Konten dari Pengguna

Pengelolaan Industri Video Games di China

Sang Gibran Himawan
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
21 November 2022 8:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sang Gibran Himawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustransi Video Games (Foto : Sang Gibran Himawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustransi Video Games (Foto : Sang Gibran Himawan)
ADVERTISEMENT
Pada awalnya di tahun 1990an industri video games di China mengalami pertumbuhan yang signifikan, namun hal tersebut terhambat karena pada bulan Juni 2000, tujuh kementerian pemerintah pusat, dipimpin oleh Departemen Kebudayaan, bersama-sama mengeluarkan kebijakan untuk melarang produksi dan penjualan konsol game di China.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, pemerintah prihatin akan isi dan konten kekerasan dalam video game yang dapat membahayakan kesehatan mental bagi pemuda China. Kebijakan ini mempengaruhi perusahaan konsol game seperti Sega, Sony Playstation, dan Nintendo. Kebijakan ini berlangsung lama, hingga pada tahun 2015 larangan tersebut dicabut sepenuhnya.
Saat ini Industri video game merupakan salah satu jenis industri di bidang entertainment yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Cepatnya pertumbuhan pada industri game seiring dengan berkembangnya inovasi teknologi digital. Dengan perkembangan teknologi saat ini game dapat dimainkan tidak hanya di konsol game dan komputer, tetapi juga dapat dimainkan di smartphone yang membuat dapat diakses dengan mudah, kapan saja dan dimana saja.

Kemajuan Industri Game di China

Setelah pencabutan larangan video game konsol di China, China mengalami besarnya perkembangan pada industri video game, China menjadi salah satu negara yang diuntungkan dengan keberadaan video game di negerinya. Dengan luasnya wilayah negara dan banyaknya penduduk China membuat besarnya pemain game di sana. Pada 2021 tercatat 706 juta gamer (pemain game) di China.
ADVERTISEMENT
Terdapat nama-nama perusahaan besar dalam industri game di China yang mengeluarkan game dengan skala global seperti Tencent dan NetEase yang mengeluarkan game yang kita kenal seperti PUBG, league of legend dan lifeafter. Pendapatan domestik China dari video game pada smartphone dan PC (Personal Computer) saja di tahun 2021 secara keseluruhan mencapai $45,49 miliar dan dalam segi ekspor ke luar negerinya sebesar $17,3 miliar.
Dalam segi esport China dan Korea Selatan adalah pasar esports terbesar di dunia. Diperkirakan bahwa pendapatan yang dihasilkan di pasar esports China akan melebihi 182 miliar yuan pada tahun 2021, mewakili tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 23,9%. Pertumbuhan ini dipercepat oleh pandemi Covid-19 karena orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
ADVERTISEMENT

Peraturan pada Industri Game Di China

Dengan besarnya pendapat yang diperoleh dari industri video game tidak membuat China dengan serta merta membebaskan aktivitas dalam industri gamenya baik perusahaan maupun gamer dibatasi oleh pemerintah China. Pembuatan peraturan terhadap industri game di China sendiri lebih berfokus terhadap bagaimana konten yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan game dan memelihara kesehatan para pemain game di China.
Untuk menunjukan keseriusan dalam mengelola industry gamenya, China membuat badan khusus yaitu National Press and Publication Administration (NPPA) yang bertanggung jawab untuk mengatur industri game di negeri tirai bambu. Kebijakan pertama yang dikeluarkan oleh NPPA adalah menangguhkan sementara proses persetujuan negara untuk game baru yang memasuki pasaran, sambil berupaya memperbaiki regulasinya. Pemerintah menuntut pentingnya pembaruan konten game, terutama dalam segi orisinalitas, unsur budaya, dan tanggung jawab sosial.
ADVERTISEMENT
Mengenai dampak kecanduan terhadap game pada anak di bawah umur Kementerian Pendidikan China meminta NPPA untuk membuat peraturan yang lebih kuat untuk membatasi jumlah waktu yang dapat dihabiskan anak di bawah umur untuk bermain game online. Setelahnya pada tahun 2018, NPPA dan Kementerian Pendidikan China mengeluarkan anjuran untuk membatasi lebih banyak lagi jumlah waktu yang dihabiskan oleh anak di bawah umur untuk online.
Anjuran tersebut diterapkan oleh beberapa perusahaan game, bahkan perusahaan game terbesar di China yaitu Tencent membatasi jumlah waktu yang dihabiskan untuk game online mereka menjadi 1 jam per hari untuk anak di bawah 12 tahun, dan 2 jam per hari untuk mereka yang berusia antara 13-18 tahun. Selain itu, anak-anak di bawah 12 tahun tidak dapat masuk setelah jam 9 malam di game online Honor of Kings. Perusahaan asing harus menghormati aturan tersebut untuk melakukan bisnis di China, dan sebagian besar perusahaan game telah mengembangkan dan membuat versi China dari game mereka untuk memenuhi persyaratan, seperti League of Legends, salah satu game paling populer di China.
ADVERTISEMENT
China dalam pengelolaan industri gamenya telah melakukan berbagai cara untuk menciptakan industri yang tidak hanya menguntungkan dalam segi ekonomi tetapi juga dapat menjaga masyarakatnya untuk tidak kecanduan dalam bermain video games dan menjaga kesehatan mental masyarakatnya.