Konten dari Pengguna

Hacker Tetap Mengancam di Masa Depan Meski AI Kian Canggih

Samuel Berrit Olam
Pecinta teknologi yang berkomitmen mengeksplorasi inovasi digital untuk menciptakan solusi kreatif dan berdampak positif. Teknologi dapat mengubah kehidupan manusia dan membuka peluang baru untuk masa depan.
27 September 2024 18:17 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Samuel Berrit Olam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hacker. Sumber: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hacker. Sumber: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), ancaman peretasan atau hacking diprediksi tidak akan sepenuhnya hilang. Meskipun sistem keamanan siber semakin diperkuat oleh AI, para peretas diyakini akan terus beradaptasi dan menemukan celah-celah baru untuk melakukan serangan.
ADVERTISEMENT
Ahli keamanan siber menilai ada beberapa faktor yang membuat aktivitas peretasan tetap eksis di masa depan. Salah satunya adalah kesenjangan teknologi. Tidak semua sistem atau organisasi mampu mengadopsi teknologi terbaru secara optimal, sehingga hacker dapat memanfaatkan kelemahan pada sistem-sistem yang kurang terlindungi.
Selain itu, peningkatan keterampilan para hacker turut menjadi ancaman tersendiri. Seiring dengan evolusi AI dalam memperkuat keamanan, peretas juga diyakini akan menggunakan teknologi canggih, termasuk AI, untuk memperumit serangan mereka agar lebih sulit dideteksi.
Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah kerentanan pada sistem teknologi baru. Setiap inovasi baru yang diimplementasikan umumnya menghadirkan celah-celah yang belum diketahui, yang kemudian dieksploitasi oleh para peretas. Bahkan, AI sendiri memiliki potensi kerentanan yang harus terus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, meskipun teknologi masa depan menawarkan keamanan yang semakin canggih, ancaman hacker diperkirakan akan tetap ada, terutama jika mereka terus menemukan cara baru untuk mengeksploitasi kelemahan yang tersisa dalam sistem.