Konten dari Pengguna

Indonesia, Pertamina, dan Monopoli Pasar Minyak

Nanang Setiadi
Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto
9 Januari 2023 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nanang Setiadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/loader-ujung-depan-461789/
zoom-in-whitePerbesar
sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/loader-ujung-depan-461789/
ADVERTISEMENT
Kita semua tahu bahwa, Indonesia memiliki penduduk yang banyak dan sangat beragam serta dari latar belakang yang berbeda. Penduduk Indonesia juga masuk ke dalam kategori penduduk yang konsumtif dalam segala hal, tidak terkecuali kebutuhan akan transportasi dan bahan bakar minyak. Sekarang kita ketahui bahwa bahan bakar minyak sangat mahal karena hanya ada satu produsen yang monopoli pasar.
ADVERTISEMENT
Kata monopoli sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni "monos" berarti "satu" dan "polein" berarti "menjual". Pasar monopoli adalah kondisi di mana hanya ada satu atau sedikit penjual di dalam pasar serta tidak ada pihak lain yang bisa menyaingi.
Pasar ini merupakan interaksi antara produsen dan konsumen, di mana permintaan konsumen banyak akan tetapi pelaku usaha hanya ada satu sehingga akan timbul kurangnya keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang akan mengakibatkan konsumen harus mengikuti harga yang ditentukan produsen, biasanya hal ini berlaku di sektor bahan bakar minyak. Pasar monopoli tidak memiliki unsur persaingan, karena pasar monopoli biasanya di kuasai oleh perusahaan besar yang memproduksi dengan skala besar dan tidak bisa ditiru oleh perusahaan lain.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia pastilah ada pelaku pasar monopoli contohnya pertamina di sektor bahan bakar minyak (BBM). Pertamina merupakan pelaku usaha bahan bakar minyak (BBM) terbesar di Indonesia. Pertamina adalah perusahaan yang dibawahi langsung oleh badan usaha milik negara (BUMN) republik Indonesia yang berfokus di bidang penambangan minyak dan gas bumi.
Dari proses produksi, Pertamina tidak hanya menghasilkan produk di sektor bahan bakar minyak saja tetapi juga menghasilkan gas LPG yang bisa ditemui di stasiun pengisian bahan bakar umum atau agen-agen gas LPG. Pertamina merupakan pemasok utama BBM dan gas LPG di Indonesia yang terdapat di setiap kota sampai pedesaan, Hal ini membuat pertamina sulit untuk ditiru oleh pesaing lain apalagi pertamina merupakan badan usaha milik negara (BUMN).
ADVERTISEMENT
Menurut pendapat penulis, ada beberapa alasan mengapa Pertamina menguasai pasar minyak di Indonesia antara lain merupakan badan usaha milik negara, produsen migas terbesar di Indonesia, memiliki cabang di seluruh Indonesia dan memiliki sistem yang tertata rapi.
Setiap penduduk Indonesia pastilah sangat membutuhkan bahan bakar minyak untuk keperluan setiap hari. Dari situ mau seberapapun harga bahan bakar minyak akan tetap dibeli, karena aspek yang sangat penting terutama di Indonesia yang mayoritas penduduknya menggunakan kendaraan pribadi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa indonesia dengan penduduk yang sangat banyak dan termasuk ke dalam golongan penduduk yang konsumtif akan sangat susah untuk menghindari pasar monopoli terutama di sektor bahan bakar minyak (BBM) yang di pasok oleh pertamina. Pertamina bisa mengatur harga semaunya sendiri karena tidak ada pesaing lain di sektor bahan bakar minyak (BBM). Celakanya penduduk harus mengikuti harga yang sudah ditentukan oleh pertamina.
ADVERTISEMENT