Pentingnya Risalah Perhiasan Bagus: Lima Rupa Keuntungan

“Perhiasan emas kedua intan terlalu sukar didapatkan

gunanya cuma mencakapkan sedikit hari ditinggalkan

perhiasan bagus mudah didapatkan peruntungan lima diperolehnya

bagi yang membaca baik gunanya dunia akhirat didapatkannya”

Kutipan di atas terdapat di halaman depan naskah yang berjudul “Ini Risalah Bernama Periasan Perempuan Bagi Anak-anak Perempuan” dikarang oleh Usman bin Abdullah bin Aqli bin Yahya al-Alawi. Naskah tersebut menjelaskan mengenai perhiasan bagus bukanlah memiliki harta akan tetapi memiliki lima rupa keuntungan.

Pertama, dapat berkelakuan yang baik. Berkelakuan yang baik ialah kelakuan yang terpuji pada Allah ta’ala dan pada rasulnya, orang ini akan mendapatkan keuntungan berupa kepercayaan dari orang-orang dan membawa kesejukan hati pada orang kepadanya.

Kedua, berperangai yang baik ialah budi bahasa dengan perkataan yang baik, sabar, memiliki sikap malu, tidak dengki, tidak dendam, dan tidak mengumpat seperti perangai para anbiya, auliya, dan sholihin. Orang yang berperangai baik ini tentunya berkelakuan baik, keuntungan yang didapat untuk orang yang berperangai baik ini berupa segala kebaikan dan kesenangan di surga Allah ta’ala dan keridhaan-Nya. Tetapi sebaliknya orang yang berperangai buruk akan mendapatkan kerugian dan murka Allah ta’ala.

Ketiga, dapat masuk surga. Orang yang dapat masuk surga ialah orang yang mendapat keridhaan Allah, ia akan merasakan keuntungan besar dari kenikmatan-kenikmatan surga. Segala makanan, buah-buahan, minum-minuman, perhiasan, kesenangan yang amat bagus yang belum pernah dirasakan di dunia dan orang-orang tersebut akan merasakan kenikmatan-kenikmatan itu selama-lamanya.

Keempat, dapat selamat dari api neraka. Keuntungan yang amat besar bagi seseorang jika selamat dari api neraka karena siksaan api neraka yang amat keras. Diistilahkan jika badan terbakar api sedikit saja di dunia maka rasanya amatlah sakit apalagi badan terbakar dengan api neraka yang panasnya berganda-ganda dan dapat menghanguskan badan, pastilah rasa sakit tersebut juga berganda-ganda dibandingkan dengan rasa sakit terbakar di dunia.

Kelima, dapat selamat dari bakhil dunia. Orang yang selamat dari bakhil ini merupakan orang yang beruntung sekalipun hidup di dalam kemiskinan. Hal ini dimaksud bahwa sekalipun seseorang hidup bergelimang harta tetapi ia memiliki sifat bakhil maka seseorang tersebut tidak dalam keadaan beruntung.

Dalam naskah ini juga dijelaskan terdapat 18 pasal yang dapat membawa seseorang pada lima rupa keuntungan yang telah disebutkan di atas, berikut 18 pasal tersebut:

1. Orang tua wajib mengajarkan kebaikan kepada anak-anaknya, begitu pula suami terhadap anak dan istrinya.

2. Hormat kepada kedua orang tua.

3. Mendirikan salat.

4. Tidak keluar rumah bagi anak perempuan kecuali terdapat hal-hal wajib.

5. Hidup dalam kebersihan karena kebersihan sebagian dari iman.

6. Taat kepada suami.

7. Kebaikan memelihara anak dari sejak lahir.

8. Tidak lalai dalam zikir kepada Allah.

9. Menolong orang dalam menjauhkan perbuatan dosa.

10. Bagi perempuan jangan memakai perhiasan dan wangi-wangian yang berlebihan.

11. Tidak memakai pakaian yang mewah dan menghina orang yang tidak punya.

12. Tidak mengumpat atau memaki-maki seseorang.

13. Tidak melakukan namimah atau mengadu domba.

14. Tidak bermain judi.

15. Tidak mencuri.

16. Tidak mendengar bunyi-bunyi yang haram dan melihat yang haram.

17. Tidak meminum arak, anggur atau minuman yang memabukkan.

18. Tidak melakukan bidah.

Itulah 18 pasal yang terdapat dalam naskah yang berjudul “Ini Risalah Bernama Periasan Perempuan Bagi Anak-anak Perempuan”. Apabila seseorang menjalankan ke-18 pasal tersebut dengan niat karena Allah subhanahu wa ta'ala maka ia akan memperoleh lima keuntungan yang sudah disebutkan di atas sebagaimana lima keuntungan tersebut merupakan perhiasan yang bagus.