Ekodrainase: Solusi Permasalahan Banjir di Kota Besar

Salah satu sistem ekodrainase perkotaan, sumber: penulis

Ekodrainase merupakan suatu sistem pengelolaan drainase yang tidak merusak lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan super-ekosistem dan sub-ekosistem. Pengendalian drainase pada super-ekosistem / di atas tanah dilakukan dengan cara menyerap air lebih cepat melalui pepohonan yang berada di trotoar. Hal ini memberikan dampak positif pada kesuburan tanah, pengeringan jalan, dan kehidupan perairan sekitar. Adapun sistem pengendalian sub-ekosistem dilaksanakan dengan cara menerima air dari atas, melalui lubang drainase. Hasil penyerapan tersebut dapat disalurkan ke PLTA, air bagi rumah tangga, atau dialirkan kembali ke hilir.

Penempatan sistem ekodrainase di bawah pepohonan yang berada pada trotoar mampu meningkatkan efektivitas penyerapan air jauh lebih cepat daripada sebelumnya. Sistem ekodrainase umumnya diletakkan di kota besar karena minimnya ruang drainase akibat banyaknya bangunan. Sistem ini memiliki tujuan untuk membuang kelebihan air pada super-ekosistem secara cepat dan menyerap sebanyak mungkin air dari super-ekosistem untuk didaur ulang. Hasil dari implementasi tujuan ini tidak hanya berlaku bagi masa kini, tetapi juga bagi masa depan.

Teknologi daur ulang atau renewable energy sedang berkembang pesat. Teknologi ini mengambil konsep wawasan lingkungan, yaitu wawasan yang memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan. Dalam ilmu perancangan kota dan arsitektur, perwujudan konsep ini salah satunya adalah sistem ekodrainase. Sistem ekodrainase merupakan solusi bagi permukiman yang padat penduduk karena sistem ini tidak membutuhkan retarding pond (tempat parkir air) atau bantaran sungai sebagai tempat penyaluran pembuangan. Adapun konsep sistem ekodrainase adalah air hujan yang jatuh diresap ke dalam tanah melalui pepohonan atau bangunan resapan lainnya kemudian disalurkan ke lokasi yang diinginkan perancang (umumnya PLTA, sungai, atau penampungan air).

Selama ini, paradigma lama yang digunakan dalam mengelola drainase perkotaan adalah mengalirkan air secepatnya ke tempat pembuangan atau lubang air terdekat. Namun sistem ekodrainase mampu menjawab permasalahan sebelumnya yaitu over run off. Over run off adalah kondisi dimana limpasan air mengalir di atas permukaan tanah secara berlebihan. Hal tersebut dapat terjadi apabila konsentrasi tanah sudah jenuh akibat hujan yang terlalu lama. Dengan menggunakan sistem ekodrainase permasalahan over run off dapat diubah menjadi zero run off (tidak adanya limpasan air di atas permukaan tanah) karena adanya lubang ekodrainase.

Evaluasi dan persiapan merupakan tahap yang penting dalam mewujudkan sistem ekodrainase. Tahap ini merupakan tahap yang paling memakan waktu dan biaya karena perlu adanya studi kota dan analisis tanah. Dalam tahap persiapan perlu dilaksanakan tahap perancangan teknis mengenai kedalaman saluran, lajur saluran, dan lain sebagainya. Sedangkan jika dilihat dari tahap evaluasi, perlu dipersiapkan rancangan cadangan apabila beberapa masalah minor muncul yaitu, kebocoran, berkarat, lapuk, dan sebagainya. Tahap evaluasi juga perlu dilakukan secara berkala agar sistem ekodrainase tetap terkontrol.

Dengan konsep ekodrainase, manfaat yang dirasakan oleh kota padat penduduk semakin terasa. Hal ini karena zero run off dan minimnya limpasan berlebih di permukaan tanah atau jalanan. Penggunaan ekodrainase juga berdampak bagi percepatan pembangunan kota, percepatan mobilitas dan transportasi masyarakat, serta peningkatan rerata kesejahteraan warga. Kendati demikian, evaluasi dan persiapan perlu dipersiapkan secara matang agar mengurangi permasalahan minor yang memakan biaya. Ekodrainase merupakan jawaban bagi perencanaan drainase perkotaan masa depan karena tidak memakan lahan upper surface dan ramah lingkungan.