Konten dari Pengguna

Rahasia Umur Panjang: Gaya Hidup dan Ilmu Pengetahuan

Sandi Ferdiansyah
Mahasiswa Universitas Pamulang Ilmu Komunikasi ingin melatih keterampilan menulis, agar terbiasa buat berpikir rasionalis, dan logis
7 Februari 2025 14:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sandi Ferdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Umur Panjang Gaya Hidup dan Ilmu Pengetahuan (Sumber: Freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Umur Panjang Gaya Hidup dan Ilmu Pengetahuan (Sumber: Freepik.com)
ADVERTISEMENT
Setiap orang pasti mendambakan gaya hidup umur panjang dan sehat. Namun, Gaya hidup sehat tidak semua orang memahami bahwa umur panjang bukan sekadar keberuntungan atau warisan genetik semata. Tapi karena ada berbagai kunci faktor yang berperan dalam menentukan kualitas dan lamanya hidup seseorang.
ADVERTISEMENT
Penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa pola makan, aktivitas fisik, kesehatan mental, serta hubungan sosial yang baik merupakan kunci utama untuk mencapai umur panjang. Dengan memahami rahasianya, kita dapat mengadopsi kebiasaan yang lebih baik agar dapat menikmati kehidupan lebih lama dan lebih sehat.
Salah satu faktor utama dalam hidup panjang umur adalah pola makan yang sehat dan seimbang. Dr. Valter Longo, seorang ahli biologi sel dari University of Southern California, menemukan bahwa diet yang kaya akan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serta protein nabati dapat memperpanjang usia dan mengurangi risiko penyakit degeneratif. Masyarakat Okinawa di Jepang, yang terkenal dengan populasi lansia mereka yang sehat, menerapkan prinsip “Hara Hachi Bu”, yaitu makan hingga 80% kenyang. Pola makan ini membantu menjaga metabolisme tetap stabil dan mengurangi risiko obesitas serta penyakit kronis.
ADVERTISEMENT
Selain pola makan, aktivitas fisik juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan dan memperpanjang umur. Penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menyatakan bahwa olahraga ringan hingga sedang, seperti berjalan kaki selama 30 menit sehari, dapat meningkatkan harapan hidup hingga beberapa tahun. Contoh nyata dapat ditemukan pada masyarakat Sardinia di Italia dan Ikaria di Yunani, di mana penduduk lanjut usia tetap aktif bekerja di kebun, berjalan kaki di perbukitan, dan berpartisipasi dalam kegiatan komunitas mereka.
Kesehatan mental juga berperan besar dalam menentukan umur panjang. Stres kronis dan depresi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan imun. Dr. Elizabeth Blackburn, peraih Nobel dalam bidang kedokteran, menemukan bahwa stres berkepanjangan dapat memperpendek telomer, bagian ujung kromosom yang berperan dalam proses penuaan. Oleh karena itu, meditasi, yoga, atau sekadar meluangkan waktu untuk diri sendiri dapat membantu mengurangi stres dan menjaga kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Hubungan sosial yang baik juga terbukti memberikan dampak positif terhadap umur panjang. Studi yang dilakukan oleh Harvard selama lebih dari 80 tahun menemukan bahwa kualitas hubungan seseorang baik dengan keluarga, teman, maupun komunitas memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan fisik dan mental. Rasa memiliki dan keterlibatan dalam komunitas dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kebahagiaan, yang pada akhirnya berkontribusi pada usia yang lebih panjang.
Selain faktor gaya hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga berperan dalam meningkatkan angka harapan hidup. Perkembangan dalam bidang medis, seperti vaksinasi, terapi gen, dan teknik pencegahan penyakit, telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit menular dan kronis. Sebagai contoh, kemajuan dalam pengobatan kanker dan penyakit jantung telah memberikan banyak orang kesempatan untuk hidup lebih lama dan berkualitas.
ADVERTISEMENT
Meskipun berbagai faktor telah disebutkan, satu hal yang tidak kalah penting adalah pola pikir yang positif. Orang yang memiliki tujuan hidup, semangat, dan optimisme cenderung lebih sehat dan hidup lebih lama. Studi dari National Institute on Aging menunjukkan bahwa individu yang tetap aktif dalam kegiatan intelektual dan sosial memiliki risiko lebih rendah terhadap demensia dan penyakit degeneratif lainnya.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari komunitas yang dikenal memiliki umur panjang. Mereka menjalani hidup dengan keseimbangan antara kerja, istirahat, aktivitas sosial, serta kebiasaan sehat lainnya. Meskipun kita tidak bisa mengontrol semua aspek dalam hidup, ada banyak hal yang bisa kita upayakan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang umur.
Pada akhirnya, rahasia hidup panjang umur bukan hanya soal genetika, tetapi juga pilihan yang kita buat setiap hari. Dengan pola makan yang sehat, aktivitas fisik yang teratur, kesehatan mental yang terjaga, serta hubungan sosial yang baik, kita dapat meningkatkan peluang untuk menikmati hidup yang lebih lama dan lebih bahagia. Semua tergantung pada bagaimana kita menjalani hidup hari ini untuk masa depan yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Karena ada beberapa yang untuk kita ketahui seperti berkumpul dengan orang-orang yang baik, melakukan aktivitas yang produktif. Dengan hal itu bisa membuat kita menjadi lebih bahagia dan terhindar dari orang-orang yang buruk, dan itu sangat berpegaruh terhadap lingkungan yang kita pilih.
Kemudian tetaplah aktif jangan pensiun karena kita sebagai manusia diciptakan untuk bekerja keras sebagaimana mereka dilahirkan, dengan melakukan aktivitas positif yang berkelanjutan, maka bisa membuat kita menjadi kebiasaan yang baik sampai finansial nya. Setelah apa yang kita dapat maka tetaplah bersyukur dengan yang kita punya, karena itu bisa membuat ketenangan jiwa yang sejati.
Dan berikanlah senyuman kepada setiap makhluk, karena ini bisa mencurahkan aura positif yang kita miliki, dapat disenangi oleh semua orang, dihormati dan dihargai. Maka itulah pancaran aura positif mulai terbuka dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT