Banaran Exotic, Sungguh Eksotis

Sapta Arif
Mencintai membaca dan hobi menulis
Konten dari Pengguna
4 Februari 2022 14:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sapta Arif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Libur Imlek, Selasa (1/2), sedikit memberikan kelongaran kepada kelompok Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo Desa Banaran. Terlepas menghelat program-program kerja, mengenali objek wisata merupakan bagian dari mengulik potensi-potensi desa, khususnya Banaran. Kali itu, beberapa mahasiswa KKNT berkunjung ke Dusun Gondangsari. Di sebuah objek Banaran Exotic.
ADVERTISEMENT
Alfi Khoirul Baqiyah dibuat takjub oleh kemolekan air tejun Coban Selo Kambang. Terletak di selatan lereng gunung Wilis, Coban Selo Kambang mengakhiri rasa lelah setelah separuh hari beraktivitas. Desis air yang dialirkan memuntahkan perasaan-perasaan negatif. Panorama menghipnotik siapa saja yang memutuskan langkah di sana. Hal itu dirasakan oleh mahasiswa KKNT dari ‘Kampus Literasi Indonesia’.
Tepat meluncurnya surya ke arah Barat, pukul 12.40 WIB, Alfi, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2019 itu mencuci mata menikmati udara segar, pepohonan pinus, tetumbuhan bunga bemekaran. Bersama kawan-kawannya, Aidah Lutfia Nissa’, Amin Thohari, Adi Santosa, dan 3 mahasiswa lain menakhlukkan medan luar biasa ekstrim. Mereka perlu berkelok-kelok untuk sampai di Banaran Exotic. Tak hanya itu, mereka perlu menelan jalanan yang kurang bersahabat.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi Alfi medan itulah yang justru mendorong adrenalinnya. Keseruan dirasakan begitu sepanjang perjalanan hingga sampai bibir Banaran Exotic. Menuju Banaran Exotic membutuhkan waktu kurang lebih 5-7 menit, atau sekitar 1 kilometer dari posko KKNT. Bagi yang belum menapaki jejak ke sana dapat ditempuh lewat dua arah. Pertama melalui jalur Desa Banaran, kemudian ambil kiri dari kantor Balai Desa Banaran menuju Dusun Gondangsari. Sampai di sana, ikuti jalur utama menuju Bendungan. Kedua, melalui Desa Wagir Kidul. Setelah pasar Wagir, ambil arah kiri menuju Warung Bung. Lalu, lurus ke arah Bendungan dari Gondangsari menuju Banaran Exotic.
Selain air terjun Coban Selo Kambang, terdapat pula air terjun Setapak. Kedua-duanya berada di Dusun Gondangsari. Berdasarkan informasi warga kedua objek wisata tersebut mampu membuat jatuh cinta sekali tatap. Bandi, Ketua Organisasi Pemuda di Bendungan mengungkapkan, keberadaan air terjun di perbukitan mengundang rasa penasaran. Dari arah bawah dan sekitaran, suara gemericik air berlomba-lomba menuju dasar sungai. Bak ikan-ikan, air dari ketinggian menunggu momen berenang di atas sungai. Bertemu dengan bebatuan kecil, lumut segar, dan beberapa ikan.
Terpisah, ketujuh mahasiswa tersebut juga menanyai salah seorang Ketua Karang Taruna, Latif di kediamannya mendapat informasi. Air terjun Coban Selo Kambang sudah berusia 40-an tahun. Saat itu, pemuda tersebut masih anak-anak. Para warga membuka jalur akses menuju ke Coban Selo Kambang. Warga yakin, kelak Coban Selo Kambang menjadi ikon wisata di Kecamatan Pulung. Namun, baru diresmikan oleh Bupati Ponorogo tertanggal 23 Januari 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
“Banyak pengunjung di sana. Tidak saja warga Ponorogo, tetapi wisatawan luar kota. Kami semakin yakin, Banaran Exotic akan berusia lama,” harapnya.
Keterpanaan membuat para mahasiswa KKNT puas berada di sekitaran air terjun Coban Selo Kambang. Adittiya dan Amin, tidak henti-hentinya bermain air. Pakaian mereka basah. Mereka pun mewarnai keriangan lewat lomba berenang, saling melompat dari tebing dan beberapa batuan besar di pinggir sungai. Sesekali, mereka juga meneguk sumber air tersebut. “Tidak terlalu dalam kolamnya, tetapi cukup menenggelamkan saya,” ungkap Amin.
Tidak hanya mereka, kali itu air terjun Coban Selo Kambang ramai oleh pengunjung. Tempat parkiran hampir separuh penuh. Rupanya, pengunjung tidak kalah kesempatan memanfaatkan liburan Imlek untuk berlibur. Salah satunya adalah Ahmad, pengunjung asal Sumoroto, Ponorogo. “Sejuk dan bagus. Pemandanganya rapat tetumbuhan. Jempolan deh!”
ADVERTISEMENT
Puas bermain air di Banaran Exotic, mereka mengabadikan momen bersama. Foto dan video di air terjun Coban Selo Kambang berjajar rapi pada telepon genggam. Begitu pula, beberapa potongan video keseruan bermain air, menyusuri pepohonan pinus, dan tumbuhan bebungaan. Cerita Adittiya, ada fasilitas argowisata, seperti perkebunan kopi, camping ground, dan tempat berfoto.
“Sebenarnya tidak ingin segera pulang, tetapi waktu hampir tuntas. Akhirnya, kami menutup kunjungan di sebuah jembatan yang membentang di atas sungai. Di situ, kami bergantian foto,” cerita Desi Sriningsir, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2018 sebelum dan akhirnya mengegas motornya menuju posko KKNT. []
Pewarta: Faza Nahrul Ulum Editor: Suci Ayu Latifah