Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Industri Tidak Hanya Mempekerjakan, tapi Juga Harus Memanusiakan
14 November 2017 11:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Sandy Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Industri, bagi sebagian orang memang kerap menjadi sebuah harapan sekaligus momok yang menakutkan. Tapi bagi Rachmat Gobel, industri memiliki makna yang lebih besar daripada itu.
ADVERTISEMENT
Acara kumparan Onboarding Batch 2 yang diselenggarakan di hall P7 Kuningan City Mall, Jakarta, Selasa (14/11/2017) menghadirkan Rachmat Gobel, Presiden Komisaris Panasonic Gobel Group. Pak RG, sapaan akrabnya, menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang industri. Namun dalam perjalanannya, ternyata Indonesia masih kalah jauh bahkan dengan negara tetangga.
"Optimisme adalah kunci untuk meraih dan mendapatkan industri yang kuat. Jika tidak, susah itu," ujar Rachmat.
Di Indonesia, masalah industri ini juga berkutat pada masalah yang cukup dasar, yakni bagaimana caranya membedakan pabrik dan industri. Ia menyebut bahwa industri adalah cara memberdayakan manusia, bukan hanya mempekerjakan manusia.
"Pabrik dan industri, walaupun wujudnya sama, adalah hal yang beda. Pabrik hanya mempekerjakan manusia, sedangkan industri memberdayakan manusia," ujar RG.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, RG menekankan bahwa industri ini menjadi hal yang harus mulai diperhatikan oleh pemerintah. Lewat industri yang kuat, negara akan menjadi lebih maju.
"Industri, terutama industri manufaktur harus mulai diperhatikan kembali, karena hal tersebut akan membuat negara kita menjadi lebih maju. Kita harus yakin bahwa pasar Indonesia ini besar."
"Kalau pasar ini tidak dikelola dengan baik, bisa saja apa yang kita miliki justru diakui orang lain. Menggali dan memaksimalkan kekuatan sendiri adalah hal yang bisa kita lakukan," ujar orang yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan ini.
Live Update