Pengenalan & Pengukuran Jejak Karbon bagi Siswa: Respons Tantangan SDGs-Goal 13

Santhyami
Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
Konten dari Pengguna
21 Agustus 2023 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Santhyami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peserta pengabdian terdiri dari guru dan siswa MIM (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta pengabdian terdiri dari guru dan siswa MIM (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim pengabdian masyarakat yang diketuai Dr. Santhyami, M.Si, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan pengabdian masyarakat di MIM Kupang Karangdowo Klaten Jawa Tengah, Sabtu (01/02/20). Kegiatan berupa pengenalan tentang siklus karbon dan kaitannya dengan pemanasan global serta jejak karbon dan pengecekan jejak karbon siswa dengan menggunakan aplikasi kalkulator karbon yang diikuti diikuti oleh 11 orang guru dan 21 orang siswa kelas VI.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan dilakukan di MIM Kupang Karangdowo karena di sini sangat butuh pendampingan,” jelas Dr. Santhyami, M.Si ketua tim pengabdian. Jelas Dr. Santhyami, M.Si., menambahkan, mengatakan bahwa pengabdian ini memiliki tujuan yang selaras dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan PBB adalah pengambilan tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya. Tujuan ini tertuang dalam tujuan ke 13, atau dikenal dengan Goal 13.
Dr. Santhyami, M.Si sedang melakukan simulasi kalkulator karbon bersama salah satu siswa (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan mengenalkan dan mengukur sejauh mana siswa SD mampu mengenal konsep jejak karbon dan dapat menggunakan aplikasi kalkukator jejak karbon sederhana dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di MIM Karangduwo Kupang Klaten secara umum berjalan secara baik dan lancar. Upaya pengenalan konsep siklus karbon dan pemanasan global cukup menarik perhatian peserta dan diiringi dengan diskusi lepas terutama pada pendalaman dampak perubahan pola iklim pada bumi. Dari proses wawancara lepas, dapat digali informasi mengenai pola gaya hidup atau pola jejak karbon harian dan mingguan siswa dipandu oleh guru. Informasi ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan sesi simulasi kalkulator karbon. Dalam sesi terakhir yaitu simulasi aplikasi kalkulator karbon, secara umum tidak terdapat kesulitan bagi guru dan siswa dalam mengoperasikan aplikasi. Kendala dari kegiatan ini adalah kalkulator karbon yang dikenalkan adalah kalkulator berbasis internet.
Tampilan aplikasi kalkulator karbon (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sebagian besar siswa masih kesulitan mendapatkan dan menggunakan akses internet di rumah mereka. Pada umumnya peserta baik siswa ataupun guru sangat tertarik dengan materi yang disampaikan karena merupakan materi yang berhubungan dengan pelajaran IPA dan dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
UMS secara konsisten mengembangkan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari catur dharma perguruan tinggi melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP). Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa UMS mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak. Mitra pengabdian masyarakat yang terlibat dalam pengabdian masyarakat UMS memberikan apresiasi pada program nyata UMS.