Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Solusi Cerdas Selamatkan Bumi: Mahasiswi KKN Undip Sulap Sampah jadi Ecobrick
12 Agustus 2024 14:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Saniya Almasa Taqiya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sukoharjo (27/07/24) – Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan di Desa Pondok, mendorong Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2023/2024 untuk mengadakan penyuluhan dan pendampingan mengenai cara pengolahan sampah. Di Desa Pondok sendiri, belum ada pengolahan sampah lanjutan, Masyarakat hanya mengumpulkan kemudian membakarnya saja. Pembakaran sampah dapat menimbulkan zat beracun lainnya yang menyebabkan polusi dan masalah kesehatan pada saluran pernapasan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Kegiatan penyuluhan dan pendampingan pengolahan sampah khususnya sampah plastik dilakukan oleh salah satu mahasiswi KKN, Saniya Almasa Taqiya (20). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah plastik secara lebih bijak dan berkelanjutan. Kegiatan ini dimulai pada pukul 16.00 WIB, dihadiri oleh ibu-ibu PKK RT02/RW08. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua PKK Desa Pondok yang menyampaikan apresiasi dan harapannya agar program ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan desa.
Dalam penyuluhan tersebut, Saniya memaparkan berbagai materi mengenai konsep ecobrick, teknik pembuatan, serta manfaatnya. Ecobrick merupakan metode pemanfaatan limbah plastik dengan cara mengemasnya ke dalam botol plastik hingga padat dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan kursi, meja, hingga bangunan sederhana.
ADVERTISEMENT
“Dengan ecobrick, kita tidak hanya mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga bisa menggunakannya untuk keperluan yang lebih bermanfaat dan menjualnya ke online shop untuk menjadi pemasukan tambahan,” ujar Saniya, salah satu anggota tim KKN yang bertugas sebagai pemateri.
Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik langsung. Para peserta diajak untuk membuat ecobrick menggunakan botol plastik bekas dan berbagai jenis sampah plastik yang telah dikumpulkan. Antusiasme warga terlihat sangat tinggi, terutama ketika mereka mulai mengisi botol dengan potongan-potongan plastik, didampingi oleh anggota tim KKN.
“Ini pengalaman baru bagi kami. Kami jadi tahu bahwa sampah plastik bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna, namun butuh kesabaran yang cukup untuk memasukkan sampah plastiknya hingga 200 gram,” kata Ibu Rina, salah satu peserta penyuluhan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana masyarakat diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan seputar ecobrick dan pengelolaan sampah plastik. Saniya juga memberikan beberapa contoh ecobrick yang telah selesai dibuat dan buku pedoman pembuatan ecobrick untuk dijadikan referensi oleh warga.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Desa Pondok dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal pengelolaan sampah plastik yang inovatif dan berkelanjutan.
Author : Saniya Almasa Taqiya
DPL : Dr.techn. Asep Muhamad Samsudin, S.T., M.T.