Konten dari Pengguna

Hidup Lebih Tenang dengan Prinsip Dikotomi Kendali

Sandi Ferdiansyah
Mahasiswa Universitas Pamulang Ilmu Komunikasi ingin melatih keterampilan menulis, agar terbiasa buat berpikir rasionalis, dan logis
23 Februari 2025 10:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sandi Ferdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Hidup Tenang dengan Prinsip Dikotomi Kendali (Sumber: Freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Hidup Tenang dengan Prinsip Dikotomi Kendali (Sumber: Freepik.com)
ADVERTISEMENT
Kehidupan sering terjadi penuh ketidakpastian yang beralih kepada emosi berkelanjutan sehingga menjadi stress dipikiran kita sendiri. Banyak terjadi kecemasan atau khawatir yang di luar kendali diri sendiri. Prinsip Dikotomi Kendali mengajarkan kita untuk menguasai segala atas pikiran kita, dengan membedakan mana yang bisa dikendalikan dan yang bukan. Menerima kenyataan fokus apa yang kita perlu kendalikan seperti sikap, usaha, respons, terhadap situasi ini bisa menjalani hidup dengan tenang dan bahagia, bebas stress yang tidak perlu dipusing kan.
ADVERTISEMENT
Melepaskan khawatiran dari pikiran sendiri adalah cara paling sederhana yang membuat hidup lebih tenang. Bukan untuk menyerah, tetapi kita cerdas bisa menguasai atas pikiran sendiri dan menemukan kehidupan yang jelas.
Terkadang kita sebagai manusia sering terjadi emosi yang tidak terkontrol sehingga membuat kita semakin memanas terhadap apa yang telah terjadi di hadapan kita sendiri. Karena mereka tidak mengetahui apa yang sebenar nya harus di kontrol, yaitu memiliki pikiran rasional untuk berpikir positif ke depan, dan tidak memikirkan apa yang di luar kendali mereka.
Contohnya seperti di mobil dalam keadaan macet sudah pasti kita akan jenuh, bosen, dan marah-marah sendiri. Itulah yang dimaksud dengan merespon pikiran negatif secara langsung, tapi setidak nya kita bisa bertahap menjalankan pikiran rasional, dengan cara mendegarkan musik, membaca buku, mengobrol dengan supir atau berbagi pengalaman mereka. Maka secara tidak langsung bisa membuat hidup kita lebih bahagia.
ADVERTISEMENT
Karena kita tahu apa yang harus dikendalikan dalam situasi macet, dan bisa diterapkan kondisi seperti itu. Ilmu ini masih sangat relevan karena memang menyangkut di kehidupan sehari-hari. Dan ilmu nya telah terjadi pada ke Kaisaran Romawi Kuno seperti tokoh yang sering kita dengar dari Marcus Aurelius, Aristoteles, Plato dan masih banyak lagi.
Ini terjadi ketika pemikiran mereka sangat tajam, dan selalu bertanya-tanya. Dengan ada nya pemunculan pertanyaan seperrti itu maka di sebutlah filsafat, termasuk filsafat dasar berawal dari kalimat tanya, seperti kalimat bagaimana, mengapa, kenapa, apa, dari mana, berapa, siapa, kapan, dan masih banyak lagi. Dan itu yang di namai filsafat dasar.
Dengan begitu muncul rasa ingin tahu atau penasaran, maka nya kenapa kebanyakan orang-orang eropa pintar dan mahir dalam bidang nya, karena mereka mempuyai rasa ingin tahu atau penasaran yang dalam. Lewat dari itu timbulah kalimat pertanyaan dari mereka.
ADVERTISEMENT
Jadi jangan heran kenapa orang-orang seperti mereka bisa menjadi bangsa yang maju. Karena mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, serta gemar membaca. Alhasil mereka mempunyai potensi yang cemerlang.
Tapi kembali lagi dengan dikotomi kendali ini, ada yang harus kita ketahui agar tidak sering terjadi emosi berkelanjutan. Yaitu dengan cara memakai rumus S.T.A.R.
Berawal dari huruf “S” adalah Stop atau berhenti ketika kita dalam situasi emosi tidak stabil maka perlu juga untuk berhenti, dan jangan langsung mengambil emosi. Kemudian huruf “T” adalah Think atau berpikir ini sering yang dilupakan, Ketika keadaan emosi tidak stabil langsung berpikir hal negatif dan itu tidak baik. Maka kita harus berpikir dengan cara memilih “apakah ini buruk atau baik bagi saya?” jadi harus bisa menilai ke diri sendiri “ini baik atau buruk?”
ADVERTISEMENT
Kemudian dari huruf “A” yaitu Action atau bertindak seperti apa yang harus kita lakukan melalui apa yang kita sukai dengan hal-hal yang bisa kita kendalikan baik dari sikap, reaksi, atau langkah-langkah yang kita akan hadapi.
Dan yang terakhir “R” adalah Respons memiliki dengan keadaan yang tenang dan lebih bahagia. Karena telah fokus terhadap apa yang bisa di bawah kendali pikiran dan bisa mengisi energi yang lebih berguna. Pada akhirnya kita bisa hidup tenang dan fokus tertuju apa yang kita lakukan, serta menerima hal-hal yang diluar kendali tanpa dipikir panjang.
Jadi ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta bisa hidup lebih bahagia dan damai disetiap keadaan. Dengan menerapkan prinsip Dikotomi Kendali mealui tahapan S.T.A.R sangat membantu bagi kalangan masyarakat maupun remaja, karena berperan penting dipikiran kita.
ADVERTISEMENT