Konten dari Pengguna

Mahasiswa dan Perannya dalam Melestarikan Kultur Tenun Kain Sutra

Fadillah Al-Qorin
Seorang mahasiswi Bisnis Digital Universitas Pendidikan Indonesia.
29 Oktober 2023 23:34 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadillah Al-Qorin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kain Tenun Sutra oleh Koppus Sabilulungan III di Desa Cipondok. Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim IDEAS PPK Ormawa Dignity
zoom-in-whitePerbesar
Kain Tenun Sutra oleh Koppus Sabilulungan III di Desa Cipondok. Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim IDEAS PPK Ormawa Dignity
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia sudah dikenal sejak lama sebagai bangsa yang kaya akan budaya. Ketika berbicara tentang warisan budaya, salah satu hal yang sangat penting adalah melestarikan seni, seperti seni tenun kain sutra yang kaya dan indah.
ADVERTISEMENT
Tenun kain sutra merupakan salah satu warisan budaya yang bernilai tinggi dan memiliki sejarah panjang di tanah air. Kain sutra yang identik dengan kealamian, kemewahan, dan keanggunannya mencerminkan keindahan. Tidak hanya keindahan yang dapat dilihat oleh mata telanjang, tetapi juga cerminan dari kerja keras, kreativitas, dan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Indonesia.
Namun, di tengah serbuan produk-produk pabrikan dan kemajuan teknologi modern yang mengglobal, seni tenun kain sutra klasik mulai menghadapi tantangan serius dalam usahanya untuk bertahan dan berkembang. Warisan berharga ini harus diperjuangkan dengan gigih agar tradisi-tradisi bernilai tinggi ini dapat terus hidup dan berkembang dan tidak luntur di tengah arus perubahan zaman.

Apa itu Tenun Kain Sutra?

Proses Penenunan Kain Sutra. Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim IDEAS PPK Ormawa Dignity.
Tenun kain sutra adalah salah satu bentuk kain yang dihasilkan melalui teknik menenun yang rumit dari serat sutra. Proses pembuatannya melibatkan ketelitian tinggi dan keterampilan khusus yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kain sutra memiliki keindahan yang unik, terutama karena kemampuannya untuk menyerap warna dengan sempurna dan menghasilkan pola-pola yang rumit. Kain ini memiliki nilai simbolis dan sering kali digunakan dalam upacara adat, pakaian tradisional, dan hiasan rumah.
ADVERTISEMENT
Untuk menghasilkan tenun kain sutra yang berkualitas, dibutuhkan proses yang panjang. Proses dimulai dari penetasan telur ulat sutra. Setelah menetas, ulat sutra wajib diberi makan dengan daun murbei. Daun murbei merupakan satu-satunya makanan ulat sutra, sehingga para peternak harus memiliki stok yang cukup atau bahkan memiliki kebun murbei sendiri. Ulat sutra sendiri diberi makan tiga kali sehari, dengan daun yang sudah dicacah-cacah kecil.
Ulat Sutra dan Daun Murbei. Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim IDEAS PPK Ormawa Dignity.
Butuh waktu sekitar 4 minggu untuk membesarkan ulat sutra hingga ulat tersebut menjadi kepompong. Kepompong ulat sutra biasa disebut kokon. Kokon ini kemudian dikumpulkan dan direbus terlebih dahulu sebelum akhirnya dipintal menjadi benang. Dalam memintal, kegiatan harus dilakukan dengan hati-hati, sebab benang sutra sangat tipis dan gampang rusak. Benang sutra inilah yang kemudian menjadi bahan utama dalam menenun kain sutra.
Kokon Ulat Sutra. Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim IDEAS PPK Ormawa Dignity.
Proses yang tidak instan menjadi sebuah nilai utama dari kain sutra yang ditenun, khususnya yang ditenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Nilai ini ternyata masih dipegang erat oleh para pemilik usaha tenun kain sutra di Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
ADVERTISEMENT

