Sadar DBD, Giatkan Kerja Bakti

Sapta Arif
Mencintai membaca dan hobi menulis
Konten dari Pengguna
11 Februari 2022 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sapta Arif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesadaran akan kasus Demam Berdarah, pagi di pengujung bulan Januari, masyarakat Dukuh Tosari melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar (30/01). Pada kesempatan itu, pengurus Rukun Tetangga menggandeng kelompok Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo Desa Munggung.
Dimulai pukul 06.00 WIB, masyarakat Desa Munggung dan mahasiswa KKNT memasuki jalan sekitaran Pondok Pesantren Al Muttaqin kemudian ke arah timur hingga pertigaan jalan. Kali itu, bersih desa fokus membersihkan sarang nyamuk dan merapikan rumput di pinggir jalan desa. Berbagai rerimbunan dan media yang dijadikan sarang nyamuk dimusnahkan. Mengingat bulan Januari-Februari adalah puncak musim penghujan. Secara tidak langsung akan timbul serangan nyamuk Aedes Aegypti.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak ingin warga terjangkit DBD. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” ungkap Jalal, Ketua RT Dukuh Tosari.
Pada satu kesempatan Imam Mahfudin, Kepala Desa Munggung mengungkapkan, demam berdarah adalah penyakit yang cukup menakutkan. Apabila terlambat penanganan dapat menimbulkan kematian. Terlebih jika trombosit pasien sudah titik terendah. “Kami bertindak awal pencegahan DBD lewat kegiatan kerja bakti.”
Hal senada juga diungkapkan oleh Nur Hikmatus Sofiah, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2018. DBD perlu pencegahan serius. Tidak saja pada tataran kebijakan di pemerintah daerah, tapi juga implementasi di lapangan. Jika tidak, kasus di tahun 2016 dan 2019 bakalan terulang. Semua kamar rumah sakit penuh.
“Pentingnya tindakan sebelum kejadian,” pungkas Nur. []
ADVERTISEMENT
Pewarta: Irwanto Adi Wibowo Editor: Suci Ayu Latifah