Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hulu, Sumber Masalah Harga Beras
15 Februari 2018 2:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Gerry Nadeak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tentu menyenangkan bila kita bisa berfikir dengan adanya panen, seperti yang diumbar mentan, harga beras akan turun, layaknya hukum supply-demand yang kita pelajari dibangku sekolah. Tapi fakta dilapangan lain, walau mentan telah mengatakan ada panen bahkan panen raya semenjak akhir 2017, hingga sekarang harga beras masih tinggi, pasokan bulog juga terus tergerus, cadangan bulog yang harusnya disiapkan untuk raskin dan bencana sudah ada di bawah batasan 3,5% dari FAO.
ADVERTISEMENT
Saya ingin tetap menempatkan masalah ini pada ranah ekonomi, lihat datanya, lihat juga fakta dilapangan. Tentu kita paham, Impor pun belom tentu menyelesaikan masalah, apalagi dengan mengimpor 500rb Ton yang notabennya hanya cukup untuk konsumsi kebutuhan nasional selama 2 Minggu saja, sangat jauh dari Impor kita di 2016 yang 1,2Jt Ton.
Ini logika mudah, apabila Supply cukup dan Demand tidak melonjak seperti pada hari besar keagamaan misalnya, maka harga akan stabil dengan sendirinya. Mahalnya harga beras hari ini yang juga dibarengi dengan stok beras foodstasion cipinang yang menyentuh titik terendahnya mengindikasikan klaim panen raya dari Mentan semata-mata hanya untuk menutupi kegagalannya mengurusi sektor Hulu pertanian kita.