Ancaman Judi Online terhadap Kalangan Generasi Muda

Sumber: https://pexels.com

Seiring dengan berjalannya waktu, internet semakin hari semakin berkembang secara pesat. Pada masa kini, mengakses internet bisa dapat mudah diakses menggunakan ponsel pintar ataupun laptop pribadi. Berdasarkan dari hasil pendataan Survei Susenas, pada tahun 2022, 66,48 persen penduduk Indonesia telah mengakses internet, dan pada tahun 2023 angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,73 persen menjadi 69,21 persen. Tingginya jumlah pengguna internet ini mencerminkan iklim keterbukaan informasi dan penerimaan masyarakat terhadap perkembangan teknologi dan perubahan menuju masyarakat informasi.

Namun, dibalik tingginya angka penggunaan internet di Indonesia, terdapat dampak negatif yang menyasar kalangan generasi muda, di mana mereka kesulitan untuk menyaring informasi yang beredar akibat cepatnya perubahan arus informasi di dunia maya, tak terkecuali pada judi online.

Definisi Judi secara Umum

Judi menurut Kartini Kartono adalah “Pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya risiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa, permainan pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak/belum pasti hasilnya.” Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “permainan dengan memakai uang atau barang berharga sebagai taruhan.” Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan katakan bahwa “judi adalah tindakan yang di mana seorang individu mempertaruhkan harta miliknya yang bernilai untuk dipertaruhkan dalam ajang, pertandingan, atau perlombaan untuk memperoleh keinginan tertentu yang tidak/belum pasti hasilnya.”

Definisi Judi Online

Judi online adalah sebuah kegiatan yang di mana seorang individu mempertaruhkan sejumlah uang untuk suatu hasil yang tidak pasti dengan tujuan memenangkan uang atau benda berharga lain melalui media elektronik, seperti smartphone atau laptop.

PPATK mencatat pada bulan Oktober 2023 transaksi pelaku judi online meningkat 52,69% dibandingkan pada tahun 2022 yang mencapai Rp102,42 triliun. Pemerintah telah mengambil tindakan berupa pemblokiran situs-situs yang berkaitan dengan judi online, namun para pemilik dari situs judi ini tidak pernah kehabisan akal. Pemilik situs-situs ini dapat dengan mudahnya membuat kembali situs-situs yang serupa, namun dengan nama yang berbeda. Mirisnya dengan kemudahan yang ada, aksi perjudian kini dapat dilakukan dengan terang-terangan, di manapun dan kapanpun, dan ditambah dengan beberapa influencer yang mempromosikannya melalui media sosial yang mereka miliki.

Faktor Penyebab Maraknya Penggunaan Judi Online yang Didominasi oleh Generasi Muda

Dikutip dari salah satu artikel Tempo, terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan kegiatan judi online ini diminati oleh kalangan generasi muda, faktor-faktor ini tak lain dan tak bukan adalah faktor ekonomi, faktor lingkungan, faktor kesempatan, dan faktor kurangnya kesadaran individu.

Langkah-langkah untuk Mengatasi Rasa Kecandungan bermain Judi

Bermain judi online dapat menyebabkan kecanduan yang berakibat fatal bagi pemainnya. Namun, dengan penanganan yang tepat, seseorang yang terlanjur kecanduan bermain judi online masih dapat untuk diselamatkan dari aktivitas bermain judi online. Menurut situs RRI, berikut adalah beberapa penanganan untuk mengatasi rasa kecanduan bermain judi online.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa bermain judi online sangat destruktif bagi pemainnya, terutama generasi muda yang setiap hari terpapar aktivitas di internet. Berbagai dampak negatif dapat timbul dari judi online, mulai dari kerugian ekonomi, gangguan fisik dan mental, hingga terganggunya kehidupan sosial. Oleh karena itu, diharapkan Anda menghindari situs-situs yang terafiliasi dengan judi dengan memblokir situs tersebut dan melaporkannya kepada pihak berwenang. Langkah ini dapat membantu Anda terhindar dari ancaman yang ditimbulkan oleh judi online.