Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cadangan Beras Nasional Kian Menipis
11 Februari 2018 15:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Gerry Nadeak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stok cadangan beras nasional saat ini sekitar 340 ribu ton. Ada pengeluaran rutin tiap bulan menggunakan stok itu, sebesar 232 ribu ton untuk keperluan pembagian beras sejahtera. Melhat kondisi itu, maka stok cadangan hanya akan bertahan selama kurang lebih 2 bulan. Sementara, pasokan ke Bulog untuk mengisi stok juga tersendat, akibat kegagalan panen karena faktor cuaca yang tak menentu serta serangan hama wereng.
ADVERTISEMENT
Ketika di sejumlah daerah mengabarkan terjadi panen raya, masih ada proses yang harus dijalankan hingga hasil panen siap dikonsumsi yang memakan waktu sekitar dua bulan. Seiring itu, cadangan beras telah habis untuk pembagian beras sejahtera. Hal ini terlepas dari apakah panen raya itu sungguh terjadi atau hanya sekadar klaim.
Badan pangan dunia FAO mengeluarkan data stok aman kita adalah sebesar 1,1-1,8 juta ton. Kenyataan saat ini, stok sangat-sangat kurang bila tak ingin disebut tidak ada.
Langkah paling rasional adalah memasok beras dari luar negeri. Meski tak populis, namun keputusan impor harus dilakukan agar ketersediaan beras di masyarakat tetap ada. Keputusan ini hanya untuk mengisi kekosongan stok serta keterlambatan pasokan.
ADVERTISEMENT
Untuk menjamin stok beras pemerintah aman, tetap dibutuhkan hasil panen petani yang nanti akan diserap Bulog. Semakin banyak panen, semakin aman stok beras kita. Namun, siapa yang mau ambil risiko rakyat tak bisa makan karena tak ada beras?