Desa Cipondok Sebagai Pusat Tenun Kain Sutra yang Pernah Jaya

Desa Cipondok adalah sebuah tempat yang penuh dengan pengrajin tenun kain sutra yang berbakat. Di desa ini, seni tenun bukan sekadar keterampilan, melainkan jiwanya yang membentuk kehidupan dan budaya setempat. Tidak hanya pengrajin, sektor serikulturnya juga sudah memadai. Salah satu usaha yang menjadi tempat banyak pengrajin bekerja adalah Koppus Sabilulungan III yang dimiliki oleh Pak Kendra. Beberapa tahun yang lalu, para pengrajin kain sutra di desa ini menghasilkan kain sutra berkualitas tinggi yang dicari oleh para kolektor dan pecinta seni, baik dari dalam maupun luar negeri.
Sayangnya, perubahan dalam tren pasar dan hilangnya penjamin pasarnya telah mengakibatkan krisis di antara para pengusaha tenun di desa ini. Mereka mengalami kesulitan akibat menurunnya permintaan dan persaingan yang semakin kuat dari produk-produk massal. Situasi ini telah mengakibatkan kolaps dalam bisnis tenun, dan menghadirkan tantangan yang signifikan bagi Pak Kendra dan pengusaha lain di Desa Cipondok.
ADVERTISEMENT

Hadirnya Mahasiswa dalam Revitalisasi Budidaya Serikultur dan Tenun Kain Sutra di Desa Cipondok

Desa Cipondok kini mengalami perubahan yang penuh harapan berkat kehadiran tim IDEAS. Tim ini adalah contoh konkret bagaimana pendanaan dari Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa oleh Belmawa telah menginspirasi mahasiswa untuk memberikan kontribusi berarti bagi desa mereka. Dengan tekad kuat, tim IDEAS, yang merupakan bagian dari Himpunan Mahasiswa Bisnis Digital bernama Dignity, telah bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menghidupkan kembali budidaya serikultur dan seni tenun kain sutra yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Desa Cipondok.
Sesi Praktik dalam Pelatihan Penenunan. Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim IDEAS PPK Ormawa Dignity.
Tim IDEAS menerima pendanaan dari Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa, yang memberikan mereka kesempatan untuk melibatkan diri dalam usaha revitalisasi budidaya serikultur dan seni tenun kain sutra di Desa Cipondok. Tim ini telah merencanakan dan mengadakan empat workshop penting: tentang budidaya ulat sutra, pembuatan benang sutra, teknik tenun kain sutra, dan pemasaran digital. Workshop-workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memajukan produksi kain sutra yang berkualitas.
Akun Instagram @sutrastudio.cipondok. Sumber: Dokumentasi Pribadi Tim IDEAS PPK Ormawa Dignity.
Selain workshop, tim IDEAS juga memutuskan untuk mengambil langkah ekstra dengan menciptakan akun Instagram resmi @sutrastudio.cipondok. Akun ini adalah bagian dari upaya rebranding dan penjualan produk kain sutra Desa Cipondok. Dengan kemampuan digital marketing mereka, tim IDEAS telah membantu desa ini untuk lebih dikenal di ranah online dan menciptakan pasar yang lebih luas untuk produk kain sutra. Instagram ini juga menjadi wadah bagi masyarakat lokal untuk berbagi cerita, desain, dan karya mereka, memperkuat semangat kolaboratif yang melingkupi upaya ini.
ADVERTISEMENT
Dengan kehadiran tim IDEAS dan dukungan dari PPK Ormawa, Desa Cipondok kini memiliki harapan baru untuk mempertahankan budidaya serikultur dan seni tenun kain sutra. Mahasiswa ini bukan hanya membawa pengetahuan baru, tetapi juga semangat yang menghidupkan kembali warisan budaya yang berharga ini. Semoga langkah-langkah ini membantu menciptakan masa depan yang cerah untuk seni tenun kain sutra di Desa Cipondok, menjadikannya pusat keunggulan dan kebanggaan bagi Indonesia.