Konten dari Pengguna

Efek Dunning-Kruger dalam Diskusi Mahasiswa

M Lutfi A
Seorang Mahasiswa yang ingin menjadikan menulis sebagai hobinya
21 Agustus 2022 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M Lutfi A tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Kegiatan Diskusi Mahasiswa. Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto Kegiatan Diskusi Mahasiswa. Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Halo Sahabat Kampus. Sebagai mahasiswa yang pernah mengikuti semester berjalan tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya diskusi. Kegiatan tersebut acapkali menemani seorang mahasiswa dalam dunia perkuliahan, kendatipun itu diskusi kelompok atau diskusi lepas, tujuan mahasiswa itu sama, ialah ingin menyatukan persepsi atau mencari benang merah dalam topik yang diangkat dalam diskusi. Namun, tak jarang didapatkan bahwa kegiatan diskusi tidak berjalan dengan efektif, bahkan diskusi tersebut hampir menyerupai debat kusir. Terlepas dari berbagai faktor eksternal yang dapat menghambat keefektifan diskusi, penulis kali ini akan membagikan suatu hal yang bisa dikatakan berasal dari pribadi seseorang atau dalam hal ini faktor internal yang dikorelasikan dengan kegiatan rutinitas mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Dalam KBBI dipaparkan bahwa diskusi merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Suatu masalah dapat terpecahkan setelah berdiskusi tentunya dipengaruhi dengan hasil diskusi yang solutif. Untuk mencapai hal itu, seseorang yang berdiskusi minimal memiliki sudut pandang atau pengetahuan yang cukup terhadap suatu masalah yang akan dibahasnya. Mengapa perlu demikian, karena apabila kita mengharapkan hasil diskusi yang solutif namun tidak dibarengi dengan dasar pengetahuan, tentunya hal itu akan sulit direalisasikan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan mengenai bekal pengetahuan dasar untuk berdiskusi ialah yang dikenal dengan sebutan efek Dunning-Kruger. Bagi sahabat kampus yang baru mengenal istilah ini agar tidak usah risau karena pembahasan selanjutnya akan memberikan gambaran mengenai efek ini dan dampaknya dalam ruang diskusi mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Disadari atau tidak, kebanyakan sahabat kampus pernah mengalami efek ini. Sesuai dengan namanya, efek ini ditemukan oleh dua orang peneliti psikolog yang ternama ialah David Dunning dan Justin Kruger dari Universitas Cornell. Seseorang yang mengalami efek ini akan merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, atau memiliki lebih banyak pengetahuan dari orang selain dirinya. Namun, sebenarnya masih ada orang yang ternyata melebihi dirinya. Orang yang mengalami efek ini cenderung untuk melebih-lebihkan kemampuannya. Kasus yang sering terlihat ialah seseorang yang baru belajar sedikit terhadap sesuatu hal sudah merasa dirinya hebat di bidang itu. Kedua peneliti efek ini kemudian menyimpulkan bahwasanya “Kesalahan dalam menilai orang yang inkompeten berawal dari kesalahan menilai diri sendiri, sedangkan dalam menilai orang yang sangat kompeten berawal dari kesalahan menilai orang lain”.
ADVERTISEMENT
Apabila seseorang yang berdiskusi mengalami efek ini akan berdampak terhadap interaksi diskusi yang kurang terarah sehingga meminimalkan keefektifannya. Hal ini juga menyebabkan peningkatan ego seseorang, akibatnya orang itu cenderung untuk meremehkan atau tidak menerima pendapat rekan diskusi yang lain. Setelah membaca dampak yang dapat timbul, tentunya sahabat kampus perlu mengaktualisasikan suatu cara yang bisa menghindarkan diri dari efek ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan sahabat kampus selain untuk bersikap rendah hati dan saling menghargai sesama adalah jangan pernah berhenti belajar. Mengapa demikian? Dengan terus belajar hal baru tentunya kita akan menyadari ternyata tingkat pengetahuan yang dimiliki masih belum seberapa dan sekiranya lebih banyak hal yang mesti dipelajari. Selain itu, mentalitas pembelajar ini akan menghindarkan diri dari sifat sombong yang nantinya akan memanifestasikan lingkungan diskusi yang saling menghormati perbedaan pendapat antar kubu.
ADVERTISEMENT
Setelah membaca tulisan ini, sahabat kampus minimal memiliki suatu gambaran mengenai efek dan dampak yang dapat ditimbulkan dalam ruang diskusi. Dengan menghindarkan diri dari efek ini, selain dapat menyelesaikan dan tidak menambah hambatan masalah diskusi, juga dapat meningkatkan hubungan emosional yang baik terhadap lawan bicara. Hal ini karena mereka merasa nyaman saat bertukar pendapat dengan sahabat sehingga terciptanya diskusi yang terarah. Untuk itu, marilah kita meningkatkan semangat belajar kita serta jangan merasa cukup sehingga membatasi diri dalam menuntut ilmu. Bagaikan cawan yang terisi penuh sehingga tidak dapat memuat lagi dengan tetesan ilmu pengetahuan. Seseorang dapat mengosongkan cawannya dengan maksud agar dirinya merasa belum memiliki pengetahuan yang cukup terhadap suatu hal. Terapkan mentalitas pembelajar agar hidup dapat lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT