat menciptakan hubungan yang saling melengkapi untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Namun, keberhasilan kolaborasi ini tergantung pada bagaimana kita menyikapi perubahan, baik dalam cara kita bekerja maupun cara kita melihat teknologi. Dengan pendekatan yang bijak dan bertanggung jawab, robot bisa menjadi alat yang memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikannya. Masa depan adalah tentang simbiosis antara kecerdasan manusia dan kekuatan teknologi, bukan tentang siapa yang akan menang dalam persaingan.
ADVERTISEMENT
Sammy Hasibuan, mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Unair.