Konten dari Pengguna

Yeni Kartikasari Tularkan Semangat Keorganisasian Pada Peserta Mastaru

Sapta Arif
Mencintai membaca dan hobi menulis
15 November 2022 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sapta Arif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yeni Kartikasari Tularkan Semangat Keorganisasian Pada Peserta Mastaru
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Yeni Kartikasari, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jumat (4/11) tampil memukau jadi penawar kantuk bagi para peserta Mastaru UKMI Ulil Albab STKIP PGRI Ponorogo. Mantan ketua UKMI tahun 2020 itu begitu piawai menularkan keenergikan dirinya. Materi yang terkesan berat dikemas Yeni menjadi sajian yang menggoda dan menarik untuk didengarkan.
ADVERTISEMENT
Acara yang dimulai pukul 20.35 WIB itu dibuka Yeni dengan permainan untuk melesapkan kejenuhan peserta Mastaru. Permainan yang dipilih Yeni adalah permainan yang berhubungan dengan materi juga erat kaitannya dengan keorganisasian.
“Pertama, kalau saya bilang dor dan teman-teman jawabnya dor itu artinya kalian siap melaksanakan tugas. Kedua, kalau saya bilang bom kalian bilang aw, artinya kalian menerima tetapi menerima dengan pasrah. Tidak ada kecintaan pada organisasi. Ketiga, kalau saya bilang dor dor dor, teman-teman jawab tidak kena nggak kena, itu menandakan kalian adalah tipe orang yang selalu menghindar apabila diberi tugas dan amanah,” papar Yeni di hadapan seluruh peserta.
Dalam kesempatan itu, Yeni juga menuturkan bahwa posisi apapun dalam organisasi itu berharga bahkan yang tidak terlihat sekalipun. Dalam penyampaian materi, Yeni tidak saja menjabarkan secara teori tetapi disertai dengan ilustrasi nyata. Perempuan yang suka berpuisi itu menggunakan alat peraga uang sebagai media yang membantu penyampaian materinya. Hal ini membuat peserta tidak bosan dan mudah memahami materi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi materi yang disampaikan, Annisa mengajukan pertanyaan perihal bagaimana menjaga semangat dalam berorganisasi. “Bagaimana kalau di awal-awal antusias tetapi di tengah banyak yang mundur?” ungkap mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu.
Pengalaman organisasi memudahkan Yeni menjawab pertanyaan yang ditodongkan kepadanya. Bagi Yeni berorganisasi tentu ada saja tantangannya. Gadis kelahiran 10 Juni itu pun berbagi bagaimana pengalamannya ketika menghidupkan organisasi yang nyaris vakum. Dari pengalaman Yeni, peserta memperoleh suntikan semangat.
Di samping menyadarkan pentingnya organisasi acara malam itu membuat peserta Mastaru lebih kritis dalam berpikir. Mastaru kali ini memang sedikit berbeda dengan Mastaru tahun-tahun sebelumnya sebab antusias peserta yang luar biasa. []
Sumber berita: www.stkippgriponorogo.ac.id