Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Jangan Sampai Zonk! Cek Dulu NPV, IRR, PP, PI, dan B/C Ratio Sebelum Investasi
19 Mei 2024 12:09 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Sanda Patrisia Komalasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hai, guys! 👋
Kamu pasti sering dengar tentang pentingnya investasi untuk masa depan, kan? 💰✨
ADVERTISEMENT
Eits, tapi jangan sampai kamu asal investasi tanpa paham seluk-beluknya. Supaya nggak salah langkah, yuk kita kenali lima indikator utama yang bakal bantu kamu menilai kelayakan investasi kamu:
1. Net Present Value (NPV)
NPV atau Nilai Sekarang Bersih adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah investasi kita bakal menguntungkan atau tidak. Caranya simpel, kita menghitung nilai uang di masa depan yang kita harapkan dari investasi kita dan menguranginya dengan biaya awal investasi. Kalau hasilnya positif, berarti investasi kita menguntungkan. 💸
Analoginya: Bayangkan kamu mau buka kedai kopi. ☕ Kamu hitung, dalam 5 tahun ke depan, keuntungan dari kedai kopi itu bakal mencapai Rp100 juta. Tapi, untuk mulai usaha ini, kamu butuh modal Rp80 juta. Nah, NPV membantu kamu menghitung apakah nilai kini dari total keuntungan Rp100 juta itu, setelah dikurangi modal awal Rp80 juta, tetap positif atau tidak. Misalnya, jika tingkat diskonto yang kamu gunakan adalah 10%, maka kamu harus menghitung nilai sekarang dari Rp100 juta yang diharapkan di masa depan. Kalau hasilnya positif, artinya kedai kopi kamu bakal menguntungkan. Kalau negatif, mungkin lebih baik dipikir ulang.
ADVERTISEMENT
2. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari sebuah investasi. Angka ini membantu kita untuk mengetahui seberapa cepat kita bisa balik modal. Semakin tinggi IRR, semakin menarik investasi tersebut. Kalau IRR-nya lebih tinggi dari biaya modal kita, berarti investasi tersebut layak untuk diambil. 📈
Analoginya: Anggap saja kamu pinjam uang dari teman dengan bunga 10% per tahun untuk buka usaha tadi. IRR akan memberi tahu kamu apakah tingkat pengembalian usaha kamu lebih tinggi dari 10% atau tidak. Kalau IRR-nya lebih tinggi, berarti usaha kamu bagus karena bisa bayar bunga dan tetap untung. Kalau lebih rendah, mungkin usaha ini kurang menjanjikan.
3. Payback Period (PP)
Payback Period atau periode pengembalian adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal kita. Semakin cepat PP, semakin baik. Ini penting banget, guys, terutama kalau kamu ingin tahu seberapa cepat uangmu bisa kembali. Meski bukan indikator yang paling lengkap, PP tetap bisa memberi gambaran awal yang baik. ⏳
ADVERTISEMENT
Analoginya: Bayangkan kamu beli sepeda motor untuk ojek online. 🛵 Kamu ingin tahu berapa lama sampai semua uang yang kamu keluarkan untuk beli motor itu kembali dari penghasilan ojek. Payback Period membantu kamu menghitung berapa bulan atau berapa tahun kamu perlu bekerja sampai balik modal. Misalnya, kalau PP-nya 2 tahun, artinya setelah 2 tahun, semua penghasilan dari ojek baru bisa dianggap untung.
Namun, perlu diingat bahwa Payback Period pada analogi di atas tidak mempertimbangkan nilai waktu uang. Misalnya, kalau kamu menerima Rp50 juta di tahun pertama dan Rp30 juta di tahun kedua, nilai uang tersebut lebih kecil daripada jika kamu menerimanya sekarang karena inflasi dan peluang investasi lainnya. Jadi, meski PP memberikan gambaran awal, pertimbangan lebih lanjut seperti NPV dan IRR tetap diperlukan untuk keputusan yang lebih akurat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ada versi yang dimodifikasi, yaitu Discounted Payback Period. Discounted Payback Period adalah metode yang memperhitungkan nilai waktu uang dengan mendiskontokan arus kas yang akan datang. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat karena memperhitungkan berapa nilai uang yang diterima di masa depan dalam nilai sekarang.
Dalam kasus motor ojek, kamu memperhitungkan berapa nilai sekarang dari penghasilan tahunan. Misalnya, jika total nilai kini dari arus kas tahunan setara dengan investasi awal setelah 2,5 tahun, maka Discounted Payback Period-nya adalah 2,5 tahun. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat karena memperhitungkan nilai waktu uang.
4. Profitability Index (PI)
PI adalah rasio yang membandingkan nilai sekarang dari keuntungan yang diharapkan dengan biaya investasi awal. Kalau PI lebih besar dari 1, artinya investasi kita menguntungkan. PI ini sangat berguna buat membandingkan berbagai proyek investasi dan memilih yang paling menguntungkan. 📊
ADVERTISEMENT
Analoginya: Bayangin kamu punya dua pilihan investasi: usaha jus buah atau usaha makanan ringan. 🍹🍔 Keduanya butuh modal yang sama, tapi usaha jus buah diperkirakan menghasilkan keuntungan lebih besar. PI membantu kamu membandingkan kedua usaha ini. Kalau PI usaha jus lebih tinggi dari 1 dan lebih tinggi dari PI usaha makanan ringan, berarti usaha jus lebih menguntungkan dan layak dipilih.
5. Benefit-Cost Ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio adalah rasio antara manfaat yang diharapkan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Rasio ini membantu kita memahami apakah manfaat dari investasi lebih besar daripada biayanya. Kalau B/C Ratio lebih besar dari 1, berarti investasi tersebut layak dipertimbangkan. 🤔
Analoginya: Anggap kamu mau beli alat kopi canggih untuk kedai kopi kamu. ☕ B/C Ratio membantu kamu menghitung apakah manfaat dari alat kopi itu (misalnya, bisa buat kopi lebih cepat dan lebih enak) lebih besar daripada biaya beli alatnya. Manfaat dapat dihitung dengan mengestimasi nilai ekonomi dari hasil yang diharapkan. Misalnya, alat kopi canggih bisa mempercepat proses pembuatan kopi sehingga bisa melayani lebih banyak pelanggan per hari. Jika alat tersebut bisa meningkatkan penjualan harian sebesar Rp1 juta dan alat tersebut diperkirakan akan digunakan selama 3 tahun, maka manfaat totalnya adalah Rp1 juta dikali 365 hari dalam setahun dikali 3 tahun, yaitu Rp1.095.000.000. Jika biaya alat kopi adalah Rp500 juta, maka B/C Ratio-nya adalah 2,19. Karena B/C Ratio lebih besar dari 1, alat ini layak dibeli.
ADVERTISEMENT
Nah, guys, sekarang kamu sudah punya gambaran tentang lima indikator penting yang bisa membantu kamu dalam mengambil keputusan investasikan? 📈
Jangan sampai tergiur dengan janji-janji manis ya, tanpa mempertimbangkan indikator-indikator yang sudah kita bahas. 😉
Pastikan kamu memahami NPV, IRR, PP, PI, dan B/C Ratio sebelum mengambil langkah besar dalam berinvestasi. 💡
Selamat berinvestasi dengan cerdas! 🎉