Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menjaga Hati, Membuka Pikiran: Menghargai Karya Orang Lain
27 Oktober 2024 1:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sanda Patrisia Komalasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga pikiran tetap jernih dan hati yang bersih adalah sebuah tantangan yang tidak mudah. Namun, sikap ini adalah kunci dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan harmonis. Sering kali, kita terjebak dalam pandangan sempit yang membuat kita merasa paling benar, tanpa memahami bahwa kemampuan dan pandangan setiap individu itu berbeda.
ADVERTISEMENT
Ketika kita tidak mampu melakukan sesuatu, bukan berarti orang lain juga tak bisa. Sebelum kita mengkritik atau bahkan menghina karya orang lain, alangkah baiknya jika kita mencobanya terlebih dahulu. Ada pepatah yang mengatakan, “Tak kenal maka tak sayang.” Mencoba dan memahami perjuangan seseorang akan membantu kita menghargai upaya mereka, bukan sekadar melihat hasil akhirnya.
Sikap rendah hati dan keinginan untuk terus belajar adalah tanda orang yang bijak. Menganggap diri sebagai yang paling unggul adalah jebakan yang bisa membawa kita pada keterpurukan. Bukannya berkembang, kita malah hanya akan terjebak dalam kesombongan yang tak berujung. Dunia terus berubah, dan mereka yang tidak mau berubah akan tertinggal. Ketika kita terlalu sibuk mengurusi kesalahan atau kekurangan orang lain, kita mungkin lupa untuk memperbaiki diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Penting diingat bahwa kata-kata yang kita ucapkan dapat menjadi senjata yang tajam. “Mulutmu adalah harimaumu,” pepatah ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan apa yang kita katakan. Sebagai sosok yang seharusnya menjadi contoh, membangun semangat positif jauh lebih berarti daripada terperangkap dalam kebencian atau iri hati terhadap kesuksesan orang lain.
Menghancurkan atau meremehkan segala sesuatu yang kita anggap lebih dari diri kita sendiri bukanlah sikap yang bijaksana. Justru, kita perlu belajar dari mereka yang telah berhasil dan mengambil pelajaran dari perjuangan mereka. Pada akhirnya, kebencian hanya akan membuat hati kita gelap dan kehilangan arah.
Semoga kita semua selalu diingatkan untuk menjaga kebersihan hati, membangun sikap yang positif, dan menemukan jalan yang benar dalam menjalani kehidupan. Mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita ingin hidup sendiri dalam kesombongan hingga akhir nanti, atau memilih jalan yang lebih baik dengan membuka hati dan pikiran?
ADVERTISEMENT